6 Jenis Kontraksi Kehamilan yang Wajib Bunda Tahu

Meski ada banyak tanda yang bisa mengidentifikasi bahwa ibu akan segera melahirkan, salah satu tanda yang paling bisa diandalkan adalah ketika kontraksi terjadi secara konsisten. Namun, tahukah Bunda, ada banyak jenis kontraksi yang berhubungan dengan kehamilan? 

Berikut panduan lengkap tipe kontraksi yang mungkin dirasakan ibu hamil, sebelum, selama dan sesudah melahirkan. 

Kontraksi Braxton Hicks

Diambil dari seorang dokter asal Inggris, Braxton Hicks ini sering disebut kontraksi “pemanasan” atau “false contraction”. Jenis kontraksi ini biasa terjadi dan dimulai pada trimester kedua. 

Ini yang mungkin Bunda rasakan saat mengalami Kontraksi Braxton Hicks: 

  • Perut terasa kencang
  • Biasanya tidak sakit
  • Dirasakan hanya pada bagian perut atas saja atau bawah saja. Tidak seluruh lapang perut
  • Membuat Bunda tidak nyaman
  • Biasanya dirasakan pada malam hari, terutama saat Bunda lelah, dehidrasi dan terlalu lama berdiri

Beberapa hal yang harus ingat tentang kontraksi Braxton Hicks: 

  • Frekuensinya tidak bertambah kuat, lama atau berjarak dekat
  • Tidak menyebabkan perubahan pada serviks
  • Biasanya berkurang jika Bunda berpindah posisi (misalnya dari posisi berdiri, Bunda duduk) 

Sebelum menghubungi dokter, coba langkah-langkah berikut untuk menenangkan kontraksi Braxton Hicks: 

  • Minum air yang cukup
  • Ganti posisi (dari berdiri, menjadi duduk)
  • Beristirahat

Jika hal-hal di atas sudah dilakukan tetapi Bunda masih sering merasakan kontraksi Braxton-Hicks, hubungi dokter kandungan untuk mengetahui apakah ini sesuatu yang mengkhawatirkan atau tanda-tanda persalinan prematur. 

Kontraksi Persalinan Prematur

Kontraksi ini cenderung membuat Bunda merasa sedikit tidak nyaman; mirip seperti kram ringan saat sedang menstruasi. Biasanya, kontraksi ini berjeda dan bervariasi, mulai dari berjarak setiap 10, 20 menit, atau bahkan per satu jam. 

Ini yang mungkin ibu rasakan saat mengalami Kontraksi Persalinan Prematur: 

  • Perut terasa mengeras
  • Uterus mengencang
  • Sedikit nyeri di bagian punggung
  • Ada tekanan di bagian pelvis
  • Kram

Untuk mengecek apakah Bunda mengalami kontraksi persalinan prematur atau Braxton Hicks, coba catat durasi dan pola kontraksi. Jika kontraksi diiringi dengan pendarahan pada area vagina, diare dan segera hubungi dokter untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan. 

Kontraksi Persalinan Aktif 

Pada fase ini, kontraksi yang terjadi sifatnya saling berdekatan, berjarak sekitar 4-5 menit dan berlangsung selama 30 detik hingga 1 menit. 

Ini yang mungkin Bunda rasakan saat mengalami Kontraksi Persalinan Aktif: 

  • Rasa sakit pada bagian depan hingga ke belakang
  • Kontraksi terjadi dengan kuat, teratur dan bertambah dekat jaraknya

Saat kontraksi ini terjadi, biasanya dokter atau bidan akan menyarankan mu untuk bersiap-siap dan menuju rumah sakit atau klinik persalinan pilihan. Jika Bunda merasa panik, ini adalah sesuatu wajar. Jadi, pastikan Ayah sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memberikan Bunda semangat. 

Kontraksi Transisi

Kontraksi ini terjadi ketika servix berubah dari 8-10 sentimeter sebelum mendorong bayi keluar dan bertemu dengan ibu dan Ayahnya.

Ini yang mungkin Bunda rasakan saat mengalami Kontraksi Transisi: 

  • Rasa sakit yang luar biasa. Kontraksi ini yang sering kali membuatmu berteriak, “saya tidak bisa melakukan ini”.
  • Transisi kontraksi lama (hingga dua menit) dan kuat, dengan jeda pendek 
  • Sering kali terasa tekanan kuat di sekitar vagina dan dubur
  • Selama masa transisi, Bunda mungkin merasa mual, kedinginan dan ingin berteriak

Pada saat kontraksi ini terjadi, sangat wajar bila Bunda untuk tidak ingin diajak mengobrol. Namun, mendapatkan kata-kata penyemangat dari Ayah akan tetap sangat membantu. Jika Bunda merasa sedang mengalami kontraksi ini dan masih berada di rumah, segeralah menghubungi dokter dan bersiap-siap ke rumah sakit. 

Kontraksi Mendorong

Ini adalah kontraksi tepat sebelum Bunda bertemu dengan Si Kecil. Ini yang mungkin Bunda rasakan saat mengalami Kontraksi Mendorong: 

  • Rasa ingin mendorong yang kuat (mirip saat BAB)
  • Kontraksi kadang-kadang melambat

Kontraksi ini sangat menguras tenaga, sehingga kata-kata penyemangat dari Ayah, seperti “Bunda bisa” atau “Bunda kuat banget, Bun”  akan sangat menolong. Untuk Ayah, ada baiknya memastikan tersedia air dingin, lap dingin dan hal-hal kecil lainnya agar ibu merasa nyaman.  

Kontraksi Pasca Melahirkan

Kontraksi ternyata juga terjadi setelah sang bayi keluar. Kontraksi pasca melahirkan dibutuhkan untuk mengeluarkan plasenta. Selain itu, juga untuk mengembalikan uterus ke bentuk awal sebelum masa kehamilan. Hal ini disebut involusi. 

Saat menyusui, kontraksi juga bisa terjadi. Disebut sebagai after-pains, kontraksi ini biasanya paling kuat terjadi dua hingga tiga hari setelah kelahiran bayi. Dan kontraksi ini merupakan sesuatu yang normal.

Sumber: 

  • Healthline. What Do Different Types of Labor Contractions Feel Like?
  • Bloomlife. Six Types of Contractions: What to Really Expect Before, During and After Labor.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *