Bahaya asap rokok bagi ibu hamil tidak dapat dipungkiri lagi. Rokok dan asapnya mengandung ribuan bahan kimia yang berbahaya jika terhirup oleh siapa pun, apalagi ibu hamil.
Asap rokok yang terhirup oleh ibu hamil dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk pada janin yang dikandungnya. Bunda perlu waspada bila sering bersama dengan perokok, terlebih bila Bunda sendiri adalah seorang perokok.
Bahaya Kandungan Rokok
Pada rokok, terdapat 4.000 bahan kimia yang terdiri dari partikel dan gas, yang tidak hanya berbahaya bagi perokok, tetapi juga mereka yang menghirup asapnya (perokok pasif).
Di dalam rokok, terdapat 250 jenis zat beracun dan 70 jenis zat yang diketahui bersifat karsinogenik.
Pada dasarnya, tidak ada jumlah rokok yang aman untuk dikonsumsi. Jika sudah menjadi kebiasaan, meskipun mengisap satu atau dua batang rokok, kandungan rokok tetap akan mengerutkan pembuluh darah secara dramatis.
Berikut beberapa dampak lain dari bahan-bahan yang ada di dalam rokok:
Karbon monoksida
Jika terhirup terlalu banyak, sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen. Akibatnya fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing.
Dalam skala besar, seseorang yang menghirupnya bisa mengalami koma atau bahkan kematian. Janin, penderita gangguan jantung, dan penderita penyakit paru-paru merupakan kelompok yang paling rentan terhadap racun ini.
Nikotin
Nikotin memiliki efek candu seperti opium dan morfin. Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi biokimia, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan.
Nikotin yang dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah, kemudian merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan.
Tar
Tar yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-paru dan emfisema.
Tidak hanya itu, tar akan masuk ke peredaran darah dan meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan.
Hidrogen sianida
Efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru, menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan mual.
Benzena
Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan benzena jangka panjang, dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia dan perdarahan.
Selain itu, benzena juga merusak sel darah putih sehingga menurunkan daya tahan tubuh, serta meningkatkan risiko leukemia.
Formaldehida
Formaldehida merupakan residu dari pembakaran rokok. Dalam jangka pendek, formaldehida mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Dalam jangka panjang, formaldehida dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
Arsenik
Arsenik merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan terhadap arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati.
Amonia
Dalam jangka pendek, menghirup dan terpapar amonia dapat mengakibatkan napas pendek, sesak napas, iritasi mata, dan sakit tenggorokan. Sedangkan dampak jangka panjangnya yaitu pneumonia dan kanker tenggorokan.
Bahaya Asap Rokok bagi Kehamilan
Asap rokok adalah kombinasi asap dari rokok yang terbakar dan asap yang dihembuskan oleh perokok.
Asap yang membakar ujung rokok atau cerutu mengandung lebih banyak zat berbahaya daripada asap yang dihirup oleh perokok.
Jika Bunda secara teratur terpapar asap rokok saat hamil, Bunda akan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami berbagai komplikasi. Di antaranya kelahiran mati, bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi dengan cacat lahir, dan komplikasi kehamilan lainnya.
Bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok juga dapat mengembangkan asma, alergi, dan infeksi paru-paru dan telinga.
Berikut pengaruh bahaya asap rokok pada Bunda dan Si Kecil:
- Berisiko menyebabkan cacat bawaan pada janin seperti bibir sumbing
- Menurunkan jumlah oksigen bagi Bunda dan bayi.
- Meningkatkan detak jantung.
- Meningkatkan kemungkinan keguguran dan lahir mati.
- Meningkatkan risiko bayi lahir prematur
- Meningkatkan risiko lahir dengan berat badan lahir rendah walaupun cukup bulan
- Meningkatkan risiko bayi mengalami masalah pernapasan (paru-paru).
- Meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
- Meningkatkan masalah plasenta Anda seperti solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir), atau plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir, sehingga tidak bisa melahirkan normal)
Bila Terlanjur Menghirup Asap Rokok
Bila Bunda berada di lingkungan perokok dan terlanjur menghirup asap rokok, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk menetralisir asap rokok, yaitu:
Menghentikan sumber asap rokok
Hal pertama yang harus dilakukan dalam cara menetralisir asap rokok adalah dengan menghentikan sumber asap rokok, misalnya suami yang perokok. Beri kesadaran akan bahaya rokok pada Bunda dan janin bila ia masih melanjutkan kebiasaannya di rumah.
Menjaga kondisi kesehatan Bunda
Menjaga kondisi kesehatan tubuh dan memastikan sistem kekebalan tubuh yang dimiliki dalam kondisi yang optimal.
Memperbanyak konsumsi air putih
Untuk dapat menghilangkan racun dari asap rokok yang sudah masuk dalam tubuh, Bunda dapat memperbanyak konsumsi air putih. Konsumsi air putih yang banyak mampu membantu menghilangkan nikotin di dalam tubuh ibu hamil dan tetap menjaga hidrasinya.
Air putih yang banyak dikonsumsi juga mampu menjaga kelembapan dari paru-paru sehingga dapat berfungsi secara normal.
Mengonsumsi bayam
Bayam memiliki kandungan vitamin A dan flavonoid yang dapat mencegah tubuh dari kondisi kanker paru-paru. Zat besi yang terdapat di dalam bayam juga dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru yang pastinya akan memiliki dampak paling besar dari adanya asap rokok di dalam tubuh ibu hamil.
Konsumsi bawang putih
Bawang putih sudah dikenal lama mampu menjaga kondisi kesehatan paru-paru. Asam amino yang terdapat di dalam bawang putih mampu membantu mencegah terjadinya infeksi pernapasan.
Kandungan antioksidan yang terdapat pada bawang putih juga dapat mencegah terjadinya kanker paru-paru.
Latihan pernapasan
Cara menetralisir asap rokok lainnya adalah dengan melakukan aktivitas latihan pernafasan. Latihan pernafasan membantu menjaga kondisi paru-paru dalam keadaan sehat.
Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan
Terkadang efek dari asap rokok pada kehamilan tidak muncul segera, sehingga baiknya Bunda melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan untuk mengevaluasi hal tersebut.
Terhindar dari paparan asap rokok adalah wajib bagi Bunda, apalagi bila sedang hamil. Dan bila Bunda merokok, segera hentikan kebiasaan tersebut.
Ingat bahwa kini bukan Bunda yang menanggung akibat bahaya asap rokok, namun juga janin yang ada di rahim. Beri pengertian kepada orang terdekat untuk tidak merokok di rumah serta tetap jaga asupan nutrisi untuk menjaga keselamatan janin.
Sumber:
Hello Sehat. 2021. 9 Bahaya yang Muncul Jika Ibu Merokok dan Menghirup Asapnya Saat Hamil.
Alodokter. 2019. 9 Kandungan Rokok yang Berefek Mengerikan untuk Tubuh.
Times Indonesia. 2019. Cara Efektif Menetralisir Paparan Asap Rokok yang Membahayakan Kehamilan.