Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap?

bolehkah bayi tidur tengkurap

Bicara soal posisi tidur si Kecil, seluruh pakar ibu dan anak bersepakat bahwa tidur telentang adalah yang terbaik. Mengapa ini penting? Lalu, bolehkah bayi tidur tengkurap? Ikuti penjelasan berikut ya, Bun.

Berbagai Posisi Tidur Bayi

bolehkah bayi tidur tengkurap

Gerak tubuh si Kecil yang baru lahir sangat terbatas, karena itu posisinya jarang berubah terutama saat tidur. Namun saat ia sudah mulai bisa tengkurap, posisi tidurnya bisa berubah-ubah.

Berikut ini adalah beberapa posisi tidur si Kecil, sesuai tahap usianya:

Usia 0-3 bulan: tidur telentang

Saat baru lahir, organ tubuh si Kecil belum seluruhnya bekerja secara sempurna, salah satunya adalah bagian paru-paru. Oleh karena itu, para pakar bersepakat bahwa posisi tidur bayi yang dianjurkan adalah posisi telentang. 

Posisi telentang membuat dada si Kecil terbuka tanpa halangan, sehingga aliran napasnya lebih lancar dan bebas. Dalam posisi ini juga si Kecil lebih aman dari risiko sindrom bayi meninggal mendadak (SIDS) dan sleep apnea atau gangguan tidur.

Selain itu, menurut lembaga National Institute of Health (NIH), dinyatakan bahwa keuntungan lain dari tidur telentang adalah si Kecil memiliki risiko rendah untuk tersedak karena muntah atau gumoh.

Usia 3 bulan ke atas: tidur tengkurap

Saat si Kecil sudah mulai terampil membalikkan tubuhnya, kadang saat tidur ia dapat berubah posisi dari telentang ke tengkurap. 

Perlu diingat bahwa Bunda perlu mengembalikan si Kecil dalam posisi telentang kalau si Kecil tiba-tiba tidur tengkurap. Saat tengkurap, ada banyak penghalang aliran napas, di antaranya bantal dan selimut. 

Para pakar masih tetap menganggap bahwa di bawah usia 12 bulan, risiko SIDS masih cukup tinggi. Karena itu, tidur tengkurap untuk bayi di bawah 1 tahun tidak disarankan. 

Usia 3 bulan ke atas: posisi menyamping

Posisi ini biasanya terasa cukup nyaman untuk si Kecil, karena saat menyusu si Kecil akan berada dalam posisi miring atau menyamping. 

Namun para pakar ternyata juga tidak menyarankan si Kecil tidur menyamping, Bunda. Karena posisi ini juga akan memudahkan si Kecil untuk berguling menjadi tidur menelungkup. 

Di usia ini, biasanya si Kecil sudah semakin aktif bergerak, termasuk saat tidur, sehingga ia bisa mengubah-ubah posisi tidur sesuai keinginannya. 

Meski demikian, Bunda tetap perlu mengecek posisi tidurnya beberapa kali dalam semalam, untuk memastikannya tetap aman. Bila posisinya menelungkup, balikkan tubuhnya secara hati-hati, jangan sampai ia terbangun.

Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap?

bolehkah bayi tidur tengkurap

Bun, pastikan si Kecil tetap tidur dalam posisi telentang, setidaknya sampai usianya 12 bulan, demikian yang disarankan oleh lembaga American Academy of Pediatrics (AAP). 

Alasannya, setelah usia 12 bulan, si Kecil biasanya sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan dan dapat dapat berguling lebih mantap. Karena itu, bila tertidur dalam posisi tengkurap, ia akan mampu berguling dan mencari posisi yang ternyaman. 

Agar si Kecil tetap nyaman dan aman saat tidur, coba lakukan ini ya, Bun:

  • Baringkan si Kecil pada kasur yang permukaannya keras. Kasur yang terlalu empuk akan mengikuti bentuk kepala dan tubuh si Kecil, sehingga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, karena bagian leher atau tengkuknya menekuk.
  • Pilih bantal yang dapat menopang kepalanya dengan baik. Agar kepala si Kecil tidak gepeng atau peyang, ubah posisi kepalanya ke kanan dan ke kiri saat tidur. 
  • Di waktu bermain, sering-seringlah mengajak si Kecil untuk melakukan tummy time atau berada dalam posisi menelungkup di bawah pengawasan Bunda. Latihan ini untuk melatih otot-ototnya agar lebih kuat sehingga bisa berguling sendiri.
  • Pastikan suhu ruang tidurnya nyaman, tidak terlalu panas maupun terlalu dingin. Rasa tidak nyaman saat tidur bisa ditunjukkan dengan mengubah-ubah posisi tidur.
  • Nyamankan tidurnya dengan menggunakan empeng. Untuk si Kecil yang baru lahir, ternyata penggunaan empeng saat tidur cukup bermanfaat untuk mencegah SIDS dan membuat tidurnya lebih nyenyak. Namun penggunaan empeng harus dipertimbangkan dengan baik mengingat risiko bingung puting pada bayi yang menyusu langsung.
  • Nyamankan tubuhnya dengan menggunakan bedong. Kain bedong bisa membantu si Kecil tidur lebih nyaman saat tidur telentang. Namun saat si Kecil sudah bisa berguling, hindari penggunaan bedong karena bisa membuatnya tertelungkup saat tidur.
  • Jauhkan benda-benda yang dapat bergeser dengan mudah dan menutupi wajah si Kecil, seperti selimut, bantal, boneka bulu, mainan, dan sebagainya. Benda-benda ini dapat menyebabkan ruang tidurnya sempit dan bisa membahayakan si Kecil saat tidur.

Bagaimana Bila Si Kecil Lebih Suka Tidur Tengkurap?

Perlu diingat Bun, bahwa preferensi bayi saat tidur kadang juga berlainan satu sama lainnya. Ada anak-anak yang justru tampak lebih nyenyak saat tidur tengkurap karena lebih merasa terlindungi.

Bila ini yang terjadi, maka Bunda perlu mengkondisikan si Kecil untuk tidur telentang sejak awal. Saat ia mulai terlihat mengantuk, baringkan tubuhnya lalu tepuk-tepuk lembut tubuhnya, dan temani hingga ia tertidur. 

Dengan cara ini, si Kecil akan berangkat tidur dalam keadaan nyaman dan terlindungi oleh Bunda. 

Namun bila si Kecil sering kaget dan terbangun saat tidur, cobalah untuk menidurkannya kembali dengan menggunakan gendongan dan mengayun-ayun tubuhnya sampai ia kembali nyaman dan tertidur kembali.

Cobalah cara-cara ini sampai si Kecil terbiasa tidur dalam posisi telentang ya, Bun, agar ia lebih aman dan perkembangan fungsi pernapasannya lebih baik.

Sumber:

Flo. 2021. Why Do Newborn Sleeping Positions Matter?

What to Expect. 2020. When Can Your Baby Sleep on Her Stomach?

Very Well Family. 2020. The Safest Sleeping Position for Your Baby.

What to Expect. 2020. Baby Sleeping on His Side? How to Encourage Your Little One to Sleep on His Back.

By dr. Fatimah Hidayati, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *