Ketika Bunda melakukan pemeriksaan kehamilan, Bunda akan sering mendengar banyak istilah yang digunakan untuk mendefinisikan kandungan. Berawal dari zigot kemudian embrio, lalu janin.
Lalu mengapa kemudian janin disebut bayi? Bagaimana perkembangan mulai dari zigot, embrio, janin, dan bayi? Berikut penjelasannya, Bunda.
Mengenal Janin
Janin diambil dari bahasa Arab Ja’nin. Janin juga dikenal dengan istilah fetus yang berasal dari bahasa Latin. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan “berisi bibit muda, mengandung”.
Arti kata janin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bakal bayi (masih dalam kandungan) dan juga embrio setelah melebihi umur dua bulan.
Janin adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, yaitu sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk hingga kelahiran. Pada saat kelahiran terjadi, janin disebut bayi.
Masa kehamilan dimulai dari tahap pembuahan sampai lahirnya janin. Kehamilan terhitung dari hari pertama haid terakhir atau HPHT. Hitungan dengan cara ini mengasumsikan pembuahan terjadi pada hari ke-14 dalam siklus haid. Jumlah total masa kehamilan adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (42 minggu).
Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua dari 13 sampai 27 minggu dan trimester ketiga dari 28 sampai 40 minggu.
Proses Perkembangan Janin
Berbagai istilah perkembangan janin yang Bunda sering dengar menjadi pembeda dalam setiap tahap perkembangan janin.
Pada dasarnya perkembangan janin terbagi menjadi tiga tahapan yaitu, perkembangan zigot, perkembangan embrio, dan perkembangan janin.
- Perkembangan zigot
Tahap ini dimulai saat sperma dan sel telur bersatu di salah satu dari dua saluran tuba. Sel telur yang telah dibuahi disebut sebagai zigot. Selang beberapa jam setelah pembuahan, zigot mulai melakukan perjalanan menuruni tuba falopi menuju rahim Bunda.
Pembelahan sel dimulai sekitar 24 hingga 36 jam setelah pembuahan. Melalui proses mitosis, zigot mengalami pembelahan. Setengah dari zigot bertahan hidup kurang dari dua minggu.
Kemudian, sel mulai berdiferensiasi. Saat sel berkembang biak, sel juga akan terpisah menjadi dua massa yang berbeda, yakni sel luar menjadi plasenta, dan sel dalam membentuk embrio.
Pembelahan sel berlanjut selama sekitar satu minggu. Sel-sel tersebut berkembang menjadi apa yang dikenal sebagai blastokista.
Blastokista sampai di rahim, dan menempel pada dinding rahim, suatu proses yang disebut dengan implantasi. Ketika proses ini terjadi, perubahan hormonal dapat menghentikan siklus menstruasi normal, dan memicu banyak perubahan fisik.
- Perkembangan embrio
Pada tahap ini, massa sel dikenal sebagai embrio. Tahap ini terjadi pada awal minggu ketiga hingga kedelapan setelah pembuahan. Tahap embrio memainkan peran yang penting.
Kira-kira empat minggu setelah pembuahan, tabung saraf terbentuk. Tabung ini nantinya akan berkembang menjadi sistem saraf pusat termasuk sumsum tulang belakang, dan otak.
Sekitar minggu keempat, kepala janin mulai terbentuk, segera diikuti oleh mata, hidung, telinga, dan mulut. Pembuluh darah yang akan menjadi jantung mulai berdenyut. Selama minggu kelima, tunas yang akan membentuk lengan dan kaki muncul.
Pada minggu kedelapan perkembangan, embrio memiliki semua organ dan bagian dasar kecuali organ intim. Pada titik ini, berat embrio hanya satu gram, dan panjangnya sekitar satu inci atau 2,5 sentimeter.
Memasuki tahap akhir periode embrio, struktur dasar otak dan sistem saraf pusat telah terbentuk. Pada titik ini, struktur dasar sistem saraf tepi juga telah ditentukan.
- Perkembangan janin
Perkembangan janin ditandai dengan perubahan yang lebih penting di otak. Perkembangan ini dimulai pada minggu kesembilan dan berlangsung hingga persalinan.
Antara minggu kesembilan dan ke-12 kehamilan, gerakan refleks mulai muncul. Janin mulai melakukan gerakan refleksif dengan lengan dan kakinya.
Selama bulan ketiga kehamilan, organ intim mulai berdiferensiasi. Menjelang akhir bulan, seluruh bagian tubuh akan terbentuk.
Pada titik ini, berat janin sekitar tiga ons. Janin terus tumbuh dalam berat dan panjangnya, meskipun sebagian besar pertumbuhan fisik terjadi pada tahap akhir kehamilan.
Menjaga Kesehatan Janin
Kesehatan Bunda akan memengaruhi kesehatan janin. Jika Bunda sakit dan kurang makan, tumbuh kembang janin otomatis akan terganggu.
Berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan janin dalam kandungan:
- menjaga asupan kalori
- mengonsumsi asam folat
- menjaga asupan zat besi
- meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D
- mencukupi kebutuhan yodium
- menghindari rokok dan alkohol
- berolahraga
- menjaga berat badan
- minum air putih
- tidur cukup
- istirahat
Selain tips di atas, Bunda disarankan untuk rajin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan Bunda. Selamat menikmati proses perkembangan si Kecil ya, Bunda.
Sumber:
Healthline. 2016. Embryo vs. Fetus: Fetal Development Week-by-Week.
Helloclue. 2021. What is the difference between an embryo, a fetus, and a baby?.
Klikdokter. 2020. Kiat Mudah agar Janin Tetap Sehat.