Begini Cara Merawat Jahitan Perineum Pascapersalinan Normal

Jahitan perineum adalah prosedur yang digunakan untuk menyambung otot, kulit, dan jaringan yang ada di antara vagina dan anus. Nah, agar cepat kering dan tidak mengalami infeksi, jahitan perineum perlu dirawat dengan baik, ya.

Selamat ya, Bun, akhirnya Si Kecil lahir ke dunia! Setelah menjalani persalinan, Bunda pasti sering kali mengalami nyeri di bagian perineum, yaitu area yang terletak di antara vagina dan anus. Benar nggak? Namun, tidak usah khawatir, hal ini wajar terjadi setelah melahirkan normal kok, Bun. 

Saat proses persalinan normal berlangsung, Bunda biasanya perlu mengejan dengan kuat untuk membantu membuka jalan lahir untuk bayi. Nah, saat Bunda mengejan, vagina dan perineum akan mengalami tekanan yang sangat kuat. Hal inilah yang menyebabkan adanya luka robekan pada perineum

Selain karena mengejan, luka atau robekan di perineum juga bisa terjadi karena Bunda menjalani prosedur episiotomi, yaitu tindakan memotong perineum guna melebarkan jalan lahir, sehingga bayi lebih mudah untuk dilahirkan. Nah, untuk menutup luka atau robekan tersebut, dokter atau bidan biasanya akan melakukan jahitan perineum. 

Jahitan perineum dapat membantu penyembuhan robekan yang terjadi selama proses persalinan normal, baik secara alami maupun episiotomi. Nah, waktu yang dibutuhkan agar jahitan ini sembuh dan kering adalah sekitar 2–6 minggu pascapersalinan. Meski begitu, hal ini juga tergantung pada tingkat keparahan luka dan cara merawatnya, Bun.  

Cara Merawat Jahitan Perineum agar Cepat Sembuh

Nah, untuk mempercepat proses penyembuhan jahitan perineum sekaligus mencegah infeksi, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar jahitan ini cepat kering, yaitu: 

  • Kompres luka jahitan perineum dengan es batu yang dibungkus kain atau handuk. Hal ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan gatal. 
  • Jangan duduk terlalu lama, duduklah secara perlahan dan gunakan bantal berbentuk donat untuk mengurangi tekanan pada luka jahitan.
  • Ganti pembalut pascamelahirkan secara teratur dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah memasangnya.
  • Lakukan senam Kegel untuk memperkuat otot panggul dan mempercepat penyembuhan luka jahitan perineum.
  • Selalu bersihkan luka jahitan setelah buang air kecil dan buang air besar, lalu keringkan area luka.
  • Gunakan pakaian longgar agar luka jahitan mendapatkan sirkulasi udara.
  • Konsumsi makanan yang mengandung serat dan banyak minum air putih untuk untuk mencegah sembelit, sehingga buang air besar menjadi lebih mudah dan tidak mengganggu luka jahitan perineum.
  • Hindari mengangkat beban berat atau mengejan selama beberapa hari setelah luka dijahit.
  • Mandi dengan air hangat. Lakukan ini 3 kali sehari selama 20 menit untuk meredakan pembengkakan pada area perineum. 
  • Istirahat yang cukup dengan berbaring miring. 
  • Jangan melakukan hubungan seksual sampai luka jahitan benar-benar sembuh. 

Selain itu, Bunda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan nyeri berat akibat luka jahitan perineum. Namun, penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dokter, ya.  

Nah, jika Bunda mengalami beberapa ciri infeksi jahitan perineum, seperti demam, nyeri, dan bengkak, segeralah periksakan diri ke dokter, ya. Pemeriksaan ini bertujuan agar Bunda mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin. 

Sumber: 

National Health Service UK (2023). What Happens in Labour and Birth. Episiotomy and Perineal Tears.

Pregnancy Birth & Baby (2024). Perineal Tears. 

Cleveland Clinic (2023). Diseases and Conditions. Vaginal Tears During Childbirth.

Mayo Clinic (2023). Healthy Lifestyle. Labor and Delivery, Postpartum Care. 

Baby Centre (2024). Stitches After Vaginal Delivery.

Baby Centre (2024). Stitches, Pain, and Bruising After Birth. 

Baby Centre (2022). Postpartum Perineal Pain.

Verywell Family (2022). How to Care for Your Episiotomy Stitches.

WebMD (2022). Vaginal Delivery Recovery. 

WebMD (2022). What Is Postpartum Perineal Pain?

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *