Panduan Lengkap Cara Menyusui Bayi Baru Lahir

cara menyusui bayi baru lahir

Bagaimana cara menyusui bayi baru lahir? Apakah Bunda akan mencukupi kebutuhan ASI Si Kecil? Pertanyaan semacam ini sering membuat Bunda, terutama ibu baru khawatir. Agar Bunda paham menangani bayi baru lahir yang tepat, yuk ikuti panduan berikut!

Menyusui Si Kecil untuk Pertama Kalinya

cara menyusui bayi baru lahir

Pada saat Si Kecil lahir, hal pertama yang Bunda lakukan adalah melakukan tahapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). IMD adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri. 

IMD sangat penting dan sudah menjadi ketetapan di seluruh dunia. Menyusui satu jam pertama kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dianggap dapat menyelamatkan bayi di usia sebulan kehidupannya. 

Selanjutnya, Bunda disarankan untuk memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan pertama kehidupan Si Kecil. Bila Bunda memiliki masalah dalam pemberian ASI, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter atau konselor menyusui untuk mengatasi masalah tersebut sebelum memutuskan untuk memberikan makanan lain selain ASI.

Susu formula hanya diberikan atas indikasi medis dan harus dengan rekomendasi dokter, ya Bunda.

Tetap upayakan untuk memberikan ASI sebagai makanan utama. Bunda dapat menyusui sebanyak 8-12 kali sehari di awal tahapan menyusui. 

Bayi akan mengalami penurunan berat badan sekitar 5-7 persen dalam tiga hari pertama kehidupan. Ini terjadi karena bayi mengeluarkan kotoran dan cairan saat dia berada di rahim. 

Namun Bunda tetap disarankan untuk memberikan ASI berdasarkan keinginan Si Kecil. Jangan memaksa bayi untuk menyusu bila tidak lapar. 

Biasanya bayi akan lapar setiap 1,5 sampai 3 jam. Bayi biasanya tidak akan kenyang lebih dari 4 jam. Oleh karena itu, Bunda perlu belajar mengenali tanda-tanda bayi ingin menyusu dan tanda-tanda jika bayi sudah kenyang.

Saat ia sudah agak lebih besar, jadwal menyusui akan lebih terpola. Bayi baru lahir biasanya menyusui selama 20 menit. Saat ia sudah agak besar, lamanya menyusui akan berkurang sekitar 5-10 menit.

Pada saat menyusui, jika dilakukan dengan posisi dan pelekatan yang benar Bunda akan mengalami let down reflex yang menyebabkan ASI akan mengalir deras dari payudara. Proses ini dimulai dengan isapan bayi pada payudara Bunda, yang kemudian merangsang hormon dan oksitosin yang memengaruhi lancarnya isapan Si Kecil di payudara Bunda. 

Memastikan Bayi Menyusu dengan Benar

cara menyusui bayi baru lahir

Lamanya bayi menyusui, tergantung pada kapasitas ASI yang Bunda miliki, keinginan Si Kecil, dan beberapa hal lain. Saat hendak menyusui misalnya, pastikan Si Kecil melakukan pelekatan dengan baik. Pelekatan yang baik bertujuan supaya tidak muncul rasa sakit atau tidak nyaman dan bayi bisa menyusu dengan lancar.

Cara memastikan bayi melakukan pelekatan dengan benar adalah sebagai berikut:

  • Posisikan kepala bayi sejajar dengan payudara Bunda.
  • Usahakan agar posisi hidung bayi berhadapan langsung dengan puting payudara Bunda dan tidak tertekan.
  • Arahkan puting payudara dan gesekkan atau sentuh perlahan bagian bibir bayi dengan menggunakan puting payudara.
  • Kemudian tunggu sampai bibir bayi terbuka lebar seolah sedang menguap. Pastikan posisi lidah ke arah bawah. 
  • Bimbing bibir bayi menuju ke puting payudara, agar bayi bisa lebih mudah untuk mengisap.
  • Saat bayi mulai menyusui, pastikan ia tidak hanya mengisap bibir bawahnya, seperti yang biasa dilakukan oleh bayi saat pertama kali menyusu.
  • Lepaskan puting dari mulut bayi dengan cara menyelipkan dari kelingking ke mulut bayi dan ulangi lagi tahapannya dari awal, bila bayi tidak bisa mengisap dengan tepat. 

Bayi dikatakan melekat dan menyusu dengan baik, bila:

  • Dagu menempel ke payudara
  • Bayi mengisap areola bawah lebih banyak daripada atas
  • Bibir bayi terlipat ke luar
  • Tidak ada bunyi berdecak, hanya bunyi menelan
  • Dagu bayi menempel ke payudara Bunda
  • Bunda tidak merasakan sakit pada puting 
  • Bayi tenang dan menyusu dengan siklus menghisap dan menelan yang teratur

Cara Menyendawakan Bayi Setelah Menyusui

Salah satu hal yang perlu Bunda yang baru pertama kali memiliki anak adalah memastikan bayi bersendawa setiap selesai menyusui. Setelah menyusui, bayi biasanya rewel karena perut kembung. Langkah selanjutnya yang harus Bunda lakukan adalah menyendawakan Si Kecil. Begini tipsnya:

Posisi tegak

Duduk tegak, dan gendong Si Kecil menghadap Bunda. Letakkan dagu Si Kecil di pundak, kemudian tahan badan Si Kecil dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menepuk-nepuk punggung SI Kecil.

Posisi duduk

Pangku Si Kecil dengan posisi duduk dan membelakangi wajah Bunda.  Sangga dagu dan badannya dengan satu tangan. Gunakan tangan satunya untuk menepuk punggung Si Kecil.

Posisi tengkurap

Baringkan Si Kecil di pangkuan dengan posisi tengkurap. Sangga dan posisikan kepala lebih tinggi dari badannya. Kemudian tepuk punggung bayi secara perlahan.

Mengatasi Puting Sakit Akibat Menyusui

Satu hal yang seringkali lupa disebutkan tentang menyusui untuk pertama kali adalah selama beberapa mungkin Bunda akan merasa tidak nyaman setiap hendak menyusui karena mengalami rasa sakit dan nyeri di sekitar puting. Rasa sakit ini biasanya memuncak di hari ketiga setelah melahirkan, dan hilang dalam waktu dua minggu. 

Oleh karena itu, coba beberapa tips berikut agar nyeri puting mereda:

Ganti posisi menyusui

Bayi menggigit puting Bunda, karena ia tidak berada pada posisi menyusui yang benar. Segera ganti posisi, dan perhatikan apakah ia telah mengisap sebagian besar areola bawah yang menandakan pelekatan telah berjalan baik.

Beri olesan ASI

Bila puting nyeri, oleskan ASI sebelum menyusui. Tunggu sampai puting kering sebelum Bunda mulai menyusui kembali. ASI dikatakan memiliki efek antibakteri yang dapat memberikan perlindungan terhadap luka di area puting. 

Kompres dengan air dingin/hangat

Kompresan air hangat/dingin dapat meredakan sakit nyeri pada puting. Pastikan Bunda mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian menggunakan kain yang bersih untuk mengompres.

Kenakan bra yang nyaman

Bra yang terbuat dari bahan yang kasar akan menyebabkan puting lecet. Gunakan bra dengan bahan katun, dan memiliki penutup pembuka seperti pada bra menyusui untuk mempermudah Bunda menyusui.

Mengatasi ASI Tidak Keluar

Ada berbagai alasan mengapa ASI tidak keluar saat Bunda hendak menyusui ketika baru melahirkan—dan ini merupakan sesuatu yang banyak dialami ibu-ibu lain. Penyebabnya mulai dari karena ini persalinan pertama Bunda, proses melahirkan yang sulit, persalinan prematur hingga kelebihan berat badan ibu. 

Agar asupan Si Kecil yang baru lahir tidak terganggu, lakukan beberapa tips berikut:

Lakukan kontak kulit

Kontak antara kulit dengan ibu dan anak sebenarnya sangat membantu untuk merangsang oksitosin dan prolaktin yakni hormon yang terlibat dalam produksi ASI. Dekap Si Kecil, dan berikan kesempatan ia untuk menyusui dalam pelukan Bunda.

Pijat payudara

Pijatan akan memberikan rangsangan sehingga ASI dapat keluar. Pijat payudara dengan kedua tangan mengelilingi payudara searah jarum jam, lalu balik arah. Lakukan pemijatan selama 10-15 menit.

Sering pompa/menyusui

Bila di usia awal bayi ia kurang banyak menyusui, Bunda dapat merangsang keluarnya ASI dengan cara memompa payudara. Semakin sering Bunda memompa dan menyusui, produksi ASI akan semakin banyak.

Walau banyak tahapan yang harus dilakukan untuk menjamin proses menyusui dilakukan dengan benar, seiring waktu menjadi ibu, Bunda akan terbiasa melakukannya. Pastikan Bunda melakukan panduan dengan tepat, dan jangan lupa untuk terus melakukan kontak dengan Si Kecil!

Jika Bunda merasa khawatir tentang apakah bisa memberikan ASI yang cukup untuk si Kecil setelah dia lahir, jangan ragu untuk membicarakannya dengan dokter. 

Sumber:

IDAI. 2013. Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar.

Alodokter. 2019. Cara Menyendawakan Bayi dengan Benar.

Alodokter. 2020. Begini Cara Mengatasi Puting Sakit Saat Menyusui.

Hello Sehat. 2021. Penyebab dan Cara Mengatasi ASI yang Tidak Keluar Setelah Melahirkan.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *