Ikan yang Tidak Boleh Dimakan setelah Operasi Caesar, Apakah Ada?

Ada yang bilang, ibu yang baru menjalani operasi caesar pantang makan ikan. Lantas, apakah ada ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar? Sebetulnya, tidak ada ya, Bun. Justru, ikan merupakan makanan bergizi yang penting untuk mendukung proses pemulihan luka operasi. Hanya saja, memang ada beberapa jenis ikan yang tinggi kandungan merkuri sehingga perlu dibatasi konsumsinya.

Setelah Bunda melahirkan dengan metode caesar, Bunda perlu mengonsumsi makanan bernutrisi yang kaya protein. Ini karena protein dapat mempercepat penyembuhan luka sayatan dan jahitan operasi caesar. Protein sendiri merupakan nutrisi penting yang berfungsi untuk perbaikan jaringan kulit dan otot serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Nah, salah satu makanan yang mengandung tinggi protein adalah ikan. Namun, Bunda tidak boleh sembarangan memilih ikan untuk dikonsumsi, ya. Soalnya, ada sebagian ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar maupun melahirkan secara normal karena dianggap mengandung tinggi merkuri.

Ikan yang Tidak Boleh Dimakan setelah Operasi Caesar

Ikan merupakan makanan sehat yang kaya akan protein, omega-3, serta aneka mineral. Akan tetapi, sebagian jenis ikan mungkin saja tinggi merkuri sehingga bisa saja berbahaya bagi tubuh ibu dan bayinya jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat besar. 

Berikut adalah ikan yang dimaksud: 

1. King mackerel

King mackerel atau ikan makarel raja sebenarnya merupakan sumber omega-3 yang dibutuhkan ibu serta bayi setelah melahirkan. Namun, ikan ini sering dianggap sebagai salah satu jenis ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar dan pascamelahirkan.

Ini karena ikan makarel raja, terutama yang banyak ditemukan di Samudra Pasifik dan lautan Indonesia, mengandung merkuri yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan ibu yang baru selesai melahirkan dan menyusui tidak disarankan mengonsumsi ikan makarel raja.

2. Ikan tuna mata besar

Ikan tuna merupakan kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin D, vitamin B12, dan omega-3. Namun, sama seperti makarel, ikan tuna diketahui juga mengandung tinggi merkuri.

Nah, apabila memang ingin makan ikan tuna, Bunda bisa lho mengonsumsi tuna kalengan sebagai alternatif yang aman. Tuna kalengan mengandung lebih sedikit merkuri karena ikan yang digunakan berukuran lebih kecil. Agar lebih aman, jumlah asupannya tetap harus dibatasi ya, Bun, yaitu cukup 2–3 porsi per minggu.

3. Ikan buntal

Ikan lain yang harus dibatasi konsumsinya pascamelahirkan adalah ikan buntal. Ini karena ikan buntal mengandung tinggi merkuri yang bisa berdampak pada perkembangan sistem saraf pusat bayi saat ia dewasa. 

Oleh sebab itu, Bunda perlu menghindari konsumsi ikan buntal selama masa pemulihan pascaoperasi dan selama menyusui.

4. Ikan todak

Ikan todak merupakan ikan yang cukup lezat dan bertekstur lembut. Selain itu, ikan yang satu ini juga mengandung tinggi protein, selenium, dan vitamin D yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. 

Hanya saja, ikan todak juga dianggap sebagai ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar karena kadar merkurinya tinggi. Bahkan, katanya kandungan merkuri di ikan todak bisa saja mengalir melalui ASI dan berbahaya bagi perkembangan sistem saraf pusat bayi. 

Oleh karena itu, sama seperti beberapa jenis ikan lain yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya Bunda batasi asupan ikan todak setelah operasi caesar maupun melahirkan normal.

5. Ikan hiu

Meskipun ikan hiu dikenal sebagai predator laut yang ganas, sebagian orang kerap mengonsumsi dagingnya. Ikan hiu juga dikenal sebagai ikan yang tinggi kandungan omega-3, lho. 

Namun, Bunda yang sedang menyusui sebaiknya hindari konsumsi ikan hiu dulu, ya. Soalnya, ikan hiu juga mengandung merkuri yang sangat tinggi karena dalam tubuh ikan hiu terdapat berbagai polutan dari hewan lain yang ia mangsa. 

Ikan hiu juga memiliki masa hidup yang cukup lama di laut sehingga mungkin saja menyerap lebih banyak racun atau limbah yang ada di air daripada ikan lainnya. Nah, mengonsumsi ikan hiu dalam jumlah yang banyak bisa saja berisiko bagi Bunda dan Si Kecil.

Demikian penjelasan mengenai beberapa jenis ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar. Sebenarnya, Bunda masih boleh kok mengonsumsi ikan-ikan tersebut. Namun, jumlah asupannya harus dikurangi, terlebih pada ibu yang menyusui. 

Hanya saja, alangkah baiknya bila Bunda mengonsumsi ikan yang lebih rendah merkuri serta tinggi protein dan asam lemak omega-3, seperti nila, sarden, gabus, selar, kembung, teri, lele, mas, dan gurame.

Selain mengonsumsi ikan, Bunda juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dari makanan lainnya supaya luka operasi cepat pulih, seperti bayam, sawi hijau, brokoli, jeroan, daging ayam, telur, kerang, buah beri, dan kacang-kacangan.

Jika Bunda masih memiliki pertanyaan seputar ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar atau memiliki keluhan terkait luka pascaoperasi, jangan sungkan untuk bertanya ke dokter melalui chat online ya.

Sumber:

Sisma-Ventura, G., et al. (2024). Exceptionally High Levels of Total Mercury in Deep-Sea Sharks of The Southeastern Mediterranean Sea Over The Last∼ 40 Years. Environment International, 187, 108661.

World Health Organization (2024). Mercury.

U.S. Food and Drugs Administration (2019). FDA/EPA 2004 Advice on What You Need to Know About Mercury in Fish and Shellfish.

American Pregnancy Association. Mercury Levels in Fish – Safe Fish for Pregnancy.

Cleveland Clinic (2023). What To Eat When You’re Trying to Heal.

Mayo Clinic (2023). Pregnancy and Fish: What’s Safe to Eat?

Kubala, J. Healthline (2020). 10 of the Best Foods to Help You Heal.

Lang, A. Healthline (2020). Swordfish: Nutrition, Benefits, and Calories.

McGrane, K. Healthline (2020). Is Canned Tuna Good for You, or Bad?

Chan, Y.L. HealthXChange Singapore. No Chicken and Seafood After Surgery: Myth or Fact.

Stibich, M. Verywell Fit (2024). Concerned About Mercury? Avoid These Fish.

Whitlock, J. Verywell Health (2024). What to Eat After Surgery and What to Avoid.

Cooper, J. WebMD (2023). Best and Worst Fish for Your Health.

WebMD (2023). Health Benefits of Tuna.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *