Kenali 7 Metode Melahirkan dan Tips Memilihnya

Color photo of a loving mother holding her newborn baby son in the water of a birthing tub immediately after a water birth at home.

Proses persalinan pasti juga menjadi momen yang paling ditunggu Bunda. Saat hamil atau bahkan sebelum menjalani kehamilan, Bunda pasti pernah membayangkan kira-kira bagaimana rasanya melahirkan dan bagaimana metode melahirkannya nanti.

Perkembangan zaman dan teknologi membuat metode melahirkan kini semakin bervariasi. Secara garis besar, terdapat dua macam metode melahirkan berdasarkan rute persalinan yaitu: persalinan pervaginam (normal atau spontan) dan persalinan periabdominal (seksio sesaria). Semuanya bertujuan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada Bunda dalam menjalani proses bersalin. 

Macam-macam Metode Melahirkan

Berikut ini beberapa metode melahirkan yang dapat Bunda pilih untuk kelahiran si Kecil nanti:

Persalinan Spontan Pervaginam

Metode melahirkan spontan pervaginam adalah proses persalinan alami melalui vagina, sepenuhnya dengan tenaga mengejan dan, terjadi ketika janin berusia 37 minggu atau taksiran berat janin lebih dari 2500 gram di dalam kandungan.

Proses ini dimulai dengan kepala janin masuk ke dalam panggul, kemudian turun ke arah jalan lahir, disertai adanya kontraksi yang teratur dari otot rahim dan dilanjutkan dengan tahapan pembukaan mulut rahim secara bertahap. Metode melahirkan normal biasanya menjadi pilihan terbaik bagi Bunda yang tidak memiliki masalah kehamilan.

Persalinan Normal (dengan bantuan forceps dan vakum)

Persalinan normal adalah suatu metode melahirkan melalui vagina, namun tidak sepenuhnya dengan tenaga mengejan. Bisa dibantu oleh proses induksi (dirangsang dengan obat) atau bahkan dibantu dengan alat vakum/ forceps. Forceps dan vakum adalah alat bantu yang digunakan saat terjadi kendala dalam persalinan normal. Biasanya alat bantu ini digunakan ketika proses persalinan telah berlangsung lama dan tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal dengan tenaga Bunda sendiri.

Vakum/ forceps digunakan pada keadaan kondisi medis tertentu di mana Bunda tidak diperbolehkan untuk mengejan terlalu hebat. Seperti pada keadaan sakit jantung atau pada saat serangan asma. Vakum/ forceps juga digunakan untuk mempercepat proses persalinan yang sudah tidak memungkinkan untuk ditunggu misalnya pada keadaan denyut jantung janin yang mulai melemah.

Forceps memiliki bentuk seperti penjepit yang terbuat dari logam. Sedangkan vakum adalah alat yang dilengkapi dengan pompa yang digunakan dokter untuk menarik bayi saat Bunda mengalami kontraksi.

Persalinan Caesar

Metode melahirkan ini dilakukan dengan cara membuka lapisan perut Bunda dimulai dari kulit hingga mencapai rahim, sehingga Bunda tidak melahirkan bayi melalui vagina. Dalam kondisi tertentu, Bunda diharuskan menjalani metode persalinan ini demi keselamatan Bunda dan si Kecil. 

Beberapa kondisi yang mengharuskan Bunda menjalani operasi caesar antara lain: 

  • Janin presentasi bokong (sungsang) 
  • Plasenta (ari-ari) menutupi jalan lahir 
  • Kehamilan kembar
  • Ukuran bayi terlalu besar serta ukuran kepala janin yang tidak sesuai dengan ukuran panggul Bunda
  • Panggul Bunda sempit 
  • Ketuban pecah dini dengan air ketuban sedikit/ habis 
  • Gawat janin (denyut jantung janin terlalu lambat atau terlalu cepat)

Walaupun metode melahirkan caesar ditujukan untuk kehamilan berisiko, Bunda yang tidak memiliki gangguan kehamilan pun dapat memilih opsi persalinan ini. Persalinan secara seksio sesaria dapat dilakukan secara terencana atau emergency (kondisi gawat darurat). 

ERACS (Enhanched Recovery After Cesarean Surgery)

Metode melahirkan ERACS adalah salah satu metode yang merupakan bagian dari metode melahirkan caesar. Metode ini dianggap lebih nyaman dibandingkan metode caesar biasa karena proses pemulihan pada pasca melahirkan lebih cepat dan meminimalisir rasa sakit/ nyeri, serta proses mobilisasi lebih awal.

Water birth

Water birth atau metode persalinan di dalam air sebenarnya masih dikategorikan dalam persalinan normal karena bayi tetap dikeluarkan melalui vagina. Perbedaannya, persalinan dengan metode water birth dilakukan di dalam kolam kecil berisi air hangat setelah pembukaan mencapai 6 cm. 

Water birth dinilai lebih nyaman bagi bayi karena persalinan ini menciptakan lingkungan yang mirip dengan air ketuban di dalam kandungan. Tetapi perlu diperhatikan bahwa water birth juga memiliki risiko seperti pendarahan yang lebih hebat, janin bisa tertelan/ tersedak oleh air bila sudah lahir dan menangis. Water birth ini juga sebetulnya tidak direkomendasikan di Amerika, Bunda. 

Lotus birth

Berbeda dengan metode persalinan pada biasanya, metode persalinan lotus birth dilakukan dengan tidak memotong tali pusat dan membiarkan plasenta menempel pada bayi baru lahir sampai terlepas dengan sendirinya. Hal ini membuat bayi mendapatkan nutrisi lebih lama melalui plasenta dan memungkinkan bayi mendapatkan sel darah merah lebih tinggi pada 1-2 hari pertama. Walaupun demikian, metode persalinan ini masih menuai kontroversi dan belum banyak penelitian memadai untuk mendukung manfaatnya.

Hypnobirthing

Hypnobirthing adalah metode persalinan dengan menggunakan metode relaksasi dan self hypnosis (hypnosis diri sendiri). Metode ini berfokus pada kekuatan sugesti pikiran, afirmasi, dan visualisasi positif untuk membantu Bunda agar lebih rileks sehingga rasa cemas dan rasa sakit ketika melahirkan menjadi berkurang. 

Hypnobirthing merupakan metode persalinan yang dapat digabungkan dengan metode persalinan lain seperti persalinan normal, water birth atau lotus birth. Bunda dapat mempelajari metode ini dari buku dan kelas hypnobirthing yang dipandu oleh hipnoterapis. 

Metode hypnobirthing juga dapat mengurangi rasa nyeri yang timbul, mengurangi penggunaan obat analgetika/ obat anti nyeri saat persalinan. Namun tidak mengurangi kejadian penggunaan obat bius epidural pada saat persalinan. 

Tips Memilih Metode Melahirkan yang Tepat

Semua metode melahirkan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu, Bunda perlu mempertimbangkannya secara matang dan juga berkonsultasi dengan dokter mengenai metode persalinan yang akan Bunda jalani nanti. Berikut ini beberapa tips untuk memilihnya:

  • Pelajari manfaat, prosedur, dan juga risiko metode-metode persalinan sehingga Bunda dapat mempertimbangkannya dengan baik.
  • Utamakan keyakinan dan kenyamanan Bunda dalam memilih.
  • Mencari tahu tempat bersalin yang memiliki fasilitas lengkap untuk mendukung metode persalinan tersebut serta dokter kandungan yang mendukung pilihan proses persalinan Bunda. 
  • Rencanakan estimasi biaya dan sesuaikan dengan budget yang dimiliki.
  • Diskusikan pilihan metode persalinan dengan dokter kandungan agar Bunda mendapatkan saran yang terbaik.

Memilih metode melahirkan merupakan salah satu persiapan penting untuk menyambut kelahiran si Kecil. Sebelum memilih, pertimbangkan keamanan, kenyamanan dan juga segala kemungkinan yang dapat terjadi sehingga proses persalinan Bunda berjalan dengan lancar.

Sumber:

Medicenenet. 2020. 7 Childbirth Delivery Methods and Types

Webmd. 2020. Types of Delivery

Royal College of Obstetricians & Gynaecologist. 2012. An Assisted Vaginal Birth (Ventouse or Forceps)

International Childbirth Education Association. 2015. Water Labor & Water Birth

Parents.com. 2021. The Hypnobirthing Technique: Everything You Need to Know

By dr. Andri Welly, Sp. OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *