7 Larangan untuk Ibu Hamil agar Tidak Keguguran

Larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran penting diketahui untuk menjaga kandungan tetap sehat. Nah, salah satu larangan tersebut adalah membatasi konsumsi kafein dan menjauhi minuman beralkohol. Selain itu, apa lagi ya hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan ibu hamil supaya kehamilan berjalan dengan aman dan sehat?

Keguguran adalah kondisi ketika kehamilan berakhir sebelum janin berhasil dilahirkan ke dunia, tepatnya saat usia kandungan belum mencapai 20 minggu. Kondisi ini menandakan bahwa janin meninggal sebelum tiba waktunya untuk dilahirkan.

Ini tentu bisa menjadi mimpi buruk bagi ibu hamil yang tengah menanti-nantikan kelahiran buah hati. Oleh karena itu, Bunda tentu akan mengupayakan segala cara untuk menjaga kandungan hingga hari kelahiran Si Kecil, seperti mengikuti berbagai larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran.

Larangan untuk Ibu Hamil agar Tidak Keguguran

Sebagian kasus keguguran paling sering terjadi pada usia kehamilan yang masih muda atau trimester pertama. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal. Namun, paling banyak terjadi karena janin tidak mampu berkembang dengan baik akibat kelainan genetik, infeksi, atau gaya hidup ibu hamil yang tidak sehat.

Nah, agar hal tersebut tidak sampai terjadi, Bunda bisa melakukan beberapa larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran, di antaranya:

1. Merokok

Salah satu larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran yang dilayangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) adalah tidak merokok dan menjauhi asap rokok. Ini karena asap rokok mengandung banyak zat beracun, termasuk karbon monoksida, yang dapat mengganggu kerja sel darah merah dalam menghantarkan oksigen dan nutrisi ke janin.

Selain itu, rokok juga mengandung bahan kimia lainnya yang berbahaya untuk tumbuh kembang janin. Maka dari itu, sejak trimester pertama kehamilan, ibu hamil sangat disarankan untuk tidak merokok dan sebisa mungkin menjauhi asapnya, ya.

2. Minum alkohol

Makanan dan minuman yang Bunda konsumsi akan memengaruhi perkembangan janin. Oleh karena itu, Bunda perlu menghindari makanan dan minuman yang tidak boleh diminum saat hamil, salah satunya adalah minuman yang beralkohol.

Ketika ibu hamil mengonsumsinya, alkohol akan mengalir dalam darah dan dihantarkan ke janin melalui plasenta. Namun, karena organ janin belum berkembang sempurna, alkohol pun bisa mengganggu proses tumbuh kembang dan pembentukan organ tubuhnya.

Berbagai penelitian juga telah menyebutkan bahwa konsumsi alkohol selama hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan pada janin, mulai dari kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, penyakit bawaan lahir, hingga keguguran. Maka dari itu, Bunda sebaiknya ikuti larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran ini ya.

3. Mengonsumsi kafein berlebihan

Selain alkohol, Bunda juga perlu membatasi minuman berkafein, seperti kopi, cokelat, dan teh. Sebenarnya, alasan mengapa kafein bisa berisiko mengganggu kesehatan janin dan menyebabkan keguguran masih belum diketahui dengan pasti.

Namun, berbagai riset menunjukkan bahwa konsumsi kafein berlebihan memang bisa meningkatkan risiko ibu hamil untuk melahirkan secara prematur dan juga mengalami keguguran.

Meski demikian, bukan berarti Bunda perlu pantang minum kopi atau teh sama sekali, kok. Efek kafein pada janin yang disebutkan di atas adalah pada kondisi ketika kafein dikonsumsi terlalu banyak.

Agar tetap aman, Bunda boleh mengonsumsi kafein dengan batas maksimal 200 mg  per hari. Dosis maksimal kafein ini setara dengan sekitar 2 cangkir kopi dan 4 cangkir teh, Bun

4. Mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang

Saat hamil, Bunda perlu menghindari makanan mentah dan setengah matang, seperti sushi, susu yang tidak dipasteurisasi dan tidak dimasak, atau telur setengah matang. Makanan-makanan tersebut tidak disarankan untuk ibu hamil karena bisa saja mengandung bakteri, seperti Listeria dan Salmonella, yang bisa berbahaya bagi janin dan Bunda.

Makanan mentah atau setengah matang menjadi larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran karena sistem kekebalan tubuh saat hamil cenderung menurun. Hal ini membuat ibu hamil rentan terkena infeksi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur dan keguguran.

Jika Bunda ngidam makan sushi, sebaiknya pilih sushi yang matang, ya. Begitu juga saat memilih susu. Kalau Bunda membeli susu langsung dari peternakan, pastikan untuk memasaknya terlebih dahulu.

5. Mengonsumsi makanan laut yang tinggi merkuri

Makanan tinggi protein dan omega-3, seperti makanan laut, memang baik untuk ibu hamil dan janin. Namun, ibu hamil tetap harus memilih dan tidak boleh mengonsumsi hidangan laut sembarangan ya.

Pasalnya, beberapa jenis ikan dan seafood, seperti ikan tuna dan tenggiri, mengandung kadar merkuri yang cenderung tinggi. Nah, merkuri sendiri diketahui berbahaya untuk janin karena dapat mengganggu perkembangan sistem saraf dan otaknya serta bisa berisiko menyebabkan keguguran.

6. Melakukan olahraga berat

Olahraga saat hamil bisa memberikan banyak manfaat, mulai dari memperkuat otot dan sendi saat hamil, mengurangi stres, meningkatkan stamina, hingga menurunkan risiko terjadinya diabetes gestasional, hipertensi, dan preeklampsia.

Namun, Bunda sebaiknya memilih olahraga yang ringan-ringan saja ya, seperti berjalan kaki, berenang, prenatal yoga, dan senam hamil. Selain itu, stretching atau sekadar meregangkan otot selama beberapa menit setiap beberapa jam juga sudah bermanfaat untuk kesehatan Bunda dan janin, lho.

Selama hamil, Bunda perlu menghindari aktivitas fisik yang berat, termasuk olahraga yang intens dan terlalu berat, misalnya latihan beban dan lompat tali. Ini karena olahraga yang terlalu berat bisa membuat Bunda kelelahan atau bahkan cedera, sehingga lebih berisiko mengalami keguguran.

Jadi, jika Bunda ingin berolahraga, lakukanlah olahraga ringan untuk ibu hamil dan sebaiknya tetap berkonsultasi dulu dengan dokter, ya.

7. Sauna berpanas-panasan terlalu lama

Sauna dan berendam air hangat memang bikin relaks. Namun, jika dilakukan terlalu lama, kedua kegiatan tersebut bisa berisiko mengganggu kehamilan, lho. Jadi, berendam air hangat atau sauna terlalu lama juga termasuk larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran, ya.

Suhu udara atau air yang panas bisa membuat suhu tubuh ikut naik. Hal ini memicu aliran darah jadi lebih banyak dialihkan ke kulit guna mengontrol suhu tubuh. Akibatnya, aliran darah ke organ vital tubuh, seperti otak, dan juga ke janin bisa ikut berkurang. Oleh karena itu, sauna dan berendam air hangat dalam waktu yang lama dikhawatirkan bisa memicu keguguran.

Nah, itulah beberapa larangan yang sebaiknya ibu hamil patuhi guna mencegah keguguran. Selain itu, Bunda juga perlu mencukupi asupan gizi, yakni dengan menjalani pola makan sehat dan mengonsumsi suplemen kehamilan, istirahat yang cukup, dan mengurangi stres berlebih guna menjaga kehamilan agar tetap sehat.

Yang juga tidak kalah penting, jangan lupa lakukan pemeriksaan dan kontrol rutin ke dokter ya, Bun, supaya perkembangan kehamilan bisa terus dipantau dengan baik.

Sumber:

Centers for Disease Control and Prevention (2020). Smoking During Pregnancy.

Aktuarini, N. P. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Pregnancy: Do’s & Don’ts.

Kementerian Kesehatan (2022). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Pengaruh Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil.

Victoria State Government Australia Better (2022). Health Channel Australia. Miscarriage.

Victoria State Government Australia Better (2022). Better Health Channel Australia. Pregnancy and Smoking.

National Health Service UK (2023). Drinking Alcohol While Pregnant.

National Health Service UK (2022). Is It Safe to Use A Sauna or Jacuzzi If I’m Pregnant?

National Health Service UK. Better Health. Exercising in Pregnancy.

Mayo Clinic (2023). Miscarriage.

Mayo Clinic (2023). Pregnancy Nutrition: Foods to Avoid During Pregnancy.

American Pregnancy Association. Caffeine During Pregnancy.

Lindberg, S. Healthline (2020). Can You Eat Sushi While Pregnant? Choosing Safe Sushi Rolls.

Holland, K. Healthline (2019). Can You Prevent Miscarriage?

Gelman, L. Parents (2023). What Does and Doesn’t Cause a Miscarriage.

Vengrow, B. G. Parents (2023). How to Lower Your Risk of Miscarriage.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *