5 Cara Jitu Pulihkan Trauma

Pengalaman-pengalaman buruk di masa lalu dapat menimbulkan luka, atau dapat disebut dengan dengan trauma. Bagi beberapa orang, luka tersebut membekas sedemikian lama. Trauma dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti keluarga, pasangan, bencana alam, atau kejadian buruk yang mengganggu kondisi psikologis seseorang. Munculnya efek trauma dapat dipicu ketika ia mendengar, melihat atau mengalami kembali kejadian yang serupa dengan trauma yang ia miliki.

Berkubang dalam trauma yang berkepanjangan, dapat menimbulkan berbagai emosi negatif seperti marah, sedih, malu, cemas, dan takut yang patologis. Dalam kondisi yang parah, trauma dapat memicu gangguan psikologis berat seperti depresi, pikiran paranoid, serangan panik, serta gangguan stres pasca trauma (PTSD). Gangguan tersebut bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, menghambat produktivitas, dan bisa mempengaruhi relasi sosial dengan orang lain. 

Semua luka pasti akan pulih. Demikian dengan luka psikis. Walaupun begitu, memulihkan luka merupakan sebuah proses yang panjang, tidak mudah, dan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Akan tetapi, manusia punya kekuatan kok untuk memulihkan luka, demikian dengan Bunda. Berikut ini beberapa cara menyembuhkan trauma masa lalu yang patut Bunda coba:

1.    Berdamai dengan masa lalu

Salah satu cara menyembuhkan trauma adalah dengan berdamai dengannya. Berusahalah untuk menerima keadaan dengan memaafkan diri sendiri atau orang-orang yang pernah menyakiti Bunda. Cobalah merelakan dan ikhlas atas segala hal yang pernah terjadi pada Bunda.

Maafkan kesalahan-kesalahan yang pernah Bunda lakukan dulu dan berhenti menyalahkan diri atau berandai-andai dapat kembali ke masa lalu, karena masa lalu tidak bisa berubah. Belajar untuk berdamai akan membantu Bunda untuk menenangkan diri dan menerima trauma yang Bunda miliki.

Sebagian orang melampiaskan rasa sakit mereka dengan cara mengurung diri, tidur seharian, menghamburkan uang, mengonsumsi minuman beralkohol atau menggunakan narkoba. Perilaku-perilaku berisiko tersebut mereka yakini akan menghilangkan rasa sakit dan menyembuhkan luka. Justru sebaliknya, cara ini tidak dapat menyembuhkan trauma dan malah menambah masalah baru.

2.    Bersikap terbuka dengan orang-orang terdekat

Banyak orang yang memendam rasa sakit karena khawatir akan penilaian negatif orang lain dan juga takut merepotkan orang lain. Walaupun begitu, memendam luka malah akan memperburuk kondisi fisik maupun psikis kita. Untuk itu, cobalah bersikap terbuka kepada orang-orang terdekat yang Bunda percaya. Ceritakan apa yang Bunda rasakan dan mengapa hal itu susah untuk Bunda lupakan. Tindakan ini dapat membuat Bunda merasa lebih lega dan tidak sendirian. Emosi positif serta motivasi yang berasal dari orang-orang terdekat dapat menjadi sumber dukungan yang bisa membantu Bunda untuk memulihkan diri. 

BACA: Selalu Merasa Cemas & Emosi Tidak Stabil? Kenali Apa itu Inner Child

 3.    Cintai diri sendiri

Mencintai diri sendiri merupakan salah satu hal yang sering dilupakan. Walaupun terdengar sepele, mencintai diri sendiri adalah tindakan yang efektif untuk memulihkan luka dan meningkatkan kualiatas hidup. Sayangi diri Bunda apa adanya dan hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain agar hidup terasa lebih tenang. Batasi informasi-informasi negatif dari lingkungan. Perhatikan rawat diri dasar, seperti makan teratur, tidur cukup, dan berolahraga rutin. Bunda juga boleh melakukan hal-hal yang membuat Bunda bahagia seperti menekuni hobi, memasak, berkebun, atau pergi ke salon.

4.    Meditasi

Meditasi dapat bermanfaat untuk mengatasi stres dan kecemasan, serta memperbaiki suasana hati. Dengan meditasi, Bunda dapat mengalihkan berbagai pikiran negatif yang muncul. Meditasi rutin pun dapat memperkuat sistem pernafasan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Jika Bunda tidak yakin untuk melakukan meditasi sendiri, Bunda dapat mengikuti kelas meditasi yang dibimbing oleh instruktur yang lebih ahli. 

BACA: Ini 5 Manfaat Yoga Hamil Bagi Bunda

5.    Fokus pada masa sekarang

Pada dasarnya, masa lalu tidak dapat diubah. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda fokus ke masa sekarang dan jangan biarkan pengalaman buruk yang Bunda alami terus menghantui Bunda. Percayalah bahwa hidup Bunda dapat lebih baik dari masa lalu jika Bunda berusaha dan terus semangat dalam menjalani kehidupan.

Banyak orang mengalami kejadian maupun peristiwa buruk yang menimbulkan luka, namun kita semua punya kemampuan untuk memulihkan diri. Kejadian-kejadian buruk maupun kesalahan-kesalahan di masa lalu tidak menentukan siapa diri kita maupun menurunkan keberhargaan kita, maka cobalah untuk berdamai ya, Bunda! Bila trauma masa lalu mulai mengganggu aktivitas Bunda dan mengganggu aktivitas serta relasi dengan orang lain, lakukan konsultasi ke psikolog atau pskiater agar Bunda dapat menemukan solusi yang lebih efektif untuk mengatasinya.

Sumber:

Everyday health. 2022. All About Trauma: What It Is, Short- and Long-Term Effects, How to Cope With It, and When to Get Help

Medical News Today. 2020. What is trauma? What to know

Healthline. 2021. Traumatic Events

By Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *