Perkembangan Bunda di Kehamilan Minggu ke-24

Tinggi fundus uterus minggu ke-24 adalah sekitar 19 hingga 25 cm Sekarang adalah bulan keenam kehamilan, dan selama dua bulan ke depan bayi akan tumbuh secara signifikan dan perubahan tubuh Bunda akan semakin jelas. Yuk, kita baca apa yang mungkin dialami Bunda di minggu ke-24 ini.

Terjadi Gangguan Pencernaan

Hormon korpus luteum (progesteron) hormon wanita dikeluarkan dari ovarium selama trimester pertama untuk mempertahankan kehamilan dan membantu pembentukan plasenta. Sekitar minggu ke-15, plasenta berkembang sepenuhnya dan mengambil alih sekresi progesteron. Hormon ini sangat penting untuk melanjutkan kehamilan, tetapi juga melemahkan fungsi lambung dan usus sehingga cenderung menyebabkan gejala seperti mual, mulas, gangguan pencernaan, atau sembelit.

Jika perut Bunda terganggu, makanlan dengan porsi kecil dan lebih sering agar makanan bisa lebih mudah dicerna. Jangan khawatir tentang tidak makan makanan besar atau makanan yang cukup untuk bayi, tapi lebih baik untuk mencegah gejala memburuk dengan mengonsumsi makanan kecil lebih teratur.

Mengalami Pengencangan Perut

Selama kehamilan rahim dapat berkontraksi (rasa sakit hamil), dan ibu akan merasakan perutnya mengencang atau sakit ringan. Dalam perkembangan umum kehamilan, saat tanggal hari perkiraan lahir mendekat, kontraksi rahim (Braxton Hicks) akan terjadi lebih sering dan rasa sakit meningkat kontraksi dan bisa segera menyebabkan nyeri persalinan yang nyata.

Pada minggu ke-24, jika perut mengencang berkurang setelah istirahat singkat, maka ibu tidak perlu khawatir. Namun jika pengencangan atau rasa sakit berlanjut atau secara bertahap lebih sering terjadi, segera hubungi dokter. Jika rasa sakitnya sangat kuat sehingga sulit untuk berdiri atau perut mengeras seperti papan, atau jika ada perdarahan atau pecah ketuban, segera kunjungi dokter.

Bunda Rentan Mengalami Anemia

Selama kehamilan, volume plasma, komponen cairan dalam darah meningkat, sehingga mengencerkan darah. Selain itu, sebagian besar zat besi digunakan untuk pertumbuhan bayi. Dua faktor ini berkontribusi terhadap anemia defisiensi besi. Gejala anemia termasuk merasa pusing, mudah lelah, atau pusing ketika berdiri, dan dalam kasus yang serius, bahkan sedikit saja gerakan fisik menghasilkan sesak napas.

Kadar zat besi yang lebih rendah memiliki efek signifikan dan dapat menyebabkan bayi yang tidak tumbuh optimal atau meningkatkan risiko pendarahan saat persalinan. Untuk mencegah anemia masukkan makanan kaya zat besi, seperti hati, hijiki (rumput laut), bayam, komatsuna (bayam mustard Jepang) dalam diet harian.

Dan seperti yang sudah diketahui, vitamin C meningkatkan laju penyerapan zat besi, dan beberapa protein seperti daging sapi dan tuna juga meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin B12 terutama yang terkandung dalam kerang bercangkang keras (littleneck clam) dan daging berguna untuk produksi darah, dan memberi manfaat ganda.

Lakukan Pemeriksaan Kehamilan

Disarankan pada kehamilan minggu ke-24 hingga ke-35 pemeriksaan kehamilan dilakukan tiap dua minggu sekali. Sejak minggu ke-24 dan seterusnya, karena risiko hipertensi yang diinduksi kehamilan atau kelahiran prematur meningkat, maka penting untuk melakukan pemeriksaan berkala untuk deteksi dini gejalanya.

Hipertensi yang diinduksi kehamilan mengacu pada suatu kondisi di mana tekanan darah tinggi tanpa protein dalam urine atau muncul protein dalam urin (proteinuria) yang terjadi dari kehamilan minggu ke-22 sampai minggu ke-12 setelah melahirkan. Dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan kondisi serius bagi ibu dan bayi.

Persalinan prematur didefinisikan sebagai persalinan dari minggu ke-22 hingga akhir minggu ke-36. Setiap bayi yang lahir selama awal kehamilan akan memiliki fungsi tubuh yang belum matang, yang dapat menimbulkan kelainan.

Oleh karena itu, perhatikan gejala-gejala yang menunjukkan ancaman kelahiran prematur, seperti seringnya pengencangan perut atau pecahnya air ketuban. Bahkan jika Anda tidak memiliki gejala yang bermasalah saat ini, penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur selama periode kehamilan untuk memastikan persalinan yang aman dan periode postnatal yang sehat untuk ibu dan bayi.

Hati-hati dengan Pertambahan Berat Badan

Pada setiap pemeriksaan kehamilan dari trimester pertama, Bunda akan ditimbang, dan diberitahukan tentang pengendalian berat badan. Setiap kenaikan lebih dari 500 g/minggu dianggap terlalu banyak.

Saat ini, jika Bunda mengalami penambahan berat badan atau mendekati angka 500 g, coba tinjau kembali jumlah dan jenis makanan, waktu makan dan kecepatan makan. Sebagai contoh, jika waktu makan tidak teratur dan cenderung makan dalam sejumlah besar makanan sekaligus, kadar gula darah mungkin meningkat dengan cepat. Lalu diikuti dengan penurunan yang tiba-tiba, sehingga nafsu makan melonjak.

Jika selalu makan dengan cepat, Anda akan cenderung makan lebih banyak sebelum merasa kenyang. Lebih baik meluangkan waktu untuk makan, mengunyah dengan baik, dan menikmati makanan. Makan perlahan merangsang pusat kenyang otak dan membuat Anda merasa kenyang.

Pertambahan berat badan tidak hanya disebabkan oleh jumlah makanan dan pola makan, tapi juga terjadi pada mereka yang kurang berolahraga. Saat dalam kondisi fisik yang baik, sempatkan untuk melakukan olahraga ringan.

Published
Categorized as Minggu 24

By dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *