Panduan Konsumsi Obat Selama Hamil agar Tetap Aman

konsumsi obat saat hamil

Ibu hamil sering mengalami dilema saat sedang sakit karena khawatir konsumsi obat selama hamil dapat mengganggu perkembangan janin. Pertimbangannya adalah sebagian besar obat yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan mengalir lewat plasenta menuju janin. 

Bukannya ibu hamil tidak boleh mengonsumsi obat sama sekali, namun konsumsinya harus diatur dan dipantau agar dapat mengatasi masalah kesehatan ibu namun tidak memberi dampak buruk bagi janin.

Efek Buruk Konsumsi Obat selama Hamil

konsumsi obat saat hamil
Foto: freepik.com

Secara umum, konsumsi obat-obatan saat hamil tanpa berkonsultasi dengan dokter dapat berpotensi membuat bayi cacat lahir.

Tak hanya itu, konsumsi obat secara sembarangan saat hamil juga meningkatkan risiko keguguran, mengganggu pertumbuhan janin, merusak plasenta dan mengancam keselamatan bayi, bayi lahir prematur, dan kematian bayi baru lahir. 

Efek buruk konsumsi obat selama hamil ini dapat dipengaruhi oleh:

  • Dosis obat yang dikonsumsi oleh ibu hamil dan frekuensi mengonsumsinya.
  • Waktu mengonsumsi obat selama kehamilan.
  • Kondisi kesehatan dari ibu hamil.
  • Jenis obat-obatan lain yang dikonsumsi oleh ibu hamil.

Konsumsi Obat-Obatan yang Harus Diperhatikan selama Kehamilan

konsumsi obat saat hamil
Foto: freepik.com

Obat bebas 

Jenis obat-obatan ini biasanya dikonsumsi untuk mengatasi penyakit yang memiliki gejala ringan, karena itu dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter.

Karena ketidaktahuan, ada ibu hamil yang sembarang minum obat bebas saat menderita sakit kepala, demam, radang tenggorokan, atau gangguan pencernaan. 

Padahal, konsumsi obat bebas oleh ibu hamil sangat tidak dianjurkan. Lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter walaupun untuk mengonsumsi obat bebas yang sudah dikenal luas aman untuk ibu hamil, seperti parasetamol.  

Obat dengan resep dokter

Ada kondisi di mana ibu hamil menderita penyakit yang membuatnya harus minum obat yang diresepkan dokter secara teratur, di antaranya adalah diabetes, asma, tekanan darah tinggi, dan depresi.

Jika konsumsi obat-obatan dihentikan, maka dikhawatirkan malah dapat membahayakan kondisi Bunda dan janin. 

Dalam kondisi seperti ini, maka Bunda harus langsung berkonsultasi dengan dokter begitu mengetahui bahwa Bunda hamil agar dapat ditemukan solusi tentang konsumsi obat selama hamil. 

Suplemen ibu hamil

Sama seperti obat bebas, ada ibu hamil yang mengonsumsi suplemen tanpa berkonsultasi dengan dokter. 

Ibu hamil memang disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin. Namun untuk mengetahui jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan, Bunda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 

Begitu pula dengan suplemen herbal yang manfaatnya bagi kehamilan masih diragukan sehingga lebih baik hindari konsumsinya. Atur pola makan yang sehat agar Bunda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan daripada mengonsumsi suplemen herbal. 

Jadilah Ibu Hamil yang Proaktif

Foto: freepik.com

Karena begitu pentingnya masalah konsumsi obat selama hamil, maka Bunda bisa proaktif dan berinisiatif mencari tahu tentang hal tersebut agar lebih berhati-hati. Berikut hal-hal yang bisa Bunda lakukan:

  • Jangan ragu untuk bertanya. Daripada Bunda menyesal belakangan, lebih banyak tanyakan segala hal mengenai konsumsi obat selama hamil ke dokter, apoteker, dan tenaga ahli lainnya sejak awal kehamilan. 
  • Biasakan membaca label kemasan produk. Baik obat yang dijual bebas atau obat dengan resep dokter biasanya mencantumkan peringatan mengenai efek mengonsumsi obat ini bagi ibu hamil dan menyusui. Akan lebih baik dan aman jika Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter atau apoteker mengenai konsumsi obat ini.
  • Hindari menelan bulat-bulat informasi berkaitan dengan obat-obatan yang Bunda dapatkan secara online. Sering kali, informasi dari grup ibu hamil, unggahan para selebriti di media sosial, atau blog tentang kehamilan bisa membingungkan dan menyesatkan. Kecuali jika didapat dari sumber yang valid dan terpercaya, maka lebih baik konfirmasikan informasi ini kepada dokter.

Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelayanan Farmani untuk Ibu Hamil dan Menyusui.

Centers for Disease Control and Prevention. 2020. Pregnant or thinking of getting pregnant?

Food & Drug Administration. 2019. Medicine and Pregnancy.

NHS UK. 2019. Medicines in pregnancy.

Health Direct Australia. 2020. Medicines during pregnancy.

March of Dimes. 2020. Over-the-Counter Medicine, Supplements and Herbal Products During Pregnancy.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *