Si Kecil sudah masuk masa MPASI? Pasti banyak makanan yang ingin diperkenalkan oleh Bunda, termasuk santan. Namun, amankah santan untuk MPASI? Bagaimana cara amannya? Simak penjelasan ini.
Kandungan Nutrisi Santan
Santan adalah hasil perasan daging buah kelapa yang sudah diparut. Cairannya berwarna putih kental dengan cita rasa gurih dan creamy. Santan banyak digunakan dalam bahan masakan di Indonesia, kadang sebagai pengganti susu.
Kandungan nutrisi di dalam santan cukup lengkap. Kalori dan lemak di dalam santan cukup tinggi. Dalam 1 cup (240 gram) santan terkandung 552 kalori, di mana 479 kalorinya berasal dari lemak. Itu sebabnya santan lebih baik dikonsumsi sesekali.
Bukan berarti santan tidak baik untuk kesehatan, Bun. Santan juga mengandung karbohidrat, serat, protein, vitamin dan mineral. Magnesium, fosfor, kalium, tembaga, selenium, zinc, asam folat, juga terkandung dalam santan.
Kandungan lainnya di dalam santan yaitu vitamin C, E, K, B6, thiamin, niacin, kolin, asam pantotenat, dan kalsium.
Manfaat Santan untuk Bayi
Bila diberikan dalam jumlah wajar, santan dapat memberi manfaat kepada si Kecil, Bun. Adapun manfaatnya antara lain:
Membantu perkembangan otak
Santan mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk mendukung fungsi otak. Nutrisi di dalamnya membantu meningkatkan daya tangkap sekaligus menunjang proses tumbuh kembang.
Sumber lemak nabati yang baik
Santan adalah sumber lemak nabati yang baik untuk tubuh, sehingga dapat mencukupi kebutuhan harian si Kecil.
Mendukung proses metabolisme
Lemak dan serat di dalam santan dapat memperlancar metabolisme, terutama pencernaan.
Membantu penyerapan vitamin
Penyerapan vitamin larut lemak dapat semakin baik berkat kandungan lemak di dalam santan.
Mempertahankan daya tahan tubuh
Kandungan lipid atau lemak di dalam santan dapat membantu membunuh cacing di dalam perut. Vitamin C dan asam laurat di dalam santan juga dapat meningkatkan kekebalan anak, serta sebagai antioksidan.
Meningkatkan nafsu makan
Santan memberikan cita rasa gurih dan enak pada makanan. Karena itu, santan dapat merangsang si Kecil untuk makan lebih lahap.
Amankah Diberikan di dalam MPASI?
Pada dasarnya periode MPASI adalah masa perkenalan beragam makanan kepada si Kecil. Secara bertahap, Bunda boleh memberikan berbagai makanan, seperti sayuran, buah, daging, juga bahan pangan nabati.
Santan boleh diberikan kepada si Kecil sejak awal MPASI atau saat usia 6 bulan. Bunda dapat mencampurkan santan dalam menu bubur nasi, sup, juga kolak. Saran pemberian santan adalah sekitar 20-50 gram atau 1-2 sendok makan.
Agar lebih aman, perhatikan hal-hal berikut, Bun:
- Masak santan hingga matang. Santan segar atau yang belum dimasak berisiko mengandung bakteri.
- Berikan dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan. Santan dalam MPASI fungsinya adalah sebagai sumber lemak yang baik.
- Perkenalkan secara bertahap. Bunda bisa memulainya dengan santan encer, lalu bertahap hingga santan kani (santan perasan pertama), namun sedikit saja.
- Variasikan santan dengan sumber lemak lainnya dalam pola makan si Kecil sehari-hari.
- Olah santan dari buah kelapa segar. Santan dalam kemasan biasanya sudah ditambah perasa maupun pengawet. Santan segar memastikan nutrisinya berkualitas.
- Santan bukan pengganti susu atau ASI ya, Bun. Tetap berikan ASI agar kebutuhan nutrisi si Kecil tetap terpenuhi.
Agar proses pemberian santan lebih aman, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau pakar nutrisi, Bun.
Sumber:
Pop Mama. 2021. Menambah Rasa, Bolehkah Memberikan MPASI Bersantan kepada Bayi?
Kumparan. 2021. 5 Manfaat Santan untuk Bayi.
Healthline. 2017. The Nutritional Benefits of Coconut Milk for Babies.