Ibu Hamil Makan Jengkol, Aman Nggak Ya?

Ibu hamil makan jengkol katanya bisa berpengaruh pada kehamilan. Anggapan ini mungkin membuat Bunda yang suka makan jengkol jadi ragu menyantapnya. Biar nggak bingung, yuk simak ulasan mengenai aman atau tidaknya makan jengkol saat hamil.

Mungkin belum banyak yang tahu kalau ternyata jengkol termasuk ke dalam jenis kacang-kacangan, lho. Aromanya yang khas membuat makanan ini digemari sebagian orang, walau ada juga yang tidak menyukainya.

Nah, ada anggapan kalau ibu hamil makan jengkol bisa membuat darah jadi bau. Konsumsi jengkol saat hamil bahkan diduga bisa membuat perut ibu hamil sulit mengempis setelah melahirkan. Benar nggak sih?

Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Jengkol?

Ibu hamil tidak boleh makan jengkol ternyata hanya mitos belaka ya, Bun. Ini karena sebenarnya jengkol mengandung beragam nutrisi yang justru baik bagi ibu hamil dan janin.

Bagaimana tidak, jengkol mengandung protein, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, kalium, zinc, dan zat besi. Di dalam jengkol juga terkandung vitamin B dan vitamin C. Tidak hanya itu, jengkol juga mengandung flavonoid dan tanin, yang merupakan antioksidan.

Oleh karena itu, kalau Bunda memang suka, jengkol bisa nih jadi salah satu makanan untuk membantu mencukupi asupan gizi selama kehamilan.

Ragam Manfaat Ibu Hamil Makan Jengkol

Karena beragamnya nutrisi yang terkandung di dalam jengkol, makanan ini bisa menjadi pilihan Bunda untuk menjalani kehamilan yang sehat. Bahkan, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh apabila ibu hamil makan jengkol, antara lain:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Di masa kehamilan, daya tahan tubuh cenderung menurun, sehingga Bunda bisa lebih rentan sakit. Namun, tidak perlu khawatir, Bun, karena daya tahan tubuh bisa menjadi lebih kuat dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, seperti jengkol.

Kandungan vitamin C, flavonoid, dan tanin yang ditemukan dalam jengkol berperan sebagai antioksidan. Nah, di dalam tubuh, antioksidan ini akan melawan radikal bebas yang merupakan pemicu munculnya penyakit.

2. Mencegah anemia

Ibu hamil makan jengkol juga bisa terhindar dari anemia. Hal ini karena jengkol merupakan salah satu sumber zat besi yang dapat membantu proses pembentukan sel darah merah.

Nah, saat hamil, Bunda membutuhkan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi, boleh banget ya ibu hamil makan jengkol sebagai asupan agar terhindar dari anemia.

3. Mencegah dan mengatasi sembelit

Meningkatnya hormon progesteron dan kekurangan asupan serat bisa menjadi penyebab sembelit saat hamil. Nah, konsumsi makanan berserat bisa membantu mencegah dan mengatasi keluhan sembelit yang dialami Bunda.

Menariknya, serat bisa Bunda dapatkan dari jengkol, lho. Jadi, jangan sampai Bunda melewatkan manfaat ini ya.

4. Mendukung pembentukan tulang dan gigi janin

Jengkol diketahui mengandung kalsium dan fosfor yang cukup tinggi. Jadi, nggak hanya bermanfaat untuk Bunda, tetapi pembentukan tulang dan gigi janin pun jadi lebih optimal.

Untuk membantu memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfor, Bunda juga sebaiknya mengonsumsi makanan berkalsium lainnya, seperti susu dan keju.

5, Menjaga kadar gula darah tetap normal

Ibu hamil perlu mengontrol kadar gula darah selama kehamilan. Soalnya, perubahan hormon saat hamil membuat tubuh lebih sulit memproses gula darah. Akibatnya, kadar gula darah pun cenderung meningkat selama masa kehamilan.

Bila tidak terkontrol, kadar gula darah yang tinggi ini bisa menyebabkan diabetes atau diabetes gestasional. Kondisi ini dikhawatirkan bisa membuat ukuran janin terlalu besar, terjadi kelahiran prematur, hingga obesitas dan diabetes tipe 2 pada bayi di kemudian hari.

Namun, selama Bunda menerapkan pola hidup sehat dan konsumsi makanan bergizi, termasuk jengkol, Bunda dan janin bisa kok terhindar dari risiko-risiko yang sudah disebutkan. Terlebih, jengkol mengandung tinggi serat yang mampu membantu mengontrol kenaikan gula darah.

6. Menambah energi saat hamil

Meski jengkol mengandung gula dan karbohidrat, Bunda tidak perlu khawatir karena kedua kandungan tersebut masih aman kok dikonsumsi dan tidak menimbulkan lonjakan kadar gula darah.

Justru, gula dan karbohidrat dalam jengkol akan dipecah dan diubah menjadi energi, Bun. Jadi, stamina Bunda akan meningkat selama kehamilan.

Nah, melihat berbagai manfaat yang diberikan jengkol, sebenarnya tidak masalah ya kalau ibu hamil makan jengkol. Namun, porsinya tetap harus diperhatikan, Bun. Agar tetap aman, Bunda dianjurkan untuk membatasi makan jengkol sebanyak 1–2 porsi saja per minggu.

Ini karena jengkol mengandung asam jengkolat yang kalau dikonsumsi terlalu banyak bisa menyebabkan kejengkolan alias keracunan jengkol. Kondisi ini bisa membuat Bunda mengalami sakit perut hingga gagal ginjal akut.

Jadi, meski jengkol boleh dikonsumsi saat hamil, tetap batasi konsumsinya, ya. Untuk memastikan seberapa banyak jengkol yang aman dimakan saat hamil, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter.

Sumber:

Apriliani, D., et al. (2022). Pamali: Pantangan Makan Masa Kehamilan pada Orang Jawa dan Sunda di Lampung.

Cano, A., (2021). Using Tannins as Active Compounds to Develop Antioxidant and Antimicrobial Chitosan and Cellulose Based Films. Carbohydrate Polymer Technologies and Applications, 2, p.100156.

Sumitro, K., (2020). An Unusual Cause of Acute Abdomen and Acute Renal Failure: Djenkolism. Malaysian Family Physician: The Official Journal of The Academy of Family Physicians of Malaysia, 15(2), p.50.

Yenen, Z., & Ataçağ, T. (2019). Oral Care in Pregnancy. Journal of the Turkish German Gynecological Association, 20(4), p.264.

Australian Government. Department of Health and Aged Care. Pregnancy Birth & Baby (2023). Constipation During Pregnancy.

Centers for Disease Control and Prevention (2022). Fiber: The Carb That Helps You Manage Diabetes.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data Komposisi Pangan Indonesia, Panganku. Jengkol, Segar.

Victoria State Government Australia (2022). Betterhealth Channel. Sugar.

Mayo Clinic (2022). Gestational Diabetes.

Mayo Clinic (2022). Iron Deficiency Anemia During Pregnancy: Prevention Tips.

Miller, K. Health (2022). Are People Who Are Pregnant Immunocompromised?

Watson, K. Healthline (2023). What Are Flavonoids? Everything You Need to Know.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *