Panduan Memilih Susu Formula yang Tepat untuk Bayi

ASI adalah makanan yang terbaik untuk si buah hati. Namun pada beberapa keadaan, bayi terpaksa harus diberikan susu formula. Ada banyak jenis dan merek susu formula di pasaran, bagaimana Anda tahu mana yang terbaik untuk si Kecil? Apakah susu formula yang lebih mahal berarti lebih baik? Temukan semua informasi tentang bagaimana memilih produk susu formula untuk baik di bawah ini. 

Apa Itu Susu Formula?

Mayoritas susu formula untuk bayi terbuat dari susu sapi yang telah diproses sedemikian rupa agar cocok untuk bayi. 

Banyak ibu yang bertanya, “kalau memang susu formula terbuat dari susu sapi, mengapa bayi tidak langsung diberikan susu sapi biasa saja?” Jawabannya: bayi tidak bisa mencerna susu sapi semudah dan sebaik susu formula.

Selain itu susu sapi juga mengandung konsentrasi protein dan mineral yang tinggi, yang tidak baik untuk ginjal bayi yang baru lahir. Plus, susu sapi tidak mengandung zat besi, vitamin C, dan nutrisi lain dalam jumlah yang cukup untuk bayi. Untuk alasan ini, bayi tidak disarankan untuk mengonsumsi susu sapi selama 12 bulan pertama. 

Susu formula menyediakan bayi nutrisi yang dibutuhkan untuk bertumbuh dan berkembang. Akan tetapi, susu formula tidak memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik dari ASI (air susu ibu), baik untuk bayi dan ibu. Contohnya, susu formula tidak bisa melindungi bayi dari infeksi. 

Susu formula biasanya tersedia dalam tiga bentuk yang berbeda, yakni bubuk yang dibuat dengan menambahkan air atau formula bentuk cair yang siap dikonsumsi. Meski susu formula cair yang bisa langsung diminum memang lebih mudah digunakan, tapi cenderung lebih mahal dan, sekali dibuka, sehingga harus digunakan secepatnya. Tipe mana yang cocok untukmu tergantung seberapa banyak formula yang akan digunakan, di mana Anda akan menggunakannya, dan dana yang tersedia. 

Apa Saja Jenis Susu Formula untuk Bayi?

Ketika berbelanja susu formula untuk bayi, Anda akan menemukan beberapa jenis formula:

Susu Formula dengan Dasar Susu Sapi

Hampir 80% susu formula yang dijual di pasaran termasuk dalam jenis ini. Meski susu sapi merupakan bahan dasar susu ini, tetapi sudah melalui berbagai perubahan sehingga mengandung keseimbangan gizi yang cocok dan aman untuk bayi. Akan tetapi sejumlah bayi—seperti mereka yang alergi terhadap protein di dalam susu sapi—membutuhkan jenis formula yang lain.

Susu Formula dari Kedelai

Susu formula ini mengandung protein (kedelai) dan karbohidrat yang berbeda dengan formula susu sapi. Susu ini biasanya direkomendasikan untuk bayi yang tidak bisa mencerna laktosa dan karbohidrat utama di dalam susu sapi. 

Menurut American Academy of Pediatrics, formula kedelai aman untuk bayi yang lahir cukup bulan (tidak direkomendasikan untuk bayi lahir prematur) dan akan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh normal. Namun, susu ini tidak dibutuhkan kecuali: memilih diet vegetarian, intoleran terhadap laktosa atau protein susu sapi, atau bayi memiliki galaktosemia (kondisi langka yang menghambat tubuh memproses galaktosa dan mengubahnya menjadi energi). 

Susu Formula Terhidrolisis 

Susu ini sering disebut “predigested” (yang telah dicerna sebelumnya) karena kandungan protein di dalamnya telah diurai menjadi protein-protein yang lebih kecil sehingga bisa lebih mudah dicerna. Susu ini lebih mahal dibandingkan susu lainnya. 

Susu Formula Khusus

Ada susu formula khusus untuk bayi-bayi dengan kondisi atau penyakit tertentu, termasuk susu untuk bayi prematur. Susu ini biasanya hypoallergenic, tidak mengandung laktosa atau mudah dicerna. Jika dokter merekomendasikan sebuah susu formula khusus untuk bayimu, ikuti instruksi pemberiannya (jumlah, jadwal, cara penyajian) karena susu ini berbeda dengan susu formula biasa.

Mengapa Penting Memberikan Susu Mengandung Zat Besi?

Ada kelompok bayi seperti bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi lahir dari ibu anemia yang hanya mempunyai sedikit cadangan zat besi, yaitu sebuah mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia. American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk memberikan susu formula yang diperkaya zat besi kepada semua bayi yang tidak meminum ASI, atau hanya minum ASI secara parsial, dari lahir hingga usia satu tahun. Susu formula dengan kandungan zat besi yang rendah sebaiknya tidak diberikan kepada bayi.

Sejumlah ibu khawatir zat besi akan menyebabkan bayi mengalami konstipasi, tapi jumlah yang terdapat di dalam susu formula tidak akan menyebabkan bayi sulit buang air besar (BAB). 

Bagaimana Memilih Susu Formula Terbaik untuk Bayi?

Satu yang pasti, membeli susu formula dari merek mahal bukan berarti bayi akan tumbuh atau berkembang dengan lebih baik dibandingkan jika membeli produk yang lebih murah. 

Untuk bayi yang lahir cukup umur dan sehat, tidak ada aturan merek apa yang harus diberikan kepada bayi. Produsen susu mungkin akan mengklaim bahwa susu produk mereka mengandung bahan-bahan yang berbeda, tapi kandungan nutrisi pada sebagian besar susu formula pada dasarnya sama. Pasalnya, semua merek ini harus memenuhi kriteria kesehatan dan standar kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. 

Berikut beberapa tips yang bisa membantu menemukan susu formula yang tepat untuk si Kecil: 

  • Konsultasikan dengan dokter anak. Setiap bayi berbeda sehingga diskusikan dengan dokter susu formula apa yang cocok untuk bayimu.
  • Hindari formula dengan zat besi rendah. Para ahli merekomendasikan memberikan susu formula dengan kandungan zat besi tinggi dari lahir hingga usia satu tahun untuk mencegah anemia. 
  • Susu formula khusus belum berarti lebih baik. Selalu tanyakan dokter sebelum membeli susu formula khusus. Selain harganya lebih mahal, terkadang bayi tidak memerlukan susu formula khusus ini. 
  • Hindari gonta-ganti susu formula. Saat bayi memuntahkan susu formula, mungkin Anda langsung ingin menggantinya. Namun memuntahkannya tidak berarti bayi memiliki masalah dengan susu tersebut. 
  • Hindari homemade infant formula. Menggunakan susu formula buatan sendiri bisa menyebabkan masalah kesehatan serius bagi bayi dan juga bisa mengandung terlalu sedikit atau terlalu banyak komponen, seperti vitamin dan mineral (zat besi). Susu formula buatan sendiri juga bisa terkontaminasi, sehingga bisa membuat bayi sakit atau terinfeksi. 

Selain itu, hindari memberikan susu ini kepada bayi berumur di bawah satu tahun: 

  • Susu kental
  • Susu evaporasi
  • Susu kambing atau domba (tapi tidak masalah jika digunakan untuk memasak makanan bayi, selama susu ini dipasteurisasi)
  • Minuman lain yang berlabel “susu”, seperti susu kedelai, susu beras, susu oat, atau susu almond

Berapa Banyak Susu Formula Harus Diberikan kepada Bayi?

Berikut adalah jumlah dan jadwal pemberian susu formula kepada bayi, menurut American Academy of Pediatrics: 

  • Setelah hari-hari pertama kelahirannya: Bayi akan meminum 60-90 mL per setiap kali makan dan akan minum setiap tiga hingga empat jam. (Porsi bayi minum ASI biasanya lebih kecil, dan frekuensinya lebih sering.) 
  • Selama beberapa minggu pertama kelahiran: Jika bayi tidur lebih dari empat hingga 5 jam dan mulai melewatkan waktu makan, bangunkan bayi dan tawarkan minum susu. 
  • Pada akhir bulan pertama: Bayi akan meminum setidaknya 120 mL setiap kali makan, dengan frekuensi biasanya setiap empat jam. 
  • Saat bayi berumur enam bulan: Bayi akan mengonsumsi 180-240 mL setiap empat atau lima jam dalam 24 jam. 

Meski begitu, mayoritas bayi sudah puas setelah mengonsumsi 90-120 mL per sekali makan selama satu bulan pertama dan menambahkan 30 mL  dengan jumlah tersebut setiap bulan hingga mencapai jumlah maksimum 210-240 mL. Jika bayi terus menerus ingin minum lebih atau kurang, diskusikan dengan dokter.

Pada dasarnya bayi tidak boleh minum lebih dari 960 mL formula dalam 24 jam. Di awal, ada baiknya memberi susu kepada bayi yang baru lahir berdasarkan permintaan, atau ketika dia menangis karena lapar. Seiring berjalannya waktu dan Anda sudah semakin familiar dengan kebutuhannya, jadwal menyusuinya akan lebih teratur. 

Hal terpenting untuk diingat adalah (baik minum ASI atau formula), kebutuhan setiap bayi tidak sama. Tidak ada buku—atau situs—yang bisa memberitahukan dengan pasti seberapa banyak dan sering bayi harus diberi makan atau bagaimana cara memberinya makan. Orang tua akan mengetahui ini dengan sendiri saat sudah semakin mengenal anak dengan baik. 

Apa yang Harus Diperhatikan untuk Memastikan Susu Formula Aman?

Hati-hati saat membeli, mempersiapkan dan menyimpan susu formula. Ikuti tips di bawah ini untuk memastikan formula aman bagi bayi. 

  • Selalu cek tanggal kedaluwarsa. Jika sudah kedaluwarsa atau boks/kalengnya sudah rusak, bocor atau berdebu, jangan dibeli atau digunakan lagi. 
  • Campurkan dengan benar. Cek cara penyajiannya dan ikuti petunjuk ukuran dengan tepat. 
  • Buang sisa susu. Bakteri dari ludah bayi bisa menumpuk di dalam botol, jadi selalu buang sisanya. Jika tidak ingin susu terbuang sia-sia, sajikan dalam porsi kecil. 
  • Simpan susu formula yang sudah disiapkan di dalam kulkas. Saat bepergian, pastikan menyimpan susu formula yang sudah dipersiapkan di dalam tempat yang tertutup rapat dengan dikelilingi bongkahan es. Cek kemasan untuk menemukan informasi berapa lama susu boleh disimpan di kulkas sebelum harus dibuang.

Saat akan menyajikan, pastikan melakukan langkah-langkah berikut ini: 

  • Cuci tangan terlebih dahulu. 
  • Gunakan air bersih atau air botolan dan masak hingga mendidih. 
  • Jangan hangatkan formula di microwave karena panas susu tidak akan merata. Hangatkan susu dengan meletakkan botol di dalam air hangat selama beberapa menit. 
  • Pastikan bayi meminum susu dalam waktu satu jam setelah dibuat.

Sumber:

  • Healthy Children, 2020. Choosing an Infant Formula.
  • Healthy Children, 2020. Amount and Schedule of Formula Feedings.
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2019. Choosing an Infant Formula.
  • NHS, 2019. Types of formula.
  • National Children Trust, 2019. What’s the best kind of formula milk?
  • Baby Centre. Find a formula that’s right for your baby.
  • WebMD, 2019. Tips to Choose Baby Formula.
  • Weiss, Robin. Very Well Family, 2019. Choosing a Formula for Your Baby.
  • Mayo Clinic, 2018. Infant formula: Your questions answered.
  • Conte, Kim. What to Expect, 2019. Formula-Feeding Your Baby.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *