Penyebab Munculnya Stretch Mark saat Hamil

Stretch mark atau striae gravidarum adalah garis-garis beralur yang dapat ditemukan di permukaan kulit terutama pada daerah perut, paha dan payudara Bunda pada masa kehamilan. Garis ini sering muncul pada kulit orang bertubuh gemuk, atau pada wanita hamil. 

Stretch mark atau striae gravidarum biasa muncul di daerah perut atau payudara. Namun, tak jarang guratan ini juga bisa muncul di paha, bokong, dan lengan atas. 

Tanda pertama yang bisa muncul adalah rasa gatal di sekitar area di mana kulit menjadi lebih tipis. Stretch mark tidak berbahaya dan tidak menyebabkan masalah medis. Namun, tampilannya mungkin akan mengganggu dan untuk bisa menghilangkan garis ini, perlu dilakukan terapi atau perawatan dengan sinar laser.

Penyebab Munculnya Stretch Mark saat Hamil

Selama mengandung 9 bulan, Bunda mungkin akan mendapatkan kenaikan berat badan yang cukup drastis. Penambahan berat badan dan perubahan perut ini akan membuat kulit tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan atau meregang.

Selain itu, kadar hormon yang berubah di tubuh selama kehamilan juga dapat membuat serat-serat jaringan di kulit melembut sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya peregangan pada kulit.

Secara normal, kulit memang memiliki elastisitas sehingga mampu meregang mengikuti pertumbuhan tubuh. Akan tetapi, ada juga kulit yang akan pecah sehingga menimbulkan stretch mark. 

Saat tubuh mengembang lebih cepat daripada kulit yang menutupinya, serat di bawah permukaan kulit bisa robek. Bekas luka yang terbentuk dari robekan ini adalah stretch mark.

Stretch mark pada umumnya muncul dari pertengahan kehamilan hingga trimester akhir kehamilan karena kulit meregang paling maksimal saat itu. Namun, beberapa ibu hamil ada yang sudah mulai memiliki stretch mark saat perut mulai membesar atau di akhir trimester satu. 

Sebagian besar wanita yang berkulit terang cenderung mengalami stretch mark berwarna merah muda, sedangkan wanita berkulit gelap cenderung memiliki stretch mark yang lebih terang daripada kulit di sekitarnya. 

Pola Perkembangan Stretch Mark

Pada awalnya, stretch mark akan tampak berwarna pink, dan mungkin juga Bunda akan merasa gatal. Kulit di sekitar stretch mark mungkin juga terlihat ‘rata’ dan ‘tipis’. 

Lalu secara bertahap, stretch mark ini akan makin membesar dan berubah warna menjadi kemerahan atau ungu kecoklatan.

Setelah melahirkan, stretch mark akan mulai memudar dan menjadi berwarna putih pucat atau perak. Stretch mark  memiliki bentuk dan panjangnya tidak beraturan.

Cara Menghilangkan Stretch Mark

Stretch mark tidak dapat dihindari seiring dengan bertambahnya usia kehamilan Bunda. Tidak ada 1 krim atau obat apapun yang dapat mencegah timbulnya serta menghilangkan stretch mark. 

Namun, Bunda dapat melakukan perawatan agar stretch mark ini tidak mengganggu kenyaman Bunda dan akan memudar setelah kelahiran.

Cara pertama adalah tetap terhidrasi. Dengan mengkonsumsi banyak minum air mineral, kulit akan tetap lembap dan tidak kering. Kulit yang kering akan menambah parah rasa gatal ketika kulit sedang meregang. 

Kedua, gunakan krim/ losion/ aleo vera gel/ almond oil untuk menghindari kulit menjadi kering dan memicu rasa gatal di sekitar area stretch mark itu.

Bunda mungkin bertanya-tanya, apakah stretch mark akan tetap ada setelah si kecil lahir? 

Hal ini akan berbeda pada setiap wanita. Bagi sebagian wanita stretch mark secara alami memudar menjadi garis-garis keperakan, sedangkan yang lain tetap lebih gelap dan lebih mencolok.

Jika ternyata stretch mark tidak memudar kembali seperti sebelum melahirkan, cobalah untuk tidak membiarkannya memengaruhi kepercayaan diri Bunda. Garis-garis itu dapat menjadi tanda perjuangan dan pencapaian luar biasa yang telah dicapai tubuh Bunda.

Sumber

NHS. 2019. Stretch marks in pregnancy

GrowMD. 2015. The Truth About Pregnancy Stretch Marks

By dr. Andri Welly, Sp. OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *