Melahirkan memang tugas yang mulia, tetapi proses ini bukanlah hal yang mudah. Bunda yang pernah melewati momen ini pasti paham perjuangan yang dirasakan mulai dari kontraksi hingga saat keluarnya bayi. Rasa sakit yang luar biasa kerap dirasakan saat Bunda melahirkan dengan metode normal atau persalinan pervaginam.
Namun, tahukah Bunda? Ada beberapa ibu di dunia yang mengalami orgasme saat melahirkan. Banyak yang menyatakan, sensasi ini membuat lahiran normal menjadi lebih tidak menyakitkan dan mengurangi stres. Akan tetapi, bagaimana mungkin orgasme saat melahirkan itu terjadi?
Proses Terjadinya Orgame saat Melahirkan
Peristiwa orgasme saat melahirkan biasa dikenal dengan orgasmic birth/ ecstatic birth/ childbirth climax. Hal yang dirasakan ibu adalah saat mengejan dan mengeluarkan bayi, ibu akan merasakan sensasi orgasme seperti saat berhubungan seksual atau bermasturbasi.
Karena peristiwa ini terbilang langka, studi di Perancis di tahun 2013 menyatakan jika hanya 0,3 persen ibu yang pernah merasakan ini. Kenikmatan yang dirasakan pada saat persalinan tersebut serupa pada saat stimulasi seksual. Lalu, belum ada juga penelitian ilmiah yang membahas ini. Namun, secara ilmiah, hal ini memang mungkin terjadi karena area keluar bayi sama dengan area wanita melakukan hubungan seksual.
Perlu diketahui, cara mencapai orgasme tiap wanita berbeda-beda caranya. Pada area kewanitaan banyak titik-titik sensual yang dapat membuat seorang wanita merasakan orgasme. Selain itu, hal yang diduga berperan dalam hal ini adalah hormon oksitosin. Hormon oksitosin keluar pada saat persalinan, dan hormon inilah yang dilepaskan pada saat Bunda merasakan orgasme.
Dikutip dari laman independent.co.uk, Barry Komisaruk, seorang profesor psikologi di Universitas Rutgers yang mempelajari orgasme, mengatakan tentang penelitian tersebut: “Ini adalah stimulasi jalan lahir, stimulasi serviks, vagina dan klitoris, serta kontraksi rahim. Banyak wanita mengatakan selama orgasme seksual, kontraksi rahim terasa menyenangkan.”
Dari sudut pandang Obstetri (Kebidanan dan Kandungan), kenikmatan obstetri ini digambarkan sebagai sensasi fisik tanpa adanya suatu ide erotis yang menyertainya. Ini berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit dan terjadi selama lahirnya janin, terutama ketika jaringan perineum tertekan dan ketika kepala bayi keluar dari jalan lahir. Ini sangat terlokalisasi, biasanya di perineum bagian dalam dan jaringan klitoris, dan disertai dengan desensitisasi lengkap terhadap nyeri.
Apakah Semua Wanita Bisa Merasakannya?
Jika Bunda penasaran, apakah Bunda juga bisa mengalami hal tersebut? Jawabannya adalah tergantung. Perasaan ini tidak bisa diciptakan dengan sendirinya dan setiap wanita juga punya anatomi yang berbeda-beda. Jadi, hal ini tergantung dari anatomi tubuh wanita, bagaimana cara tiap wanita untuk mendapatkan orgasme itu sendiri, serta tingkat hormon oksitosin yang dilepaskan oleh tubuh wanita tersebut.
Selain itu, di Indonesia sendiri belum banyak yang membahas tentang ini karena hal ini masih dianggap tabu. Kalaupun ada yang pernah merasakannya, tak banyak wanita yang menceritakannya pada dokter bahkan suami mereka sendiri. Rasa sakit dan nikmat yang bercampur juga terkadang sedikit membingungkan sehingga Bunda mungkin tidak menyadarinya.
Keuntungan Merasakan Orgasme saat Melahirkan
Dilansir dari healthline.com, terdapat riset di tahun 1985 yang menyatakan jika orgasme dapat mengurangi rasa sakit. Dengan begitu bisa ditarik kesimpulan bahwa orgasme saat melahirkan juga bisa mengurangi rasa sakit yang dirasakan saat persalinan.
Selain itu, terdapat riset di tahun 2014 dan 2015 juga yang menyatakan bila hormon oksitosin juga bisa menjadi pengurang rasa sakit. Jika hormon tersebut keluar saat persalinan, Bunda dapat melahirkan dengan lebih tenang dan mengurangi trauma pasca lahiran.
Bagaimana caranya supaya bisa merasakan orgasmic birth?
Lalu, apakah orgasmic birth bisa diciptakan supaya Bunda bisa merasakannya saat melahirkan nanti? Sayangnya, belum ada penelitian yang menyatakan jika orgasme dapat dikendalikan. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin bisa Bunda coba.
- Berlatih pernafasan dengan Doula sebelum HPL
Untuk bisa merasakan orgasme, Bunda harus tenang saat persalinan. Maka dari itu, berlatih pernafasan sangat penting. Bunda bisa belajar pernafasan dengan Doula atau konsultan kelahiran sebelum hari lahir tiba. Latihan pernafasan bisa membantu Bunda untuk mengatur nafas, emosional, dan stres saat melahirkan.
- Meminta bidan untuk melakukan lahiran di rumah
Meski melahirkan di rumah sedikit beresiko, tetapi untuk kehamilan tanpa risiko atau dengan risiko rendah sebetulnya dapat melahirkan di rumah. Melahirkan di rumah jauh lebih bebas dan tenang, serta membuat Bunda jadi lebih nyaman. Jika Bunda merasa tenang dan nyaman, kemungkinan mengalami orgasmic birth akan lebih besar. Bunda juga perlu ditemani Doula untuk membantu menyuport secara psikologis dan mengarahkan Bunda untuk mendapatkan sensasi seksual tersebut. Selain ditemani Doula, Bunda juga bisa mempersiapkan suasana yang mendukung persalinan, seperti alunan musik yang menenangkan, lampu yang remang-remang, aromaterapi, gym/birthing ball, dan pijatan lembut.
- Stimulasi area puting atau klitoris saat melahirkan
Bila Bunda diizinkan melahirkan di rumah, Bunda bisa melakukan stimulasi puting dan klitoris agar mendapatkan sensasi yang diinginkan, sejalan dengan hal tersebut akan melepaskan hormon oksitosin yang berefek pada meningkatnya kontraksi rahim. Stimulasi puting juga seringkali disarankan oleh Bidan/ Dokter dengan tujuan untuk menjaga kontraksi rahim tetap adekuat. Dengan begitu, saat waktunya harus mendorong bayi keluar, Bunda akan merasakan sensasi orgasme yang diinginkan karena sebelumnya sudah distimulasi.
Meskipun cara ini tidak lazim, orgasmic birth dapat membuat lahiran terasa menyenangkan.
Mengingat kelangkaan dan ketidakpastian akan terjadinya fenomena tersebut, kemungkinan terjadinya orgasmic birth/ ecstatic birth/ childbirth climax tidak dapat digeneralisasikan sebagai representasi dari suatu persalinan yang ideal/ yang diidamkan. Dengan cara apa pun, hal tersebut tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk menseksualisasikan persalinan dengan mengutamakan kenikmatan fisik. Perlu penelitian medis lebih lanjut untuk mengkaji apakah kenikmatan tersebut benar bersifat seksual atau hanya imajinasi seksologi saja.
Sumber:
Independent. 2016. Increasing Number of Women Are Having Orgasms During Childbirth, Study Suggests
Live Science. 2013. Yes! Orgasms During Birth Are Real, Study Suggests
Healthline. 2021. Orgasmic Labor and Birth: Could It Be for You?
T. Postel. Childbirth climax: The revealing of obstetrical orgasm. Sexologies. 2013.