Menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, sebagian Bumil yang beragama muslim mungkin memiliki pertanyaan, apakah Bumil boleh berpuasa saat menjalani kehamilan? Spesial menyambut bulan Ramadan, Kamis (31/3/2022) lalu, di acara kerjasama Instagram Live Diary Bunda dan Bocah Indonesia, tim Diary Bunda mengundang dr. Thomas Chayadi, Sp. OG untuk bertanya-tanya seputar menjalani puasa saat kehamilan!
Q: Bolehkah ibu hamil berpuasa, dok?
A: Pada dasarnya puasa itu hanya pergantian jam makan saja. Jadi biasanya kita makan waktu pas masih ada matahari pagi, siang, dan sore, ini dibalik dari mulai Magrib nanti sampai sahur lagi. Jadi sebetulnya tidak ada masalah yang penting itu adalah kecukupan gizi, kalori, semuanya bisa terpenuhi dalam rentang waktu buka puasa itu, dan vitamin hamil juga harus dipastikan untuk dikonsumsi dengan baik.
Q: Apa saja yang harus diperhatikan bumil saat berpuasa?
A: Biasanya ibu hamil apalagi yang masih di trimester awal cenderung mual, muntah, mungkin sakit maag nya nggak enak, kalau kondisinya seperti itu bisa dibatalkan terlebih dahulu. Karena kalau dipaksakan nanti mualnya makin parah, lapar nggak makan malah makin berkepanjangan. Kalau ibu hamil mualnya sudah parah itu bisa sampai dirawat.
Kalau sudah di trimester 2-3 kan sudah bisa merasakan gerakan janin, kalau misalnya saat puasa tiba-tiba gerakan janin diam, non aktif atau tidak bergerak sama sekali mau nggak mau harus dibatalkan dahulu. Bayi bisa saja kekurangan makanan maka tidak bergerak. Jadi pastikan saat bumil berpuasa, bayinya gerakannya tetap aman dan ibu tidak ada keluhan mual, muntah, ya sebaiknya dibatalkan.
Intinya saat bumil berpuasa kan, tidak bisa dipaksakan bergantung kepada kemampuan ibu-ibu sendiri. Kalau tidak sanggup sebaiknya dibatalkan dan diganti saja bayar puasa.
Q: Adakah waktu yang tepat berpuasa? Apakah saat trimester 1, 2, atau 3?
A: Sama saja, tidak ada perbedaan, selama Bunda dan bayi oke-oke saja tidak ada masalah untuk melakukan puasa.
Q: Seberapa penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter obgyn masing-masing sebelum berpuasa?
A: Yang penting sih, ibu kontrol teratur, dan selama melakukan kontrol ini tidak ada masalah selama kehamilannya, dan tidak ada penyulit seperti itu. Mungkin yang agak sulit tuh kalau misalnya diabetes atau kencing manis. Ini harus sangat berhati-hati.
Q: Adakah hal lain yang harus diperhatikan?
A: Ya, mungkin kondisi khusus tapi kalau hamilnya tidak ada masalah sih, boleh-boleh saja.
Q: Untuk kondisi bumil yang mengalami diabetes gestasional, apakah benar-benar tidak boleh berpuasa, dok?
A: Nah, balik lagi sih, bukannya mutlak nggak boleh berpuasa tapi yang pasti Bunda harus rajin nge-cek gula darah. Karena kan yang menggunakan insulin nih, takutnya kalau misalnya gula darah terlalu rendah ibunya bisa pingsan, blackout. Tapi yang paling seram adalah kalau gula darah sudah sangat rendah dan ibunya nggak tau, nggak aware, bayinya juga nggak bergerak, bisa saja bayinya meninggal mendadak.
Q: Bagaimana untuk kebutuhan kalori ibu hamil yang sedang berpuasa?
A: Sebetulnya, kalori sama saja ya seperti orang yang tidak berpuasa. Misalnya 300-500 kalori kebutuhan pagi-siang-sore ya ini semua dicukupi saat buka puasa dan sampai sahur. Untuk karbohidrat, lemak, protein tetap sama, jadi bagaimanapun caranya dari rentang waktu sahur hingga magrib kebutuhannya harus tercukupi.
Q: Berapa kalori yang harus dipenuhi?
A: Ini kembali tergantung kepada tinggi badan, dari tingkat metabolisme ibunya ditambah 300-500 kalori.
Q: Adakah perbedaan kalori yang dipenuhi di setiap trimesternya?
A: Ya, kalau 300-500 kalori menurut saya sih udah cukup ya. Kalau terlalu banyak juga tidak baik untuk ibunya, bisa berisiko diabetes, berisiko darah tinggi.
Q: Bagaimana mencukupi kebutuhan vitamin saat berpuasa? Bolehkah yang tadinya 3x sehari bisa menjadi 2x sehari?
A: Yang tadinya mungkin pagi-siang-sore mungkin bisa diubah menjadi saat sahur, saat berbuka, dan sebelum tidur seperti itu jadi tetap 3x juga.
Q: Benarkah air ketuban bisa berkurang saat berpuasa?
A: Mitos itu ya, kembali lagi yang penting Bunda itu mencukupi kebutuhan cairan 2-3 liter. Nah, kecuali ketika Bunda saat sahur dan berbuka minumnya kurang, jadi bisa deh berisiko air ketubannya berkurang.
Q: Tanda-tanda bahaya apa jika bumil yang berpuasa sebaiknya dibatalkan?
A: Orang hamil biasanya kan lapar terus, nah kalau tidak makan dan mengakibatkan mual, muntah, dan maagnya kumat. Mungkin kalau sudah merasa seperti itu sebaiknya dipertimbangkan untuk dibatalkan.
Kedua, kalau gerakan janin tidak aktif, lebih diam saja, atau nggak bergerak sama sekali harus coba dibatalkan dan dirangsang kembali dengan makanan apakah dia bergerak kembali atau tidak. Atau mungkin tiba-tiba ibunya pingsan karena kelaparan.
Q: Benarkah ibu hamil yang berpuasa memiliki plasenta yang lebih kecil dari ibu hamil yang tidak berpuasa?
A: Nggak ya, itu mitos juga. Selama Bunda mencukupi kalori yang dibutuhkan ya bayinya sama saja tidak ada masalah. Bayi itu kan walaupun Bunda nggak makan dia bukan berarti nggak makan, karena Bunda punya cadangan lemak, cadangan gizi. Jadi ya nggak ada masalah.
Q: Apakah ada manfaat bagi Bumil berpuasa?
A: Kalau manfaatnya mungkin lebih ke manfaat puasa secara umum sih, tapi kalau saat kondisi hamil nanti hamilnya akan lebih bagaimana sih, nggak ada.
Q: Adakah makanan wajib yang harus dikonsumsi Bumil saat berpuasa?
A: Kalau makanan sih saya selalu menganjurkan 4 sehat 5 sempurna. Nggak boleh makan makanan yang itu-itu saja, jadi harus bervariasi sesuai dengan kaidah 4 sehat 5 sempurna.
—
Untuk selengkapnya, simak Live Instagram “Ibu Hamil Bolehkah Berpuasa?” bersama dr. Thomas Chayadi, Sp. OG di sini. Jangan lupa untuk follow Instagram @diarybundaapp dan @bocahindonesia_ ya, Bunda.