Risiko Waxing Saat Hamil

Selama kehamilan, peningkatan hormon membuat berbagai perubahan fisik pada tubuh ibu hamil. Salah satunya adalah pertumbuhan bulu yang lebih cepat dan lebat. Hal ini pun sering kali membuat Bunda tak percaya diri sehingga melakukan waxing saat hamil.

Pertumbuhan bulu yang lebih cepat saat hamil tak hanya disebabkan oleh perubahan hormon, namun juga dapat disebabkan karena vitamin yang Bunda konsumsi. Vitamin mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan kerja tubuh untuk menjaga janin tetap sehat. Hal ini pun membuat pertumbuhan bulu atau rambut menjadi lebih cepat dan lebat.

Bagi sebagian Bunda, mungkin memiliki bulu yang lebat dapat membuat kurang percaya diri sehingga Bunda pun berniat untuk melakukan waxing. Namun, bolehkah waxing saat hamil? Apa saja risikonya? Berikut penjelasannya, Bun.

BACA: Masker untuk Ibu Hamil, Apakah Aman?

Bolehkah Waxing saat Hamil?

Waxing merupakan proses pencabutan bulu-bulu yang tidak diinginkan dari kulit sampai ke akarnya. Biasanya proses ini dilakukan dengan cara mengoleskan cairan lilin atau gula ke bagian tubuh yang bulunya ingin dihilangkan. Kemudian, lilin atau cairan gula tersebut akan dibiarkan kering lalu ditarik agar bulu-bulu dapat terangkat. Beberapa bagian tubuh yang sering dilakukan waxing adalah ketiak, kaki, tangan, pipi, bibir atas, dan perut.

Sebenarnya melakukan waxing saat hamil boleh-boleh saja, Bun. Namun, Bunda perlu mengetahui bahwa perubahan hormon pada masa kehamilan dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan waxing saat hamil menjadi terasa lebih sakit dan berpotensi menimbulkan iritasi. Untuk itu, hindari melakukan waxing pada daerah yang terdapat jerawat, ruam, luka, varises, atau kulit yang terbakar matahari.

Pastikan Bunda berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum melakukan waxing. Hal ini dikarenakan beberapa jenis waxing dapat menggunakan produk-produk berbahan kimia yang belum tentu aman bagi kehamilan. Bunda juga dapat berkonsultasi ke terapis waxing sehingga ia dapat menyarankan jenis waxing yang lebih aman bagi ibu hamil.

BACA: Bolehkah Ibu Hamil Memakai Makeup?

Tips Waxing saat Hamil

Saat hamil, mungkin bukan menjadi waktu yang tepat untuk waxing karena prosesnya akan lebih menyakitkan dari biasanya. Namun, jika Bunda tetap ingin melakukan waxing, berikut ini beberapa tips waxing yang aman saat hamil:

1.    Beri tahu terapis soal kehamilan Bunda

Sebelum memulai proses waxing, beri tahu terapis bahwa Bunda sedang hamil. Hal ini dilakukan untuk mencegah penggunaan bahan bahan kimia yang tidak aman bagi ibu hamil. Bunda juga dapat bertanya secara detail melalui telepon sebelum membuat janji untuk waxing mengenai bahan apa saja yang digunakan. Setelah itu, konsultasikan bahan-bahan tersebut ke dokter kandungan Bunda seputar keamanannya untuk kehamilan.

 2.    Pastikan bahan yang digunakan steril

Kehamilan dapat membuat kulit Bunda menjadi lebih sensitif. Untuk itu, pastikan alat serta bahan yang digunakan untuk waxing higienis dan steril agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit Bunda. Agar dapat mencegah iritasi pada kulit, Bunda juga dapat mengompres kulit 30 menit sebelum waxing untuk menenangkan kulit.

3.    Lakukan tes alergi

Cairan lilin yang digunakan saat waxing dapat memunculkan reaksi alergi pada kulit yang sensitif. Maka dari itu, Bunda disarankan untuk melakukan tes alergi dengan meneteskan sedikit sedikit lilin ke kulit Bunda dan tunggu selama beberapa menit. Jika muncul rasa gatal, kemerahan, atau ruam, sebaiknya bunda menghentikan proses waxing tersebut.

 4.    Potong bulu agar lebih pendek

Jika bulu yang ingin dilakukan waxing panjangnya melebihi 1,5 cm, Bunda dapat memotongnya terlebih dahulu agar lebih pendek dengan menggunakan gunting. Hal ini dapat memudahkan proses waxing sehingga tidak terlalu lama dan menyakitkan.

5.    Hindari paparan sinar matahari dan produk berbahan kimia

Setelah waxing, kondisi kulit akan menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Hindari paparan sinar matahari secara langsung dan produk-produk berbahan kimia seperti parfum serta produk perawatan kulit selama satu hari setelah waxing. Setelah satu hari, Bunda dapat menggunakan pelembab kulit yang aman bagi kehamilan untuk mencegah kulit kering dan menjaga kulit agar tetap sehat.

Melakukan waxing saat hamil sebenarnya bukanlah hal yang membahayakan kehamilan selama proses waxing tersebut tidak menggunakan bahan kimia. Namun, perubahan hormon saat hamil dapat membuat kulit lebih sensitif dan menyebabkan proses waxing menjadi lebih sakit dari biasanya. Supaya lebih aman, pastikan Bunda melakukan konsultasi ke dokter kandungan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk waxing saat hamil.

BACA: Ini Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Untuk Ibu Hamil

Sumber:

Healthline. 2018. Can I Still Get Waxed While I’m Pregnant?

What to Expect. 2021. How to Remove Hair During Pregnancy Safely

Parenting first cry. 2018. Waxing During Pregnancy: When Should You Avoid & Precautions to Take

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *