Q&A: Benarkah Perempuan Gemuk Sulit Hamil?

Sempat mungkin Bunda ada yang punya keluhan (atau mungkin sering dapat omongan) kalau Bunda yang gemuk itu bikin susah hamil, lho! Nah, tapi benar nggak ya begitu Bunda? Jangan-jangan cuma mitos saja?

Tim Diary Bunda coba tanya langsung dengan salah satu dokter yaitu, dr. Thomas Chayadi, Sp. OG. Dokter Thomas Chayadi adalah dokter spesialis kandungan (Obstetri dan Ginekologi) yang juga merupakan bagian dari Bocah Indonesia.

Di tengah-tengah kesibukannya, dr. Thomas coba menjawab berbagai macam pertanyaan terkait “kenapa ya, perempuan gemuk itu sering dikaitkan dengan sulit hamil?”

Q: Hai, Dok! Menurut Dokter, perempuan yang dikategorikan gemuk itu sebetulnya seperti apa sih?

A: Ciri-cirinya yang pasti, ya, dilihat dari berat badannya. Taunya gemuk darimana? Biasanya kita pakai parameter namanya Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh-nya apakah dikategorikan overweight atau obesitas. 

Atau, bisa juga dilihat dari body fat, jadi persentase keadaan lemak tubuhnya bagaimana keadaannya apakah tinggi atau nggak. Kalau lemak tubuh perempuan itu umumnya yang bagus sekitar 20-24, kalau di atas 25 berarti sudah dikatakan gemuk.

Q: Jadi, perempuan dikatakan gemuk itu berdasarkan kategori dari Indeks Massa Tubuh ya dok? Bukan berat badan?

A: Betul.

Q: Cara menghitung Indeks Massa Tubuh gimana, dok?

A: Berat Badan (BB) : Tinggi Badan (TB) dengan satuan M²

Q: Kalau begitu, semakin tinggi lemak tubuh apa pengaruh kepada kesuburan, dok?

A: Biasanya kalau dari penelitian yang ada, yang sulit hamil itu perempuan yang sudah dikategorikan obesitas. Dikategorikan, obesitas itu kalau angkanya sudah di atas 30.

Q: Kenapa perempuan obesitas bisa sulit hamil, dok? Apa saja faktor yang memengaruhi? 

A: Jadi kalau seorang perempuan itu mengalami obesitas, tentunya semua proses di tubuhnya tuh jadi terganggu. Hal apa saja yang bisa terjadi? Siklus haid bisa terganggu, sel telur tidak matang, jadi sulit hamil. Dan juga, banyak risiko seperti diabetes atau kencing manis. Nah ini semua tentu akan memengaruhi organ-organ dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang berpengaruh ke sel indung telur, rahim, sehingga aliran darah ke sana jadi nggak baik jadi buat kondisi hamil juga jadi sulit.

Pada obesitas, kualitas sel telur juga kurang baik. Dari kualitas sel telur kurang baik, embrio juga jadi nggak baik sehingga jadi sulit hamil.

Q: Apakah kesulitan hamil ini juga sebetulnya dipengaruhi oleh pihak laki-lakinya, dok?

A: Iya, obesitas ini juga pengaruh dari pihak laki-laki. Biasanya laki-laki dengan obesitas juga ada masalah pada sperma nya. Misalnya gerakannya lambat atau jumlahnya sedikit. Juga kalau obesitas itu juga bakal pengaruh ke libidonya.

Q: Tapi kan, ada juga dok, perempuan obesitas yang hamil. Nah, apakah ini ada berisiko jadinya?

A: Ya, memang tidak selalu kok perempuan yang obesitas itu sulit hamil. Tapi obesitas merupakan faktor risiko untuk sulit hamil bukan berarti nggak bisa hamil secara spontan, ya. Ada beberapa pasien saya yang juga bisa hamil. 

Tentunya kalau ada pasien hamil dengan obesitas, diusahakan naik berat badannya seminimal mungkin. Sebagai contoh, ada pasien hamil dengan berat badan 95 kg, ya diusahakan selama hamil tidak naik berat badan atau maksimal naik 5 kg.

Kenapa? Karena kalau hamil obesitas risikonya bisa itu tadi ya, diabetes, kencing manis, bisa darah tinggi atau preeklamsia. Nah, kalau obesitasnya sudah kronis, dan sudah ada gangguan pada pembuluh darah, tentunya dapat menyebabkan pertumbuhan janinnya terhambat. Jadi bayi bisa lahir kecil, ibunya besar. 

Jadi memang banyak sekali risiko yang harus dijaga dan dihindari dari obesitas ini.

Q: Oke, kalau gitu. Apakah ada tips khusus promil untuk perempuan yang obesitas?

A: Jadi buat perempuan atau laki-laki yang mengalami obesitas dan mempunyai gangguan kesuburan atau sulit hamil, sebaiknya hal yang paling mudah dilakukan adalah modifikasi gaya hidup. 

Hidup sehat, tentunya turunin berat badan, turunin persentase lemak tubuh, biasanya kalau sudah ada penurunan berat badan 10-15% biasanya kesuburan akan membaik dan bisa hamil secara spontan. Kalau tidak ada masalah lain selain obesitas saja.

Q: Apakah ada hubungannya dok, PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) dan obesitas?

A: Ya, karena perjalanan penyakitnya itu berhubungan dengan resistensi insulin. Nah, pada orang-orang yang obesitas tentunya punya lingkar perut yang besar dan kadar lemak yang tinggi. Obesitas akan memperberat PCOS tersebut, makanya pasien PCOS yang obesitas atau overweight maka akan disuruh turunin berat badan dulu minimal 10%.

Kenapa? Karena dengan penurunan berat badan, penurunan kadar lemak, resistensi insulinnya membaik jadi PCOS nya juga bisa membaik.

in partnership with Bocah Indonesia

By dr. Thomas Chayadi, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *