Bolehkah Menggendong Anak saat Hamil?

Mungkin Bunda pernah merasakan pengalaman saat si Kecil yang masih balita tiba-tiba merengek minta gendong padahal Bunda dalam kondisi hamil. Pasti Bunda pun merasa khawatir karena takut hal ini dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan Bunda. Sebenarnya bolehkah menggendong anak saat hamil? Apa saja risikonya? Berikut penjelasannya, Bun.

Perubahan Kondisi Tubuh saat Hamil

Menggendong anak saat hamil sebenarnya boleh-boleh saja, Bun. Namun, Bunda juga perlu mengetahui bahwa kehamilan dapat membuat tubuh Bunda lebih rentan dari biasanya. Untuk itu, sebaiknya Bunda lebih berhati-hati saat menggendong balita atau membawa beban yang terlalu berat.

Ketika perut Bunda semakin membesar karena kehamilan, pusat gravitasi Bunda otomatis ikut bergeser sehingga hal ini dapat membuat keseimbangan tubuh Bunda akan lebih mudah goyah. Ligamen Bunda pun akan lebih mengendur karena tubuh akan bersiap untuk menghadapi persalinan, termasuk ligamen yang menopang tulang punggung.

Pada sebagian ibu hamil, mengendurnya ligamen punggung dapat menyebabkan nyeri punggung. Rasa nyeri ini tentu dapat memburuk saat menggendong anak atau membawa beban yang berat. Jika hal ini terjadi pada Bunda, mungkin sebaiknya Bunda mengurangi intensitas menggendong anak selama masa kehamilan.

Saat kehamilan, biasa tubuh mengalami perubahan tekanan darah. Hal ini terkadang membuat ibu hamil menjadi pusing ketika merubah posisi dari membungkuk menjadi berdiri tegak saat menggendong anak balita. Untuk mengatasinya, cobalah menekuk lutut dan tidak membungkuk saat menggendong.

Risiko Membawa Beban yang Terlalu Berat saat Hamil

Saat hamil, mungkin Bunda pernah dinasehati oleh orang sekitar untuk tidak mengangkat beban yang terlalu berat. Hal ini memang ada benarnya, Bun. Menggendong balita atau mengangkat beban yang terlalu berat dapat berbahaya bagi kehamilan. Biasanya ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengangkat beban lebih dari 10 kg saat kehamilan. Hal ini tentu ada alasannya, Bun. Berikut ini beberapa risiko membawa beban yang terlalu berat saat hamil:

1.    Terkilir

Ketika hamil, rahim yang semakin membesar dapat membuat otot perut tertarik atau terasa kram. Perubahan hormon selama kehamilan juga akan membuat jaringan panggul dan sendi-sendi melemah. Hal ini pun akan meningkatkan risiko cedera jika ibu hamil membawa beban terlalu berat. Cedera saat hamil dapat membahayakan kehamilan karena dapat memicu keguguran dan gawat janin.

2.    Lepasnya plasenta dan kelahiran prematur

Mengangkat beban atau menggendong anak saat hamil dengan beban yang berat dapat menyebabkan kelahiran prematur. Besarnya tekanan pada tubuh Bunda berpotensi menimbulkan pelepasan plasenta sebelum waktunya sehingga meningkatkan risiko bayi harus dilahirkan segera walaupun kehamilan belum cukup bulan atau yang biasa disebut dengan kelahiran prematur.

Kelahiran prematur dapat menimbulkan berbagai masalah bagi bayi, seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, gangguan pernapasan, serta gangguan fungsi organ lain yang tidak berkembang secara optimal.

3.    Keguguran

Mengutip dari American Pregnancy Association, mengangkat beban berat saat hamil dapat meningkatkan risiko keguguran serta bayi lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, menggendong anak saat hamil juga dapat membuat ibu hamil kehilangan keseimbangan lalu terjatuh. Hal ini tentu dapat membahayakan kehamilan karena terjatuh atau terpeleset saat hamil dapat menjadi pemicu keguguran.

Tips Menggendong Anak saat Hamil

Menggendong anak saat hamil sebenarnya tidak masalah selama Bunda tidak memaksakannya dan tahu kapasitas Bunda saat hamil. Namun, sebaiknya Bunda tetap berhati-hati agar tidak membahayakan kehamilan. Berikut ini beberapa tips untuk menggendong anak saat kehamilan yang aman:

1.       Hindari mengangkat si Kecil dengan tiba-tiba.

2.       Jangan menggendong terlalu lama.

3.       Saat mengangkat si Kecil, usahakan Bunda tidak membungkuk. Sebaiknya saat mengangkat si Kecil, Bunda dalam posisi berjongkok.

4.       Saat menggendong, letakan si Kecil di atas panggul (gendong samping) dan hindari meletakkannya di atas perut.

5.       Jika si Kecil terlalu berat, berikan pengertian kepada si Kecil atau minta bantuan orang lain untuk mengendong.

Memiliki balita ketika Bunda sedang hamil mungkin akan menjadi tantangan tersendiri karena si Kecil masih sering ingin dimanjakan dengan meminta gendong. Menggendong anak saat hamil sebenarnya boleh-boleh saja asalkan si Kecil tidak terlalu berat.

Saat menggendong, sebaiknya Bunda lebih berhati-hati apalagi jika kehamilan Bunda sudah memasuki trimester ketiga karena keseimbangan tubuh Bunda dapat menjadi berkurang. Selain itu, Kurangi intensitas menggendong si Kecil saat kehamilan Bunda semakin membesar untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.

Sumber:

Babycenter. 2021. Is It Safe to Carry My Toddler Around when I’m Pregnant?

The Bump. 2017. Can I Carry My Toddler When I’m Pregnant?

What to Expect. 2021. Lifting an Older Baby or Toddler while Pregnant

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *