Hati-hati Pilih Obat Batuk untuk Ibu Menyusui

obat batuk untuk ibu menyusui

Bunda, bila mengalami batuk saat menyusui, jangan sembarang minum obat, ya. Ternyata ada beberapa hal yang harus dicek dulu sebelum memilih obat batuk ibu menyusui. Berikut penjelasannya.

Penyebab Batuk

obat batuk untuk ibu menyusui

Batuk sebenarnya merupakan reaksi alami yang dikeluarkan tubuh untuk melawan hal-hal yang dianggap sebagai gangguan pada sistem saluran napas. Melalui batuk, tubuh bisa membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi lainnya agar keluar dari paru-paru. 

Ada berbagai penyebab timbulnya batuk, di antaranya:

  • Alergi, juga karena menghirup debu atau asap
  • Infeksi pada saluran pernapasan atas (ISPA)
  • Infeksi pada saluran pernapasan bawah
  • Infeksi virus
  • Asma
  • Bronkitis, dan sebagainya.

Batuk pada ibu menyusui perlu mendapat penanganan segera agar tidak menularkannya kepada si Kecil. Bukan hanya itu, dengan penanganan cepat, Bunda akan lebih cepat pulih sehingga bisa kembali mendampingi pengasuhan si Kecil.

Hanya 1% Terserap dalam ASI

obat batuk untuk ibu menyusui

Terutama pada masa pancaroba, batuk dan pilek kerap menyerang. Sebenarnya obat-obatan pereda gejala batuk yang dijual bebas terbilang cukup aman untuk dikonsumsi ibu menyusui, namun perlu diperiksa terlebih dulu kandungan yang terdapat di dalamnya. 

Kekhawatiran yang muncul terutama adalah apakah obat-obatan tersebut akan terserap ke dalam ASI dan bisa memengaruhi si Kecil. Beberapa penelitian menyatakan bahwa dari dosis obat yang diminum oleh Bunda, hanya kurang dari 1% yang masuk ke dalam ASI. Tetapi untuk beberapa obat dengan bahan aktif tertentu, sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui.

Berbagai Bahan Aktif dalam Obat Batuk

Berdasarkan berbagai sumber, dikatakan bahwa ada beberapa bahan aktif di dalam obat batuk tidak disarankan atau harus digunakan secara hati-hati untuk ibu menyusui, yaitu:

Antihistamin

Obat batuk yang mengandung antihistamin generasi pertama seperti difenhidramin dan klorfeniramin biasanya memberi efek kantuk. Karena adanya efek kantuk ini, maka kurang direkomendasikan pada ibu menyusui.

Meskipun demikian, kandungan antihistamin yang masuk ke dalam ASI sangat kecil sehingga risiko untuk muncul reaksi pada bayi juga minimal. 

Pseudoefedrin

Banyak obat flu dan batuk yang mengandung Pseudoefedrin sebagai pelega sumbatan hidung, yang turut mengikuti gejala batuk atau alergi. Bahan ini disebut dapat terserap ke dalam ASI sehingga kemungkinan memicu kegelisahan dan rewel pada si Kecil.

Selain itu, pseudoefedrin juga dapat menurunkan produksi ASI sehingga sebaiknya tidak digunakan pada ibu menyusui.

Kombinasi antihistamin dan pseudoefedrin

Dalam beberapa penelitian, diperkirakan bahwa kombinasi antara antihistamin dan pseudoefedrin dapat memengaruhi produksi ASI, yaitu membuat ASI berkurang. Namun, seperti bahan aktif lainnya, belum didapatkan hasil pengujian final mengenai efek samping dari bahan-bahan ini.

Aspirin dan guaifenesin

Banyak obat batuk yang mengandung aspirin sebagai pereda nyeri dan guaifenesin yang berfungsi sebagai ekspektoran (pengencer dahak).

Sayangnya, belum tersedia hasil penelitian yang final untuk pengaruh guaifenesin sebagai obat batuk ibu menyusui, namun para pakar tidak menyarankan bahan ini untuk dikonsumsi ibu menyusui.

Dekstrometorfan

Sama seperti pada pengobatan batuk berdahak, bahan aktif ini pun belum didukung penelitian final mengenai tingkat keamanannya atau timbulnya efek samping pada bayi yang minum ASI dari ibu yang mengalami batuk kering.

Para pakar bersepakat untuk menunda penggunaan obat ini pada ibu menyusui, sampai setidaknya bayi berusia di atas 2 bulan.

Potassium iodide

Untuk bahan aktif ini, pakar kesehatan sudah bersepakat bahwa untuk ibu menyusui perlu menghindari obat batuk yang mengandung potassium iodide sebagai ekspektoran atau pengencer dahak, karena bahan ini dapat diserap ke dalam ASI.

Dalam jangka panjang, bahan ini dapat menimbulkan risiko gangguan fungsi tiroid pada bayi, bahkan lebih berbahaya pada bayi baru lahir atau berusia kurang dari sebulan.

Alkohol

Bahan aktif ini dapat menimbulkan pengaruh pada si Kecil yang menyerapnya melalui ASI. 

Obat Alami sebagai Obat Batuk Ibu Menyusui

Sebelum memutuskan untuk minum obat-obatan kimia, Bunda sebenarnya bisa juga mencoba menggunakan bahan-bahan alami yang lebih aman sebagai obat batuk ibu menyusui, misalnya:

  • Lemon/jeruk nipis. Campurkan perasan air jeruk nipis dengan air hangat, atau bisa juga dengan dicampur madu. Kemudian, minum teratur setidaknya 3 kali sehari.
  • Madu. Madu dapat membantu memberi efek lega di tenggorokan, sehingga cocok untuk obat batuk ibu menyusui. Bisa diminum langsung maupun diseduh dengan air hangat.
  • Jahe. Kupas beberapa ruas jahe, cuci, lalu rebus dengan dua gelas air matang. Didihkan selama beberapa menit, lalu angkat dari api. Saring jahe sebelum dikonsumsi. Bunda juga bisa mencampurkan madu dalam teh jahe ini sebagai pemanis alami.
  • Daun mint. Seduh daun mint dengan air mendidih, diamkan beberapa saat, lalu minum. Kandungan menthol di dalamnya dapat membantu menenangkan tenggorokan dan bertindak sebagai dekongestan atau pencair dahak. 

Tips agar Batuk Tidak Menulari Si Kecil

Meskipun Bunda sudah minum obat, ada baiknya tetap menjaga interaksi dengan si Kecil agar tidak terjadi penularan. Pemberian ASI harus terus dilakukan, meski mungkin tidak dapat memberikannya secara langsung selama beberapa waktu. 

Berikut ini adalah beberapa tips agar batuk tidak menulari si Kecil:

  • Pakai masker.
  • Lebih sering mencuci tangan dengan sabun.
  • Tidur terpisah dengan si Kecil untuk sementara.
  • Sebelum menyusui atau memompa ASI, cuci payudara dengan sabun hingga bersih.

Bunda, bila kondisi batuk yang Bunda rasakan tidak berkurang setelah 3-7 hari, Bunda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Hal ini disebabkan terkadang batuk yang kita anggap biasa berkembang menjadi infeksi yang lebih berat, misalnya timbul sesak napas, sakit pada telinga, radang tenggorokan, dan sebagainya. 

Sumber:

Healthline. 2016. Is It Safe to Take Cold Medicine While Breast-Feeding?

Halodoc. 2020. Obat Batuk yang Aman dan Alami untuk Ibu Menyusui.

Orami. 2021. Ketahui Rekomendasi Obat Batuk Ibu Menyusui yang Bisa Dikonsumsi.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *