Hal yang Perlu Dilakukan Jika Mual Parah Saat Hamil

Merasa mual (morning sickness) adalah sesuatu yang normal dialami perempuan yang sedang hamil, terutama di trimester pertama periode kehamilan. Dan terlepas dari namanya, morning sickness bisa terjadi hampir setiap saat, baik siang dan malam hari. Namun bagaimana dengan mual parah?

Biasanya, morning sickness dimulai pada minggu ke-6 kehamilan, mencapai puncak di sekitar minggu ke-9, dan menghilang di minggu ke-16 dan ke-18. 

Namun, adakah kemungkinan morning sickness ini menjadi sesuatu yang tidak normal? Rasa mual ini dikategorikan sebagai tidak normal jika perempuan yang sedang mengandung mual dan muntah beberapa kali dalam sehari, mengalami penurunan berat badan, dehidrasi atau berisiko mengalami dehidrasi. Dalam ilmu medis, kondisi ini disebut hyperemesis gravidarum (GH) atau hyperemesis

Jadi, bagaimana mengatasi hyperemisis? Yuk, baca artikel ini sampai habis. 

Apa Penyebab Hyperemesis?

Para ilmuwan sendiri belum sepenuhnya memahami apa penyebab hyperemesis. Bahkan sejumlah tenaga medis profesional menganggap HG hanya sebagai bagian tidak menyenangkan dari proses kehamilan. 

Studi dari yang dilakukan oleh Universitas California, Los Angeles, pada 2018, menunjukkan kelebihan PAPP-A (pregnancy associated plasma protein A), bisa jadi merupakan penyebab HG, dan penyebab rasa maul parah dan muntah saat hamil. 

Riset lain menemukan bahwa hyperemesis berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi selama hamil. Khususnya, sebuah hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (HCG), yang disebut-sebut sebagai penyebab utama. Soalnya, hyperemesis terjadi saat HCG berada dalam level tertinggi di tubuh perempuan hamil. 

Apa Tanda-tanda Hyperemesis?

Seperti yang disebutkan di atas, morning sickness merupakan sesuatu yang normal bagi perempuan yang sedang mengandung. Akan tetapi jika Bunda mengalami mual parah dan muntah yang berlangsung bahkan setelah trimester pertama, atau Bunda kesulitan makan dan minum, serta kehilangan 5 persen dari berat badan sebelum hamil, kemungkinan Bunda mengalami hyperemesis

Para perempuan memiliki risiko merasakan HG jika di kehamilan sebelumnya juga mengalaminya. Atau jika ibu atau saudara-saudara perempuan mereka mengalaminya. Atau, jika mereka memiliki sejarah migrain atau sering mabuk saat menempuh perjalanan. 

Apa Efek Mual Parah?

Saat Bunda mengalami HG, harus segera ditangani. Pasalnya, jika tidak diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan beberapa hal ini: 

  • Kehilangan lebih dari 5 persen berat badan normal.
  • Mengalami ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi.
  • Kekurangan vitamin. 
  • Gejala lain seperti kelaparan bisa menyebabkan disfungsi pembekuan darah dan atrofi otak. 
  • Muntah yang ekstrem bisa menyebabkan komplikasi seperti pecahnya esofagus dan ablasai (pelepasan) retinal.
  • Bahkan di beberapa kasus trauma, perempuan memilih mengakhiri kehamilan atau tidak ingin punya anak lagi. 
  • Bayi lahir prematur, dengan berat badan lebih ringan dan memiliki masalah sensor dan atensi.

Bagaimana Penanganan Mual Parah?

Jika Bunda sepertinya mengalami gejala HG atau kebiasaan mual parah dan muntah yang membuat tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari, segera hubungi dokter kandunganmu. Apabila memungkinkan, carilah dokter kandungan yang memiliki pengalaman dengan kondisi kehamilan berisiko tinggi dan hyperemesis.

Saat berkonsultasi dengan dokter, Bunda mungkin direkomendasikan untuk: 

  • Tidak makan melalui mulut untuk mengistirahatkan sistem gastrointestinal. 
  • Menerima cairan intravena (IV).
  • Diminta mengonsumsi vitamin dan suplemen nutrisi.

Dengan penanganan yang tepat, seorang perempuan yang mengalami hyperemesis bisa merasa lebih baik dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Sumber: 

  • The New York Times, 2019. Hyperemesis Gravidarum: When Morning Sickness Is So Extreme You Can’t Function.
  • Sciencemag, 2018. Researchers Converge on Possible Cause for Severe Morning Sickness.
  • Kidshealth, 2014. Severe Morning Sickness (Hyperemesis Gravidarum).

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *