Apakah Boleh Makan Daging Kambing Saat Menyusui?

ibu menyusui makan daging kambing

Bunda yang sedang menyusui, mungkin diingatkan untuk tidak makan daging kambing. Ini mitos atau fakta ya, Bun? Lalu adakah aturan yang aman untuk menyusui makan daging kambing? Ikuti penjelasannya berikut ini.

Boleh Makan Apa Saja

ibu menyusui makan daging kambing

Anggapan bahwa daging kambing tidak boleh dinikmati oleh Bunda yang sedang menyusui ini mitos belaka ya, Bun. Sebagaimana sumber protein hewani lainnya, Bunda boleh kok, makan daging kambing atau domba saat menyusui.

Pada dasarnya, Bunda yang sedang menyusui boleh makan apa saja yang diinginkan, selama memiliki komposisi nutrisi yang baik dan dalam porsi wajar.

Hal ini terutama mempertimbangkan bahwa berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, ibu menyusui perlu lebih banyak nutrisi—yaitu sebesar 25%—daripada mereka yang sedang tidak berada dalam periode laktasi. 

Adapun nutrisi yang dikonsumsi haruslah mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. 

Manfaat Daging Kambing

ibu menyusui makan daging kambing

Jangan buru-buru memvonis daging kambing sebagai sumber masalah kesehatan ya, Bun. Daging kambing kaya akan manfaat, lho, di antaranya:

  • Kaya protein, yang baik untuk membantu perkembangan otot dan membentuk massa otot.
  • Daging kambing mengandung berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk mendukung kesehatan tubuh, di antaranya vitamin A, kalsium, vitamin D, vitamin B12, vitamin C, vitamin B6, dan magnesium. Selain itu, daging kambing juga mengandung natrium dan kalium.
  • Kaya akan zat besi yang baik untuk membantu pembentukan sel-sel darah merah.
  • Berdasarkan penelitian, nutrisi di dalam daging kambing dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
  • Daging kambing merupakan sumber seng yang baik untuk mempertahankan sistem imun untuk Bunda maupun si Kecil. 

Ingatlah bahwa apa yang Bunda konsumsi juga akan terserap ke dalam ASI dan akan turut dinikmati manfaatnya oleh si Kecil. 

Kuncinya adalah mengonsumsinya dalam porsi wajar ya, Bun. Karena daging kambing juga mengandung purin, kolesterol, dan lemak jenuh yang bila terlalu banyak berdampak kurang baik untuk kesehatan. 

Kalau Bunda berisiko mengalami obesitas, mengidap tekanan darah tinggi, atau perlu membatasi asupan tinggi lemak dan kalori, untuk sementara mungkin perlu menghindari konsumsi daging kambing.

Cara Makan Daging Kambing yang Aman

Agar lebih aman dan nyaman menyusui makan daging kambing, Bunda perlu memperhatikan ini:

  • Pastikan bahwa daging kambingnya diolah sampai benar-benar matang. Daging yang kurang matang berisiko masih mengandung bakteri atau parasit yang bisa mengganggu kesehatan.
  • Pilih daging kambing dari bagian yang kurang lemak, sehingga mengurangi asupan lemak jenuh ke dalam tubuh.
  • Jeroan adalah bagian dari tubuh hewan yang paling tinggi lemak dan kolesterolnya. Demi kesehatan, lebih baik lupakan babat, usus, hati, dan otak kambing ya, Bun. 
  • Kalau mengolah daging kambing dengan cara dibakar, usahakan tidak sampai gosong, karena dapat mengandung karsinogenik yang mempertinggi risiko kanker. Toh, daging kambing juga nikmat diolah dalam masakan yang beragam, misalnya sup, semur, tumis, dan sebagainya.
  • Daging kambing memang enak diolah dengan menggunakan santan atau susu ya, Bun, karena cita rasanya menjadi makin gurih. Tetapi selain kalorinya menjadi makin tinggi, olahan seperti ini juga akan meningkatkan asupan lemak ke dalam tubuh. 
  • Seimbangkan asupan daging kambing yang Bunda konsumsi dengan sayuran dan buah-buahan.

Nikmati masa menyusui ini dengan perasaan yang bahagia ya, Bun. Cukupi kebutuhan nutrisi dan makan-makanan bermanfaat agar Bunda dan si Kecil tetap sehat.

Sumber:

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.

Healthline. 2019. Lamb 101: Nutrition Facts and Health Effects.

Kompas. 2020. Fakta Nutrisi Daging Kambing.

SehatQ. 2020. Ibu Menyusui Makan Daging Kambing, Waspadai Efeknya.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *