Apakah Bunda dan pasangan adalah tipe yang menyukai oral seks sebelum memulai hubungan bercinta? Jika ya, Bunda mungkin harus mempertimbangkannya saat sedang tengah hamil.
Saat hamil, tubuh mengalami beberapa perubahan yang sangat ekstrim. Perubahan yang paling umum terjadi adalah peningkatan volume darah. Kondisi ini membuat kapiler darah menjadi lebih dekat ke permukaan vagina dan klitoris sehingga daerah tersebut sangat sensitif.
Hal ini tak hanya meningkatkan sensitivitas pada area tersebut, tetapi juga meningkatkan risiko robekan. Itu berarti bahwa sedikit gesekan saja dapat menyebabkan pendarahan ringan. Namun, hal ini benar-benar normal, Bunda tidak perlu khawatir asalkan pendarahan ringan dan cepat hilang.
Apa itu Oral Seks?
Dilansir dari NHS, oral seks adalah rangsangan pada alat kelamin dengan menggunakan mulut dan lidah. Rangsangan ini berguna untuk menaikkan gairah sebelum berhubungan seks.
Oral seks juga dipercaya dapat memperpanjang durasi seks sehingga kedua pasangan dapat lebih puas. Tidak ada cara yang “benar” untuk melakukan oral seks karena setiap orang menikmati hal yang berbeda.
BACA: Posisi Seks yang Aman di Tiap Trimester Kehamilan
Bahaya Oral Seks saat Hamil
Karena peningkatan volume darah saat hamil, Bunda perlu berhati-hati saat melakukan oral seks. Kapiler yang dekat dengan permukaan lebih cenderung terbuka selama oral seks hamil. Jadi, Bunda harus memastikan jika pasangan tidak meniup area vagina saat melakukan oral seks. Meniup vagina bisa berisiko menyebabkan emboli udara. Apa itu?
Menurut Mayo Clinic, emboli udara adalah gelembung udara dalam aliran darah yang dapat terbawa sampai ke jantung dan bisa mengakibatkan kematian bagi Bunda. Gelembung udara ini juga bisa masuk ke plasenta dan berdampak pada perkembangan janin. “Tapi emboli udara adalah peristiwa yang sangat langka dan mudah dihindari,” menurut Mary Jane Minkin, M.D., seorang profesor klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Yale University School of Medicine.
Selain emboli udara, oral seks hamil juga mungkin menyebabkan infeksi menular seksual (IMS). Hal ini terjadi, jika salah satu dari Bunda atau pasangan memiliki penyakit seperti sifilis, gonore, klamidia dan herpes, atau virus papiloma manusia (HPV), atau bahkan HIV-AIDS.
Beberapa IMS dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, dan dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Hindari juga melakukan oral seks jika pasangan memiliki luka di dalam atau di bibir.
BACA: Panduan Lengkap Berhubungan Seks Saat Hamil
Apakah Seks Oral pada Trimester Pertama Bisa Menyebabkan Keguguran?
Kondisi ini tidak mungkin terjadi. Pada beberapa penelitian, oral seks bahkan dianggap olahraga yang aman untuk ibu hamil. Oral seks hamil aman dilakukan mulai dari trimester pertama hingga akhir trimester.
Oral seks hamil bahkan dijadikan alternatif pilihan bagi Bunda yang mengalami komplikasi atau masalah dalam kehamilan. Contohnya, jika Bunda memiliki kelemahan serviks atau plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir), atau terdapat riwayat perdarahan sebelumnya.
Jika Bunda mengalami orgasme, baik saat seks maupun oral seks, Bunda mungkin akan mengalami keram perut. Namun, hal ini normal terjadi. Keram perlu diwaspadai jika sangat menyakitkan dan bertahan lama.
Jika Bunda masih khawatir tentang melakukan seks oral, bicarakan dengan dokter kandungan. Mereka bisa menjelaskan secara medis serta memberitahukan kemungkinan aman atau tidaknya berdasarkan hasil pengecekan kehamilan Bunda.
BACA: Ini Manfaat Berhubungan Seks di Masa Kehamilan
Sumber
Baby Center. 2019. Is oral sex safe during pregnancy?
Parents. 2019. Is Oral Sex Safe During Pregnancy?
Romper. 2017. Can Oral Sex In The First Trimester Cause A Miscarriage? Science Separates Truth From Myth