Bisakah Cek Posisi Janin Tanpa USG? Begini Caranya

Tidak semua Bunda selalu punya akses atau bisa bertemu dengan dokter/ bidan sebanyak mungkin untuk mengetahui kondisi janin dalam perut Bunda. Apalagi di era pandemi yang mungkin membuat Bunda jadi jauh lebih khawatir untuk sering-sering keluar rumah.

Saat trimester ketiga kehamilan, Bunda memang butuh lebih banyak untuk cek keadaan si Kecil, salah satunya posisi janin yang sudah siap untuk dikeluarkan. Jika Bunda merasa perlu untuk sering-sering cek posisi janin, ternyata ada satu cara tanpa Bunda harus pergi ke dokter dan melakukan pemeriksaan USG.

Cek Posisi Janin dengan Metode Belly Mapping

Pernahkah Bunda mendengar istilah pemetaan perut (belly mapping)? Metode belly mapping cukup populer sebagai cara untuk mengetahui posisi janin dalam rahim Bunda.

Metode belly mapping adalah proses tiga langkah untuk mengidentifikasi posisi janin di bulan-bulan terakhir kehamilan. Tujuan dari belly mapping adalah untuk meningkatkan kemampuan orangtua dalam mengidentifikasi bagian-bagian tubuh bayi dan mengetahui posisinya. Bunda juga dapat menggunakan metode ini untuk bersenang-senang dengan momen kehamilan.

Kebanyakan Bunda di trimester ketiga kehamilan dapat mengetahui tanpa USG jika kepala bayi mereka menghadap ke kanan, kiri, depan, atau belakang. Namun, beberapa Bunda mungkin masih merasa sulit untuk merasakan posisi bayi di perut mereka. Cairan ketuban yang banyak/ melimpah/ atau bahkan yang terlalu sedikit, plasenta di dinding depan perut (anterior), atau perut yang empuk (dalam hal ini kondisi lemak dan otot perut yang agak tebal/ berlebih), semuanya dapat meredam tendangan dan benturan untuk memetakan bagian tubuh bayi.

Cara ini dikatakan mempunyai manfaat untuk menjalani persalinan dengan percaya diri dan juga dapat menjadi kesempatan bagi anggota keluarga lainnya (seperti pasangan atau saudara) untuk berpartisipasi dalam kehamilan Bunda.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Baby Mapping

Sebelum melakukan baby mapping, perlu Bunda ketahui waktu terbaik untuk melakukannya adalah di trimester ketiga kehamilan setelah minggu ke-28 atau usia kandungan di atas 7 atau 8 bulan.

Beberapa faktor tertentu seperti penempatan plasenta Bunda, jumlah cairan ketuban, dan tebal lemak serta otot perut bunda, memengaruhi bagaimana Bunda merasakan sensasi tendangan dan benturan yang membantu Bunda memetakan bagian tubuh bayi.

Jumlah kehamilan juga akan memengaruhi. Pada kehamilan kembar atau lebih dari 1 janin, akan menyulitkan untuk mengetahui secara pasti posisi janin di dalam kandungan.

Pilih waktu untuk baby mapping yang tepat yaitu ketika bayi Bunda biasanya aktif, dan pastikan Bunda memiliki tempat yang nyaman dan tenang untuk bersantai.

Selain itu, Bunda juga perlu menyiapkan beberapa alat seperti kertas (jika Bunda ingin melakukan baby mapping di kertas), spidol atau cat yang tidak beracun, dan boneka bayi untuk membantu Bunda memvisualisasikan kepala dan anggota badan bayi Bunda.

Cara Cek Posisi Janin dengan Metode Baby Mapping

  • Mencari posisi kepala

Carilah posisi nyaman di mana Bunda dapat berkonsentrasi pada gerakan janin tanpa gangguan selama 15-30 menit. Terkadang lebih mudah untuk mengetahui posisi janin dalam keadaan setengah berbaring. Jika posisi tersebut tidak terlalu nyaman cobalah untuk berbaring sepenuhnya.

Cobalah rileks dan tarik nafas dalam-dalam dan perlahan untuk merasakan lebih banyak gerakan. Lalu gunakan ujung jari jempol dan telunjuk Bunda, berikan tekanan lembut ke bagian atas panggul/ tulang kemaluan di atas rambut kemaluan. Jika Bunda merasakan sesuatu yang bulat, keras, serta menonjol, kemungkinan besar itu adalah kepala.

Jika yang Bunda rasakan bulat tetapi lebih lembut, itu mungkin pantat bayi Bunda. Bunda juga dapat mencoba menggenggam dan menggoyangkan bagian tubuh dengan lembut. Biasanya, kepala akan miring atau bergerak secara sendirinya, sementara jika bagian bawah yang tersentuh, si Kecil akan menggeser seluruh tubuhnya.

Jika sudah ditemukan posisi kepala bayi Bunda, tandai area ini dengan spidol atau cat tanpa racun, buatlah garis lingkaran di perut Bunda atau di atas kertas.

  • Mencari posisi punggung

Setelah menemukan kepala, gerakkan tangan Bunda di sepanjang perut, rasakan sesuatu yang panjang, keras, dan halus. Ini menunjukkan posisi punggung bayi. Terkadang Bunda akan merasakannya sepenuhnya di satu sisi perut atau yang lain. Tandai ini dengan garis melengkung pada kertas atau kulit Bunda.

Pada posisi yang berlawanan dari punggung adalah posisi ekstremitas atas dan bawah (tangan dan kaki) janin, yang dapat Bunda rasakan dengan adanya tendangan halus/ keras pada perut Bunda pada saat janin bergerak. 

Jika Bunda tidak dapat merasakan sesuatu yang keras, ini bisa berarti punggung mereka sejajar dengan punggung Bunda. Janin sedang dalam posisi terlentang atau dibilang posisi punggung posterior. Dalam hal ini, Bunda mungkin merasakan lebih banyak anggota badan atau bagian yang lebih lembut dan ini merupakan perut bayi Bunda.

  • Menggunakan alat bantu fetal doppler 

Alat bantu fetal doppler/ alat untuk mendeteksi denyut jantung janin dapat digunakan untuk membantu dalam baby mapping. Bila bunda mendengar denyut jantung janin di area bawah pusar, maka kemungkinan kepala janin berada di area bawah (presentasi kepala). Jika Bunda mendengar denyut jantung janin pada alat fetal doppler di area atas pusar, maka kemungkinan kepala janin berada di area atas (presentasi sungsang). Namun ada hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan ini adalah sumbu punggung janin ya Bund. Sumbu panjang janin (punggung janin) harus sejajar dengan sumbu panjang badan Bunda ya. Jika punggung janin melintang, maka pemeriksaan ini tidak dapat diandalkan. 

  • Gunakan boneka bayi

Berdasarkan posisi lingkaran dan garis di perut Bunda, jadi sudah memiliki gambaran di mana anggota tubuh bayi berada.

Sekarang, gerakkan boneka untuk mencerminkan apa yang telah Bunda tandai di perut. Cobalah buat sensasi menendang dan gerakan dengan boneka agar Bunda bisa merasakan dan memvisualisasikan posisi bayi Bunda di dalam rahim.

Bunda juga dapat menandai tendangan dan gerakan dengan titik atau gelombang yang sesuai dengan sensasi, untuk memberi Bunda gambaran tentang pola gerakan. Apakah semua tendangan di satu sisi yang menunjukkan arah kaki si Kecil? Apakah Bunda merasa berdebar-debar? Jika iya, hal itu menandakan bahwa janin sedang meregangkan tangan di area itu.

Ketahui Berbagai Macam Posisi Bayi

Posisi yang paling umum diketahui untuk bayi adalah kepala di bawah atau sungsang, tetapi tahukah Bunda ada berbagai macam posisi bayi antara lain:

  • Fetal lie (letak janin)

Letak janin mengacu pada sumbu badan Bunda yang bisa dibagi menjadi 3: longitudinal, transversal, atau obliq.

  • Fetal presentation (presentasi janin)

Presentasi janin bisa dilihat berupa presentasi kepala dan presentasi bokong (sungsang). Sungsang pun memiliki tiga variasi yaitu: sungsang lengkap, frank sungsang, kaki sungsang.

  • Fetal attitude (sikap janin)

Yaitu sikap tulang belakang janin di dalam kandungan yaitu dapat dalam sikap meringkuk atau meregang.

  • Fetal position (posisi janin)

Posisi janin ada dua variasi yaitu anterior dan posisi posterior. Posisi anterior memperlihatkan dagu bayi terselip di dada dan kepalanya siap memasuki panggul. Sedangkan posisi posterior meningkatkan peluang Bunda untuk melahirkan dalam waktu lama.

Posisi bayi Bunda di dalam rahim juga dapat sering berubah, terutama pada trimester pertama dan kedua, sementara mereka masih memiliki banyak ruang untuk bergerak. Jadi Bunda tidak perlu khawatir, ya.

Sumber:

Spinning Babbies. 2021. The Basics of the Belly Mapping Method

Mom Loves Best. 2021. Is Your Baby Head Down? Use Belly Mapping to Find Out. 

Diary Bunda. 2022. Berbagai Macam Posisi Janin dan Artinya

By dr. Andri Welly, Sp. OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *