Mungkinkah Menyusui Lagi Setelah Berhenti?

Ada banyak alasan mengapa masa menyusui si Kecil kadang terhalang berbagai masalah. Di antaranya karena produksi ASI Bunda yang terhambat, si Kecil harus terpisah dengan Bunda karena alasan medis, dan sebagainya. Setelah isu-isu tersebut diatasi, bisakah Bunda menyusui lagi?

Di masa pandemi COVID ini misalnya, Australian Breastfeeding Association melaporkan bahwa banyak sekali Bunda yang ingin menyusui kembali si Kecilnya, setelah harus terpisah karena pengobatan. Namun apakah mungkin untuk melakukan relaktasi atau menyusui lagi setelah berhenti menyusui?

Jawabannya: Bisa!

menyusui lagi

Bunda, jangan khawatir untuk melakukan relaktasi, karena meski pernah menghentikan kegiatan menyusui si Kecil, Bunda bisa melakukannya lagi. Namun menyusui lagi setelah berhenti memang membutuhkan ketelatenan dan kerja keras agar relaktasi sukses. 

Perlu diingat bahwa tidak semua orang akan mendapatkan pengalaman yang sama, Bun. Jadi jangan berkecil hati kalau proses menyusui lagi setelah berhenti membutuhkan waktu. 

Beberapa faktor yang bisa menentukan keberhasilan Bunda melakukan relaktasi adalah sebagai berikut:

  1. Semakin muda usia bayi, maka akan semakin mudah Bunda memulai kembali kegiatan laktasi. Rata-rata keberhasilan Bunda menyusui lagi setelah berhenti yang tertinggi adalah pada si Kecil yang usianya sekitar 3-4 bulan.
  2. Kalau produksi ASI Bunda sebelum menyapih cukup banyak dan lancar, biasanya memulai kembali menyusui menjadi lebih mudah.
  3. Semakin banyak waktu yang Bunda sediakan untuk memulai relaktasi dengan cara menyusui langsung atau menggunakan pompa ASI, hasilnya akan semakin baik. Usahakan untuk sering-sering memancing ASI dengan menggunakan pompa atau menyusui langsung ya, Bun.
  4. Menyusui adalah kegiatan kerjasama antara Bunda dan si Kecil. Bila si Kecil juga menaruh minat yang besar untuk menyusu kepada Bunda, maka tingkat keberhasilannya akan semakin tinggi.
  5. Dukungan dari keluarga sangat penting agar proses ini berhasil. Mintalah bantuan kepada pasangan maupun support system Bunda agar relaktasi bisa berjalan lancar. 

Berapa Lama Waktu yang Diperlukan untuk Relaktasi?

menyusui lagi

Tidak ada waktu tertentu yang menjadi patokan keberhasilan relaktasi. Setiap ibu memiliki pengalaman dan proses yang berbeda. 

Namun berdasarkan penelitian, relaktasi penuh kira-kira membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Sebagian pakar menyebutkan bahwa semakin lama jeda menyusui yang terjadi, maka akan semakin lama juga untuk memulai kembali kegiatan menyusuinya. 

Cara untuk Memancing ASI

Ingatlah Bunda bahwa dalam kegiatan menyusui sangat berlaku hukum permintaan dan persediaan. Meskipun ada jedanya, biasanya tubuh Bunda pun tidak secara seketika menghentikan produksi ASI. ASI yang semakin sering dipancing akan mendorong produksi yang semakin banyak. 

Berikut ini adalah cara yang bisa Bunda lakukan untuk menyusui lagi setelah berhenti:

  • Sebelum memulai relaktasi, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke konselor laktasi untuk mengatasi masalah yang menyebabkan proses menyusui sebelumnya terhenti. Pendampingan konselor dalam proses laktasi juga merupakan hal yang penting untuk mendukung keberhasilan relaktasi.
  • Jadwalkan waktu memompa atau menyusui langsung kira-kira 8-12 kali sehari (sekitar 2-3 jam sekali), dan setidaknya satu kali di malam hari. 
  • Bila hanya ada satu atau dua tetes ASI yang dihasilkan, jangan menyerah, terus lanjutkan sampai produksi ASI kembali normal.
  • Biarkan si Kecil Bunda menyusu langsung sebanyak yang ia mau.
  • Pastikan posisi perlekatannya sempurna, yaitu seluruh bagian puting dan areola masuk seluruhnya ke dalam mulut si Kecil.
  • Lakukan kegiatan relaktasi di ruangan yang mendukung, yaitu yang tidak bising dan nyaman. 
  • Lakukan kontak kulit (skin-to-skin) dengan si Kecil, yang terbukti efektif untuk meningkatkan perasaan nyaman sekaligus meningkatkan kadar prolaktin di dalam tubuh.
     
  • Cukupi kebutuhan nutrisi dengan gizi seimbang, serta banyak makan sayuran dan buah segar.
  • Obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi ASI harus atas saran dokter/pakar laktasi. 

Bagaimana Kalau Si Kecil Menolak?

Meskipun sudah diusahakan dengan segala macam cara, kadang si Kecil belum bersedia menyusu langsung kepada Bunda atau malah menolak karena sudah lebih nyaman minum susu dengan menggunakan botol. 

Bila itu situasi yang Bunda hadapi, cobalah untuk melakukan hal ini:

  • Terus lakukan pemerahan ASI, agar produksi ASI terus terjadi. Berikan ASI dengan menggunakan media lain selain botol kepada si Kecil, misalnya cangkir, cup feeder, atau pipet ASI.
  • Perbanyak waktu kontak kulit antara ibu dan bayi, dan tetap melakukannya meskipun saat tidak menyusui.
  • Pastikan pompa ASI Bunda berfungsi dengan baik. Pemerahan dengan menggunakan tangan pun bisa dilakukan, bila Bunda merasa nyaman dengan metode ini.
  • Cobalah untuk menyusui si Kecil saat ia mulai mengantuk.
  • Hindari stres, karena bisa memicu berhentinya produksi ASI.
  • Bujuk si Kecil untuk menyusu kepada Bunda sambil digendong atau diayun.
  • Jangan ragu untuk meminta pendampingan dari konsultan laktasi maupun berkonsultasi dengan dokter.

Sumber:

Healthline. 2020. How to Start Breastfeeding Again If You’ve Stopped (or Never Started).

The Conversation. 2020. I Regret Stopping Breastfeeding. How Do I Start Again? 

Today’s Parent. 2020. Can You Start Breastfeeding After Stopping? 

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *