Ini Obat Diare untuk Ibu Menyusui

Saat Bunda sedang fokus dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan periode ASI eksklusif, tiba-tiba datang gangguan berupa diare. Apa efeknya bagi ibu menyusui, dan apa obat diare untuk ibu menyusui, dan kapan Bunda perlu ke dokter? Cek penjelasannya ya, Bun!

Berbagai Penyebab Diare

Diare adalah gangguan kesehatan yang menyerang perut, ditandai dengan keluarnya BAB secara lebih sering dan dengan konsistensi yang tidak biasa, yaitu lebih lunak atau cair. Diare secara umum disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang usus, yang biasanya berlangsung selama 2-3 hari.

Penyebab diare yang lain yaitu:

  • Reaksi alergi akibat konsumsi makanan tertentu
  • Pengaruh obat-obatan
  • Makanan yang memengaruhi pencernaan, misalnya yang terlalu pedas, berbumbu, atau yang asam
  • Infeksi bakteri
  • Reaksi dari terapi radiasi

Yang biasanya dirasakan saat diare adalah rasa tidak nyaman di perut, kembung, kram, sering BAB, juga rasa mual dan ingin muntah. Pada diare berat, Bunda bisa mengalami kehilangan berat badan, dehidrasi, demam, rasa nyeri pada seluruh tubuh, bahkan sampai adanya perdarahan. 

Bila Bunda yang sedang menyusui mengalami diare, jangan dibiarkan karena Bunda akan semakin rentan kehilangan cairan tubuh, yaitu dari ASI dan dari BAB yang keluar terus menerus. Bila kondisi tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, Bunda perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. 

Cara Mengatasi Diare pada Ibu Menyusui

Sama halnya dengan saat hamil, ibu menyusui sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi obat diare yang dijual bebas. Hal ini disebabkan obat yang Bunda minum bisa terserap ke dalam ASI dan ikut terminum oleh si Kecil. Oleh sebab itu, sebaiknya Bunda hanya mengikuti petunjuk dokter.

Ada kalanya diare tidak membutuhkan obat dari dokter karena melalui perawatan alami di rumah, gangguan perut bisa reda dengan sendirinya setelah 2-3 hari. Bunda dapat mencoba beberapa obat diare untuk ibu menyusui berikut:

  • Ikuti Diet BRAT.

Ini adalah teknik modifikasi pola makan selama beberapa hari yang cukup efektif untuk meredakan diare saat menyusui. Dokter pun banyak yang menerapkan pola diet ini, yang terdiri dari:

  • BANANA /pisang
  • RICE/nasi putih
  • APPLE SAUCE/saus apel/apel lumat
  • TOAST/roti bakar kering

Diet BRAT ini biasanya bisa ditoleransi oleh perut dan mudah dicerna saat diare. Makanan-makanan ini rendah protein dan rendah lemak, sehingga tidak membebani pencernaan. Selain itu, Diet BRAT ini juga dapat membantu tubuh mengikat kotoran, sehingga BAB tidak terlalu lunak dan cair lagi.

Secara khusus, pisang adalah obat diare untuk ibu menyusui. Karena kaya kalium yang baik untuk menjaga kondisi di dalam perut yang daya tahannya menurun karena seringnya BAB. 

Bila Bunda merasa bosan dengan komposisi asupan dalam pola BRAT ini, Bunda juga dapat memodifikasikannya dengan mengonsumsi teh, yoghurt, atau biskuit renyah asin/gabin, telur, daging ayam tanpa kulit, kentang, mi, roti tawar putih, keju lunak, buah avokad, juga ikan.

Selama diare, hindari makanan berlemak atau berminyak, makanan yang digoreng, makanan bercita rasa pedas, susu, sayuran dan buah-buahan yang tidak dimasak, juga karbohidrat dari gandum utuh. Makanan-makanan ini dapat merangsang usus  dan organ pencernaan bekerja keras, sementara infeksinya belum pulih. 

  • Tambahkan probiotik dalam usus

Bunda bisa saja mengalami diare saat menyusui karena jumlah bakteri baik di dalam usus sedang menurun. Karena itu, tambahkan bakteri baik ke dalam usus dengan mengonsumsi probiotik, seperti yoghurt atau kefir sebagai obat diare untuk ibu menyusui. Agar perut tidak bergejolak lagi, pastikan kefir atau yoghurt yang Bunda konsumsi rendah gula. 

  • Larutan gula garam atau oralit

Ini adalah salah satu obat diare terpopuler di masyarakat. Bunda bisa membeli oralit atau membuat sendiri minuman yang terbuat dari campuran gula dan garam, yang berfungsi mengembalikan cairan elektrolit tubuh. 

  • Minum teh pahit atau teh bunga chamomile

Teh pahit banyak dimanfaatkan untuk meredakan perut yang sedang bergejolak. Bila tersedia, Bunda juga dapat mencoba teh bunga chamomile yang memberi efek menenangkan perut. Teh bunga ala Mediterania ini dapat membantu meredakan kram, peradangan, juga rasa nyeri pada perut, karena merelaksasi otot dan dinding usus. 

  • Tetap terhidrasi

Saat diare, jangan kurangi cairan yang Bunda minum. Dehidrasi adalah hal yang membahayakan saat diare menyerang. Cukupi kebutuhan cairan Bunda, dengan banyak minum air putih, oralit, atau teh tanpa gula.

  • Makan sup

Sup, terutama sup berkuah kaldu ayam, diyakini memberi manfaat dapat meredakan berbagai gangguan penyakit, termasuk sebagai obat diare untuk ibu menyusui. Kandungan nutrisi dan mineral di dalam sup mudah diserap tubuh juga mengatasi dehidrasi. Namun ingat Bun, jangan tambahkan merica, pala, atau bumbu-bumbu tajam lainnya selama Bunda masih diare, ya!

Kapan Harus ke Dokter?

Bila diare yang Bunda alami tidak mereda, bahkan timbul demam, pusing, BAK menjadi pekat atau frekuensinya berkurang, jantung berdebar, dan sebagainya sebaiknya segera ke dokter. Diare yang parah bisa jadi merupakan indikasi dari penyakit yang lain, sehingga perlu diperiksa oleh dokter untuk memastikannya. 

Bun, jangan hentikan pemberian ASI meskipun sedang diare, ya! Karena si Kecil tetap membutuhkan nutrisi dari ASI Bunda yang tidak bisa digantikan oleh susu yang lain. 

Sumber:

Healthline. 2016. Natural Treatments for Diarrhea While Breast-Feeding.

Klik Dokter. 2018. Tips Mengobati Diare untuk Ibu Menyusui.

Hello Sehat. 2020. Kupas Tuntas Gejala, Penyebab, dan Perawatan Diare Pada Ibu Menyusui.  

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konsultan Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *