ASI Merembes dari Payudara, Apa Sebabnya?

ASI merembes

ASI merembes keluar atau bocor merupakan kondisi yang umum ditemukan pada ibu menyusui. Tanpa Bunda sadari, tiba-tiba bra dan baju sudah basah karena ASI yang bocor. 

Kondisi ini dapat terjadi beberapa minggu setelah melahirkan lalu terhenti saat proses menyusui sudah lebih teratur, tapi ada juga ibu menyusui yang ASI-nya tetap merembes sampai proses menyusui selesai dan bayi disapih. 

Let-Down Reflex, Penyebab ASI Merembes

AS merembes

Pada minggu-minggu pertama menyusui, Bunda dan bayi masih belum memiliki pola menyusui yang teratur dan stabil. Ini dapat membuat produksi ASI menjadi tinggi, melebihi kebutuhan bayi. 

Saat payudara Bunda penuh dengan ASI, maka kemungkinan besar ASI merembes keluar untuk mengurangi tekanan di payudara.

Merembesnya ASI ini juga dapat membantu mencegah munculnya masalah menyusui, misalnya payudara bengkak, saluran susu tersumbat, dan mastitis. Biasanya, saat Bunda sudah menemukan pola menyusui dan memompa ASI yang teratur, maka ASI akan berhenti merembes keluar.

Tingginya produksi hormon oksitosin yang diakibatkan hubungan emosional antara Bunda dan bayi juga membuat produksi ASI meningkat. Hormon oksitosin ini pun berpengaruh dalam membuat ASI keluar dari payudara saat bayi menyusui, yang disebut dengan let-down reflex

Hubungan emosional inilah yang menyebabkan ASI merembes keluar saat Bunda memikirkan tentang bayi. Karena hormon oksitosin memicu terjadinya let-down reflex padahal Bunda sedang tidak menyusui.  

Kapan ASI Kemungkinan akan Merembes Keluar?

ASI merembes

Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti kapan ASI merembes keluar dari payudara. Namun saat payudara penuh, maka dipastikan ASI akan dikeluarkan oleh tubuh.

Selain itu, kemungkinan ASI juga dapat merembes pada saat:

  • Sedang hamil dan mendekati melahirkan. Tubuh ibu hamil kemungkinan sudah mulai memproduksi ASI beberapa minggu sebelum melahirkan. Biasanya ASI yang merembes keluar saat hamil adalah kolostrum. Jika terdapat darah di ASI yang bocor, maka Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.
  • Sedang menyusui. Kadang ASI merembes keluar dari payudara yang satu lagi saat bayi sedang menyusu. Ini disebabkan oleh produksi hormon oksitosin yang menjadi penyebab let-down reflex
  • Mendengar bayi menangis. Hal ini merupakan respons emosional Bunda yang menyebabkan ASI bocor. Memikirkan tentang bayi atau melihat foto bayi Bunda juga dapat memicu hal ini.
  • Bermesraan dengan pasangan atau melakukan hubungan seks. Hormon oksitosin yang diproduksi saat sedang bermesraan ini dapat memicu keluarnya ASI, sama seperti saat bayi menyusui. 

Menyiasati ASI Merembes dari Payudara

Belum ada cara yang pasti untuk menghentikan ASI merembes keluar dari payudara. Walau demikian, Bunda dapat menyiasatinya dengan cara-cara berikut:

  • Susui bayi lebih sering. Tujuannya adalah untuk mengurangi volume ASI yang ada di payudara. Jika sulit dilakukan karena Bunda bekerja, maka Bunda dapat memompa ASI saat di kantor saat payudara sudah terasa penuh. Pastikan cara memompa ASI yang Bunda lakukan sudah benar agar payudara kosong setelah dipompa.
  • Menggunakan nursing pad. Bantalan ini dapat menyerap ASI yang merembes sehingga tidak sampai membasahi baju. Sediakan stok nursing pad yang cukup di rumah, kantor, dan di tas bepergian sehingga dapat langsung diganti saat sudah basah.
  • Memberi tekanan di puting payudara. Saat Bunda merasakan tanda-tanda ASI akan merembes keluar padahal Bunda sedang tak bisa mengganti nursing pad, beri tekanan di puting menggunakan kedua tangan yang dilipat di depan dada. Namun hindari melakukan cara ini saat awal-awal menyusui karena dapat membuat saluran ASI tersumbat.

Berkonsultasilah dengan dokter anak dan konselor laktasi tentang kondisi ini jika membuat Bunda merasa kewalahan.

Sumber:

Verywell Family. 2020. Tips for Breastfeeding Moms Who Are Leaking Breast Milk.

What to Expect. 2020. Leaking Breast Postpartum.

Verywell Family. 2021. Oxytocin and Breastfeeding.

Alodokter. 2020. Tips Mencegah Kebocoran ASI yang Penting untuk Busui Ketahui.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *