Infeksi postpartum, atau di Indonesia lebih dikenal dengan infeksi masa nifas, merupakan salah satu penyebab kematian ibu yang signifikan di dunia. Infeksi ini mencakup semua peradangan yang terjadi akibat masuknya kuman ke dalam vagina saat persalinan dan nifas.
Periode postpartum biasanya berlangsung sampai enam minggu setelah persalinan, dan jumlah ibu baru melahirkan yang mengalami infeksi pada periode ini mencapai 5-7 persen di seluruh dunia.
Infeksi Postpartum, Apa Penyebabnya?
Mayoritas infeksi postpartum terjadi akibat trauma fisiologis dan iatrogenik di dinding rahim serta saluran reproduksi, genital, dan saluran kemih yang terjadi selama persalinan dan setelahnya.
Hal ini memungkinkan masuknya bakteri ke dalam lingkungan yang biasanya steril, terutama bakteri Streptokokus, Stafilokokus, dan bakter-bakteri lainnya yang dapat menyebabkan infeksi.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu baru melahirkan terkena infeksi adalah:
- Kondisi ibu sebelum kehamilan, seperti malnutrisi, diabetes, obesitas, anemia berat, infeksi bacterial vaginosis, dan infeksi bakteri Streptokokus grup B.
- Kondisi saat proses persalinan, bisa yang terjadi secara spontan atau karena diprakarsai oleh penyedia layanan kesehatan, seperti ketuban pecah berkepanjangan, pemeriksaan vagina berulang kali, pengangkatan plasenta secara manual, operative vaginal delivery, serta operasi caesar.
Operasi caesar memiliki faktor risiko tertinggi sebagai penyebab terjadinya infeksi postpartum, risikonya sebesar 20 kali lipat dibanding melahirkan normal.
Karena itu, praktik pencegahan dan pengendalian infeksi sangat ditekankan sebagai solusi untuk infeksi ini, baik di lingkungan rumah sakit maupun di tempat tinggal ibu dan bayi.
Waspadai Gejala-Gejalanya
Tanda-tanda dan gejala-gejala Bunda mengalami infeksi postpartum adalah:
- Demam dengan suhu tubuh lebih tinggi dari 38 derajat Celcius.
- Ada cairan yang keluar, rasa sakit, dan kemerahan di luka irisan operasi caesar atau di luka perineum yang tidak kunjung sembuh, bahkan bertambah parah.
- Rasa sakit di perut bagian bawah bisa menandakan Bunda mengalami endometritis.
- Cairan keluar dari vagina dengan aroma yang tidak enak. Kemungkinan Bunda mengalami endometritis atau infeksi bakteri yang disebut yang terjadi saat terlalu banyak bakteri di vagina.
- Rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil, rasa nyeri di bagian punggung bawah atau samping, serta keinginan untuk buang air kecil meningkat. Ini merupakan gejala terjadinya infeksi saluran kemih (ISK) berupa infeksi kandung kemih atau infeksi ginjal.
Selain di rahim dan area sekitarnya, infeksi lain yang umum dialami oleh ibu baru melahirkan adalah infeksi di payudara berupa mastitis.
Infeksi ini ditandai dengan munculnya garis-garis merah atau benjolan di payudara yang sebelumnya tidak ada dan menyebabkan rasa nyeri. Ini terjadi saat saluran ASI tersumbat, jadwal menyusui tertunda, atau payudara bengkak karena penuh ASI.
Saat bakteri penyebab infeksi masuk ke aliran darah, disebut dengan sepsis, maka tubuh akan mengalami syok hebat, ditandai dengan demam, kedinginan, berkeringat hebat, napas menjadi cepat, detak jantung meningkat, merasa kebingungan, dan merasa sakit yang luar biasa.
Jika tidak segera ditangani, sepsis dapat menyebabkan kematian. Karena itu, jika Bunda mengalami gejala-gejala ini, maka harus segera ke rumah sakit.
Pencegahan dan Penanganan Infeksi Postpartum
Sebenarnya penderita infeksi postpartum sudah sangat menurun sejak ditemukannya antiseptik dan penisilin.
Jumlah penderita infeksi ini cenderung rendah di negara-negara maju yang memiliki fasilitas kesehatan dengan layanan berkualitas tinggi serta layanan sanitasi yang bagus.
Sayangnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kualitas layanan fasilitas kesehatan masih rendah. Ditambah dengan kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia, membuat jumlah kematian ibu baru melahirkan akibat infeksi ini masih tinggi, yaitu 10 persen.
Namun Bunda tak perlu panik. Selain harus waspada dengan gejala-gejala terjadinya infeksi postpartum selama periode tersebut berlangsung, Bunda juga harus teliti tentang perawatan luka-luka akibat persalinan.
Praktikkan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan disiplin. Untuk informasi lebih lengkapnya, Bunda bisa bertanya ke dokter kandungan atau bidan.
Sumber:
Boushra, Marina, et al. Postpartum Infection. StatPearls Publishing: 2021.
March of Dimes. 2018. Warning Signs of Health Problems After Birth.
World Health Organisation. 2015. WHO Recommendations for Prevention and Treatment of Maternal Peripartum Infections.
Healthline. 2016. Puerperal Infections.