6 Komplikasi Keguguran yang Bunda Wajib Tahu

komplikasi keguguran

Bagi ibu hamil, mengalami keguguran merupakan sesuatu yang menghancurkan hati. Keguguran terjadi saat janin meninggal di kandungan sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu, sebagian besar terjadi pada trimester pertama sebelum usia kandungan 12 minggu. 

Tak hanya proses keguguran dapat membahayakan jiwa, komplikasi keguguran pun dapat menjadi fatal jika tak segera ditangani. 

Gejala dan Tanda Ibu Hamil Mengalami Keguguran

flek hamil muda

Tak ada penyebab pasti mengapa keguguran dapat terjadi. Namun pada ibu hamil yang mengalami keguguran, penyebab utamanya adalah masalah kromosom pada janin. 

Hal tersebut dapat membuat janin berhenti tumbuh serta Bunda mengalami keguguran. Beberapa masalah di rahim dan serviks juga berpotensi membuat Bunda keguguran, begitu juga dengan infeksi. 

Beberapa gejala dan tanda Bunda mungkin mengalami keguguran adalah: 

  • Adanya bercak-bercak darah atau keluar darah di vagina
  • Rasa sakit dan kram di perut dan punggung bagian bawah
  • Adanya cairan dan jaringan yang keluar dari vagina. 

Bercak-bercak darah dan keluar darah bisa terjadi pada ibu hamil pada trimester pertama dan bukan selalu menandakan gejala keguguran. Namun demi kesehatan dan keamanan kandung, Bunda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan dan bidan. 

Beberapa Komplikasi Keguguran yang Dapat Terjadi

komplikasi keguguran

Akibat kondisi saat keguguran dan setelahnya, Bunda dapat mengalami komplikasi yang berpotensi untuk menjadi fatal jika tidak segera ditangani secara medis. Beberapa komplikasi tersebut di antaranya adalah:

1. Pendarahan hebat

Pendarahan saat keguguran merupakan sesuatu yang wajar terjadi, biasanya akan berlangsung selama 1-2 minggu dengan volume darah seperti saat Bunda sedang mengalami menstruasi. 

Perhitungan Bunda sudah mengalami pendarahan hebat adalah saat pembalut yang Bunda kenakan sudah penuh darah dalam waktu satu jam atau kurang. 

Selain itu, Bunda juga mengalami gejala-gejala seperti kliyengan, wajah terlihat pucat, terus-menerus berkeringat, dan detak jantung meningkat drastis. Segeralah pergi ke UGD jika mengalami komplikasi keguguran ini karena dapat membahayakan jiwa.

2. Rahim belum bersih

Jika Bunda mengalami keguguran pada trimester pertama, kemungkinannya jaringan-jaringan yang terbentuk selama kehamilan akan dengan sendirinya keluar selama 1-2 minggu setelah keguguran. Dari dokter, Bunda akan mendapatkan obat untuk membantu mempercepat pengeluaran jaringan-jaringan ini. 

Namun jika pada pemeriksaan berikutnya rahim dinilai belum bersih, maka Bunda akan disarankan untuk melakukan prosedur dilatasi dan kuretase (kuret) untuk mengeluarkan jaringan-jaringan di rahim dengan cara membuka serviks sampai lebar (dilatasi) lalu dikuret.

3. Infeksi

Komplikasi keguguran ini sebenarnya dapat diatasi dengan mudah, yaitu dengan pemberian antibiotik. Namun jika diabaikan, maka konsekuensinya sangat fatal. 

Sekitar tiga persen perempuan mengalami infeksi yang berhubungan dengan keguguran. Gejala-gejala Bunda mengalami infeksi adalah keluar darah dan mengalami kram sampai lebih dari dua minggu, demam sampai suhu lebih dari 38 derajat Celcius, kedinginan, dan cairan yang keluar dari vagina berbau tidak sedap.

4. Sindrom Asherman

Kondisi yang dikenal sebagai perlengketan rahim ini menandakan terbentuknya jaringan parut di rahim atau leher rahim. Sindrom Asherman dapat menjadi komplikasi keguguran karena dapat terjadi akibat prosedur dilatasi dan kuret serta infeksi setelah keguguran. 

Sebaliknya, sindrom ini juga dapat menjadi penyebab ibu hamil mengalami keguguran, keguguran berulang, bahkan infertilitas. Jika Bunda ingin bisa hamil walau menderita sindrom Asherman, maka konsultasikan ke dokter kandungan tentang cara mengatasinya.

6. Depresi

Dibandingkan secara fisik, kemungkinannya akan butuh lebih lama bagi Bunda untuk pulih secara emosional. Wajar jika ibu hamil yang mengalami keguguran merasakan duka yang mendalam akibat kehilangan anak yang dikandungnya. 

Namun jika berlangsung terlalu lama dan mulai memengaruhi kehidupan Bunda, misalnya menjadi sulit tidur, terus-menerus mengalami masalah pencernaan, tidak lagi menikmati hobi, atau ada pikiran untuk bunuh diri, maka kemungkinan besar rasa duka ini sudah berubah menjadi depresi. 

Apa pun bentuk komplikasi keguguran yang Bunda alami, segeralah periksakan diri ke dokter kandungan jika sudah menampakkan gejalanya. Dengan demikian, kondisinya bisa segera diatasi dan tidak berakibat fatal.

Sumber:

NHS. 2021. Miscarriage.

Verywell Family. 2020. Complications after a Miscarriage.

Klikdokter. 2018. Pentingnya Pastikan Kebersihan Rahim Setelah Keguguran.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *