Kenapa ya, Si Kecil Suka Memukul Temannya?

Pernahkah Bunda melihat anak memukul temannya saat bermain? Atau jangan-jangan anak Bunda pernah dipukul oleh temannya saat sedang bermain? Jika iya, tentunya Bunda bertanya-tanya kenapa anak suka memukul tanpa sebab?

Anak-anak memang masih belum matang untuk mengendalikan emosi negatif, sehingga seringkali melampiaskan kemarahan dengan cara memukul. Walaupun tergolong wajar pada usia kanak-kanak, tapi perilaku tersebut teyap tidak dapat dibenarkan dan harus diperbaiki oleh orang tua. Sebelum tahu cara mengatasinya, kita coba gali beberapa penyebab anak suka memukul ya, Bun!

Penyebab Anak Suka Memukul Teman

● Memproteksi diri sendiri

Jika Bunda pernah melihat anak memukul temannya saat bermain bersama, ini bisa jadi salah satu cara dirinya untuk memproteksi diri. Anak umumnya menjadi lebih agresif saat bermain bersama karena adanya potensi berebut mainan atau melindungi barang-barang miliknya. Anak pun akan sangat mudah membalas secara fisik bila ada temannya yang jahil. 

● Peniru yang ulung

Salah satu penyebab anak suka memukul teman, bisa karena tayangan atau contoh perilaku serupa yang dilihatnya. Jika di rumah, anak sering melihat perlakuan kasar anggota rumah atau bahkan mendapatkan perlakuan kasar di rumah, anak bisa beranggapan keliru bahwa perlakuan kasar merupakan hal yang normal untuk dilakukan. Selain itu, mungkin juga anak terkontaminasi dengan tayangan kekerasan lewat gadget. Pastikan Bunda memantau tayangan anak agar tidak terkontaminasi tayangan kekerasan yang bisa dicontoh anak.

● Penasaran akan reaksi dari perilakunya

Saat balita, anak cenderung bereksplorasi dan mencoba hal baru. Salah satunya adalah memukul. Anak mencoba memukul untuk mencari tahu reaksi apa yang akan didapatkannya atas perilakunya. Rasa penasaran dan ingin mencoba hal baru ini bisa menjadi salah satu penyebab anak suka memukul. Bila anak mendapatkan respons positif dari orang dewasa, seperti tertawa saat anak memukul, maka perilaku memukul ini akan bertahan karena mendapat penguatan. 

● Belum dapat mengontrol emosi dengan baik

Anak balita sedang belajar untuk mengenali dan mengelola emosi-emosi negatifnya. Anak yang belum matang secara emosi, cenderung belum dapat mengontrol diri, sehingga anak bisa sampai memukul temannya saat kesal ataupun marah. 

● Marah atau kecewa

Penyebab anak memukul temannya bisa dikarenakan anak merasa marah atau kecewa. Kemarahan ini tidak dapat dikontrol dan membuat anak memukul. Umumnya marah ini muncul saat anak tidak mendapatkan apa yang diinginkan atau kalah saat bermain bersama temannya.

BACA: Tanda-tanda Anak Kurang Perhatian Orang Tua

Cara Mengatasi Anak yang Suka Memukul

Bila anak Bunda suka memukul, ada beberapa cara yang bisa Bunda coba untuk mengatasinya. 

● Menegur

Jika Bunda mendapati anak Bunda memukul temannya, yang harus Bunda lakukan adalah langsung menegur anak dan mengingatkannya. Gunakan kalimat yang positif dan solutif atas masalahnya. Jiika anak memukul temannya karena berebut mainan, Bunda bisa menggunakan kalimat “kita tidak memukul orang lain. Kita bisa meminta mainan kembali dengan baik-baik.” 

Upayakan untuk segera merespon perilaku anak pada saat itu juga, agar anak memahami bahwa memukul tidak dapat diterima. Setelahnya, Bunda bisa kembali membahasnya dengan lebih santai di malam hari menjelang tidur. Selipkan pesan-pesan baik di dalamnya. Bunda pun bisa mengajarkan cara mengatasi konflik dengan baik, melalui buku cerita, film, maupun tokoh kesukaan anak. 

● Cari tahu alasan anak memukul

Saat anak memukul, Bunda perlu sigap mencari tahu alasannya. Hindari untuk melabel anak nakal atau langsung menghukum anak, tanpa mencari tahu dulu penyebab perilaku memukul pada anak. Cari tahu penyebabnya kemudian evaluasi dan cari solusi yang lebih positif bersama anak.

Pada balita, saat mereka merasa tidak nyaman, maka mereka akan cenderung agresif. Oleh karena itu, saat Si Kecil kurang tidur, kelelahan, atau terlalu banyak stimulasi, Bunda bisa mengajak anak untuk beristirahat. di lain waktu, upayakan anak tetap nyaman. Cobalah membuat kondisi yang kondusif agar anak tidak lagi memukul.

● Validasi emosi anak dan beri penghargaan untuk anak

Anak yang memukul biasanya tidak dapat mengekspresikan emosinya dengan baik. Bunda bisa memvalidasi emosi anak dan terus memberi tahu bahwa Bunda mengerti apa yang dirasakan anak, misalnya dengan mengatakan, “Bunda tahu kamu marah karena temanmu merebut mainanmu, ya.” Setelah itu ajarkan pada anak bagaimana cara untuk mengekspresikan kemarahannya, seperti melompat-lompat, mengatur nafas, mengepalkan tangan lalu mengendurkannya kembali, dll. 

Jika anak berhasil menahan diri untuk tidak memukul, Bunda bisa beri pujian dan pelukan untuknya. Sampaikan bahwa Bunda sangat bangga anak mampu belajar untuk mengendalikan emosi-emosinya. Dengan begitu anak akan termotivasi untuk lebih menahan diri ke depannya. 

BACA: Begini Cara Memuji dan Menegur Anak dengan Efektif

● Pantau tayangan anak

Perilaku memukul yang dilakukan anak bisa terjadi karena anak terpapar tayangan yang memiliki konten-konten kekerasan. Oleh karena itu, Bunda perlu mengevaluasi dan memantau tayangan anak. Jangan sampai anak terpapar tayangan yang tidak cocok dengan usianya atau memiliki konten yang negatif. Saat anak sedang menikmati tayangan, dampingilah ia dan ajak anak berdiskusi mengenai tayangan yang dinikmatinya. 

Itu dia beberapa penyebab anak suka memukul teman dan cara mengatasinya yang bisa Bunda terapkan. Semoga artikel ini bermanfaat!

Sumber:

Parents. 2020. My Child Won’t Stop Hitting Other Children at Daycare

The Washington Post. 2018. Why kids hit — and what to do about it

Baby Center. Aggression in children: Why it happens and what to do about it (ages 3 to 8)

By Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *