Ketahui Masa Subur Setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, Bunda mungkin mulai berpikir untuk merencanakan bayi yang berikutnya, atau malah ingin memberi jarak agar kehamilan tidak terlalu dekat. Ketahui masa subur setelah melahirkan, juga apa yang harus dilakukan untuk segera hamil kembali maupun menundanya.

Apa Itu Masa Subur?

tanda ovulasi

Masa subur adalah masa di mana Bunda memiliki peluang besar untuk bisa hamil. Pada masa subur terjadi ovulasi atau pelepasan sel telur, sehingga saat sel telur bertemu sperma maka bisa terjadi pembuahan/kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi maka terjadilah menstruasi.

Untuk Bunda yang belum pernah hamil, masa subur biasanya terjadi sekitar 12–16 hari sebelum masa haid berikutnya. Namun untuk Bunda yang baru selesai menjalani masa nifas seusai melahirkan, kadang untuk mengetahui masa subur menjadi agak sulit karena siklus menstruasi yang normal belum kembali. 

Namun Bunda perlu mengetahui bahwa meskipun siklus menstruasi belum kembali normal, itu bukan menandakan Bunda tidak bisa hamil lagi, lho!

Dalam banyak kasus, sering terjadi kehamilan kembali padahal Bunda masih menjalani masa menyusui. Tidak jarang, hal ini membuat Ayah dan Bunda panik.

Kapan Masa Subur Setelah Melahirkan?

tanda-ovulasi

Meskipun sudah dinyatakan secara ilmiah bahwa masa menyusui eksklusif dapat menjadi kontrasepsi alami, namun kemungkinan Bunda hamil lagi di tengah masa menyusui tetap ada.

Setelah masa nifas, masa subur setelah melahirkan yang ditandai dengan adanya ovulasi. Untuk pertama kalinya bisa terjadi antara 45 hingga 94 hari setelah melahirkan, atau sekitar 4 minggu sampai 24 minggu setelah melahirkan.

Sebaiknya Menunggu Sebelum Hamil Kembali

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, rekomendasi masa yang paling baik untuk Bunda kembali hamil adalah setidaknya setelah satu tahun atau 18 bulan setelah melahirkan. Bahkan lembaga dunia WHO malah menyarankan untuk memberi jeda sampai 2 tahun.

Masa tunggu atau pemberian jarak kehamilan ini ditentukan dengan pertimbangan bahwa kondisi Bunda harus benar-benar sudah pulih sehingga siap untuk hamil kembali. 

Selain itu, risiko akan terjadinya komplikasi dalam kehamilan pun bisa dihindari bila Bunda sudah memberikan jeda yang mencukupi. Risiko komplikasi ini di antaranya adalah: 

  • Kemungkinan terjadinya persalinan prematur
  • Kelahiran dengan berat badan bayi rendah
  • Risiko munculnya asma
  • Hambatan tumbuh kembang anak
  • Masalah pada indra penglihatan dan pendengaran

Selain itu, dengan memberikan jeda yang mencukupi berarti Bunda memberi kesempatan semaksimal mungkin kepada si Kakak untuk bisa menyusu kepada Bunda sampai tiba saatnya ia untuk disapih. 

Tak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter kebidanan Bunda bila ingin segera hamil kembali. Dokter biasanya akan memantau dan membantu mempersiapkan kondisi Bunda agar benar-benar sudah berada dalam kondisi yang baik untuk hamil kembali. 

Cara untuk Menunda Kehamilan yang Berikutnya

Bila Bunda dan Ayah belum siap untuk kehamilan yang berikutnya, perlu lakukan beberapa hal berikut agar kehamilan bisa ditunda, yaitu:

Memberi ASI eksklusif dengan metode Amenore Laktasi

Untuk menunda kehamilan, Bunda dapat melakukan pemberian ASI eksklusif kepada si Kecil, yang dilakukan setidaknya setiap 4 jam pada pagi hari dan setiap 6 jam di malam hari selama 6 bulan pertama setelah persalinan (dan sebelum kembalinya siklus haid).

Cara ini dikenal dengan metode Amenora Laktasi atau Lactational Amenhorrea (LAM). Namun demikian, LAM hanya dapat dianggap efektif saat semua persyaratan tersebut dipenuhi. Bahkan dengan Bunda melakukan perah ASI, LAM dianggap tidak terjadi dan kemungkinan terjadinya kehamilan semakin tinggi.

Menggunakan alat kontrasepsi

Bila Bunda ingin lebih nyaman dalam menunda kehamilan, segera gunakan alat kontrasepsi, seperti pil, implant, IUD, kondom, dan sebagainya. Pilih alat kontrasepsi yang paling cocok untuk Bunda dan pasangan, berdasarkan rekomendasi dari dokter atau bidan.

Menggunakan sistem kalender

Metode kontrasepsi alami ini masih banyak digunakan oleh pasangan masa kini. Meskipun peluang gagalnya cukup tinggi, terutama bila siklus menstruasi setelah nifas belum teratur. 

Tidak melakukan hubungan suami istri

Kecuali setelah masa subur setelah melahirkan dapat dipastikan. 

Bunda, rencanakan kehamilan dengan sebaik-baiknya, untuk kebaikan semua pihak. Pastikan Bunda sudah berada dalam kondisi pulih sepenuhnya, Ayah dan Bunda sudah mempersiapkan finansialnya dengan baik, juga si Kakak siap untuk menerima adik lagi. 

Sumber:

What to Expect. 2020.  How Soon After Giving Birth Can You Get Pregnant?

Healthline. 2018. How Soon Can You Get Pregnant After Having a Baby?

Alodokter. 2019. Kapan Bunda Bisa Hamil Lagi Setelah Melahirkan?

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *