Ini yang Terjadi Jika Keguguran Tapi Janin Belum Keluar

keguguran tapi janin belum keluar

Keguguran bukanlah pengalaman yang diinginkan terjadi. Walau demikian, Bunda tetap perlu tahu seluk beluk mengenai keguguran dan cara mengatasinya. Agar bila terjadi, Bunda bisa mendapatkan solusi yang tepat dan aman.

Terjadinya Keguguran

ciri ciri keguguran

Keguguran merupakan kondisi berhentinya kehamilan saat kehamilan berusia kurang dari 22 minggu.

Keguguran dapat ditandai dengan keluarnya darah dan juga gumpalan darah dari vagina disertai dengan keluhan tertentu seperti sakit perut, kram perut, dan nyeri punggung bagian bawah.

Berdasarkan waktu, keguguran dibagi menjadi dua: 

Keguguran dini 

Terjadi pada usia kehamilan sebelum 13 minggu dan biasanya disebabkan oleh abnormalitas gen atau masalah kromosom yang muncul saat embrio berkembang. Risiko gen yang cacat meningkat saat wanita berusia lebih dari 35 tahun.

Keguguran akhir 

Terjadi pada minggu ke-13 hingga 22 masa kehamilan dan biasanya terkait dengan kondisi medis tertentu yang memengaruhi Bunda, termasuk infeksi, penyakit, dan abnormalitas pada sistem reproduktif.

Hilangnya kehamilan setelah minggu ke-22 dikenal dengan istilah kelahiran mati (stillbirth).

Dalam kebanyakan kasus, saat keguguran terjadi, tubuh Bunda dapat mengeluarkan sisa kehamilan dengan sendirinya.

Namun ada keguguran di mana terjadi kondisi tidak semua jaringan keluar dari rahim dan menyisakan sisa kehamilan di  dalam rahim, yang dinamakan abortus inkomplit (incomplete abortion). Dalam abortus inkomplit, Bunda memerlukan penanganan khusus untuk mengeluarkan jaringan tersebut.

Pasalnya, jika sisa kehamilan tidak dikeluarkan dapat menyebabkan pendarahan hebat, pendarahan yang berkepanjangan, infeks, dan jangka panjang dapat memicu terbentuknya kanker di rahim.

Infeksi pada rahim yang tidak ditangani dengan baik bisa berakibat fatal dimana rahim harus diangkat sehingga Bunda tidak bisa hamil lagi.

Gejala abortus inkomplit sama dengan keguguran lainnya, termasuk beberapa hal berikut ini:

  • Sakit punggung 
  • Sakit perut atau kram
  • Hilangnya gejala awal kehamilan (seperti morning sickness atau nyeri payudara)
  • Pendarahan vagina

Penyebab Abortus Inkomplit

keguguran berulang

Sama seperti gejala, penyebab keguguran tapi janin belum keluar sama dengan keguguran biasa. Bunda dengan kondisi tubuh yang disebutkan di bawah ini harus mawas diri, dan rajin memeriksakan diri ke dokter, untuk mencegah terjadinya keguguran.

Berikut beberapa faktor risiko penyebab terjadinya keguguran pada ibu hamil:

  • Bentuk rahim tidak normal
  • Riwayat tindakan amniocentesis
  • Penyakit jantung bawaan
  • Paparan terhadap bahaya lingkungan dan tempat kerja 
  • Ketidakteraturan hormonal
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Implantasi sel telur yang telah dibuahi tidak tepat di lapisan rahim
  • Serviks yang tidak kompeten
  • Penyakit ginjal
  • Faktor gaya hidup (merokok, minum alkohol, menggunakan narkoba)
  • Usia ibu dan ayah di atas 35 tahun
  • Riwayat keguguran sebelumnya
  • Penyakit tiroid
  • Diabetes yang tidak terkontrol

Menangani Abortus Inkomplit

curettage

Menghadapi terjadinya keguguran bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, saat keguguran terjadi, wajar jika Bunda membutuhkan waktu untuk diri sendiri untuk bersedih, dan dengan suami menghadapi masa sulit ini bersama-sama.

Pada saat yang bersamaan, Bunda juga perlu segera mendapatkan penanganan jika janin belum keluar untuk menghindari faktor risiko lainnya. 

Berikut beberapa pilihan yang dapat Bunda konsultasikan dalam menangani kondisi ini:

Menunggu tubuh mengeluarkan sisa jaringan janin secara alami

Pada kebanyakan kasus, tubuh secara alami dapat mengeluarkan sisa-sisa jaringan embrio tanpa masalah. Jika cara mengobati abortus inkomplit dilakukan dengan menunggu tubuh mengeluarkan sisa jaringan secara alami, maka Bunda perlu melakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter kandungan hingga dinyatakan bersih.

Menggunakan obat

Cara mengobati abortus inkomplit berikutnya adalah dengan pemberian obat guna mempercepat proses pengeluaran sisa jaringan janin dalam rahim.

Namun, perlu diingat bahwa cara penggunaan obat ini tidak disarankan atas inisiatif sendiri, melainkan harus di bawah pengawasan dan petunjuk dari dokter kandungan.

Tingkat keberhasilan cara mengobati abortus inkomplit ini cukup tinggi, yaitu sebesar 80–99%, terutama pada usia kehamilan di trimester pertama.

Prosedur dilatasi dan kuretase

Prosedur dilatasi dan kuretase adalah cara mengobati abortus yang paling aman dan efektif untuk dilakukan guna mencegah perdarahan yang hebat. Sebelum melakukan tindakan ini, pasien akan diberikan anestesi umum terlebih dahulu.

Selanjutnya, dokter akan menggunakan sebuah alat dan obat untuk membuka dan melebarkan serviks (leher rahim) sehingga sisa jaringan yang ada di dalam rahim dapat diangkat. 

Ketika dokter sudah memiliki akses ke rahim, ia akan melakukan kuret untuk mengumpulkan jaringan sisa janin yang masih tertinggal di dalamnya.

Bunda disarankan untuk tidak mencari solusi mengatasi tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Keguguran memerlukan konsultasi dari ahlinya, sehingga proses ini dapat dilakukan dengan tepat dan aman.

Sumber:

Verywell Family. 2020. What Is Incomplete Miscarriage?

Docdoc.Apa itu Keguguran Tidak Lengkap: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati

First Cry Parenting. 2018. Incomplete Miscarriage – Causes, Symptoms and Treatment.

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *