Sering Kram Kaki Saat Hamil? Cegah dengan 5 Cara Ini

Selama ini mungkin orang beranggapan bahwa keluhan saat hamil hanya seputar mual dan muntah. Tetapi sebenarnya masih banyak keluhan lain yang dapat membuat kehamilan terasa begitu menantang. Salah satunya adalah kram kaki saat hamil.

Kram kaki saat hamil merupakan salah satu keluhan yang cukup sering dialami oleh ibu hamil dan cenderung tidak berbahaya. Namun, hal ini dapat mengganggu kenyamanan Bunda saat beraktivitas. Biasanya, keluhan kram kaki saat hamil ini muncul di trimester kedua atau ketiga kehamilan seiring semakin membesarnya janin.

Penyebab Kram Kaki saat Hamil

Menurut penelitian, kurang lebih 30-50 persen ibu hamil mengalami kram kaki di masa kehamilannya. Biasanya kram kaki ini terasa di sekitar betis dan sering terasa di malam hari. Penyebab kram kaki saat hamil sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dipercaya dapat menjadi pemicu terjadinya kram kaki saat hamil, yaitu:

1.    Perubahan sirkulasi darah

Kram kaki saat hamil dapat disebabkan oleh perubahan sirkulasi darah yang terjadi selama kehamilan. Hal ini timbul karena adanya peningkatan volume darah sehingga membuat aliran darah pada tubuh ibu hamil melambat . Selain itu, peningkatan hormon progesteron dalam darah selama kehamilan juga berpotensi membuat otot menjadi lebih mudah tegang terutama di area kaki.

2.    Dehidrasi

Dehidrasi atau kekurangan cairan dipercaya dapat memperburuk kondisi kram kaki saat hamil. Kekurangan cairan akan menyebabkan sel-sel tidak dapat berkoordinasi dengan baik dan menimbulkan gangguan elektrolit yang mengatur kontraksi otot. Kontraksi otot yang tidak sinkron ini dapat menjadi penyebab timbulnya kram.

3.    Kenaikan berat badan

Penyebab kram kaki saat hamil lainnya adalah kenaikan berat badan yang terjadi seiring bertambah besarnya kehamilan. Hal ini dikarenakan otot kaki yang lelah menahan berat badan yang terus bertambah. Semakin membesarnya rahim juga menyebabkan adanya tekanan lebih pada otot, saraf, dan pembuluh darah sehingga aliran darah dari dan menuju kaki menjadi terhambat.

4.    Kurangnya asupan kalsium dan magnesium

Ibu hamil memerlukan asupan nutrisi yang penting untuk mendukung kesehatan janin seperti kalsium dan magnesium. Kedua nutrisi ini bermanfaat untuk mendukung kesehatan otot ibu hamil.

Asupan magnesium juga dapat membantu merilekskan pembuluh darah yang menyempit serta mencegah penumpukan asam laktat yang dapat menyebabkan ketegangan otot. Maka dari itu, kurangnya asupan kalsium dan magnesium dapat meningkatkan risiko kram kaki saat hamil.

5.    Deep Vein Thrombosis (DVT)

Kram kaki saat hamil juga dapat disebabkan oleh Deep Vein Thrombosis (DVT) atau penggumpalan darah yang terbentuk di dalam pembuluh vena. DVT merupakan salah satu masalah kehamilan yang harus segera ditangani karena dapat memicu kondisi yang lebih serius seperti emboli paru, keguguran, dan serangan jantung pada ibu hamil. Umumnya, DVT ditandai dengan gejala kaki bengkak dan nyeri yang hebat di salah satu kaki. Ibu hamil yang mengalami DVT juga akan sering mengalami kram kaki terutama pada malam hari.

BACA: Kaki Bengkak Saat Hamil? Waspada Gangguan Kehamilan Ini

Cara Mencegah Kram Kaki saat Hamil

Kram kaki saat hamil dapat terjadi secara tiba-tiba baik pada siang ataupun malam hari. Kontraksi otot ini dapat membuat Bunda merasa kesakitan dan kesulitan berjalan untuk sementara. Walaupun hal ini wajar terjadi saat kehamilan, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mencegahnya, yaitu:

  • Lakukan peregangan

Untuk mencegah terjadinya kram kaki saat hamil, Bunda dapat melakukan peregangan atau pemanasan secara rutin pada siang dan malam hari sebelum tidur. Bunda juga dapat melakukannya sambil duduk dengan cara memutar tumit dan jari-jari kaki. Cara ini juga dapat digunakan untuk mengatasi kram kaki agar darah kembali lancar.

  • Cukupi asupan cairan

Ibu hamil sebaiknya mencukupi kebutuhan cairan setidaknya 2,1 liter atau 8 gelas setiap hari. Selain untuk mencegah kram kaki saat hamil, mencukupi kebutuhan cairan juga mencegah ibu hamil mengalami dehidrasi yang dapat membahayakan kehamilan.

  •  Olahraga ringan

Melakukan olahraga ringan dapat mengurangi risiko kram kaki yang terjadi saat hamil. Bunda dapat melakukan olahraga yang aman bagi ibu hamil seperti prenatal yoga, berjalan kaki, atau berenang.

  •  Kompres dengan air hangat

Ketika mengalami kram kaki saat hamil, Bunda dapat mengatasinya dengan mengompresnya menggunakan air hangat. Rendam handuk ke dalam air hangat lalu letakkan di area yang mengalami kram. Ulangi cara ini sampai rasa sakit karena kram perlahan menghilang.

  •  Tetap aktif

Kehamilan yang kian membesar dapat membuat aktivitas Bunda menjadi terbatas. Tetapi ini jangan biarkan hal ini membuat Bunda menjadi malas bergerak. Berusaha lah untuk tetap aktif selama menjalani kehamilan selama kegiatan Bunda tak membahayakan janin. Rutin bergerak saat hamil dapat memperlancar aliran darah sehingga Bunda dapat mencegah kram kaki serta kehamilan Bunda pun menjadi lebih sehat.

Kram kaki saat hamil merupakan salah satu keluhan kehamilan yang sering dialami oleh ibu hamil. Hal ini dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup yang sehat serta olahraga ringan. Namun, jika kram yang dialami semakin parah dan intensitasnya semakin sering, sebaiknya Bunda konsultasikan ke dokter kandungan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Sumber:

Webmd. 2020. Leg Cramps and Leg Pain

What to Expect. 2021. Suffering From Leg Cramps during Pregnancy?

Healthline. 2021. Getting Relief From Leg Cramps During Pregnancy

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *