Bunda merasakan perasaan yang tidak menyenangkan setiap kali menyusui si Kecil? Tidak perlu merasa bersalah, Bun. Mungkin Bunda sedang mengalami D-MER, yang bisa saja terjadi pada ibu menyusui. Tanda-tandanya memang agak mirip dengan Postpartum Depression. Apa itu D-MER dan apa bedanya dengan Postpartum Depression?
Perbedaan D-MER & Postpartum Depression
D-MER adalah singkatan dari Dysphoric Milk Ejection Reflex. D-Mer adalah kondisi di mana ibu merasa sedih, gelisah, panik, marah, stres, sesaat sebelum ASI mulai keluar saat menyusui si Kecil atau memompa ASI. Perasaan negatif tersebut berlangsung selama beberapa menit sebelum ASI keluar.
Walau terkesan sebentar, namun setiap harinya ibu menyusui sebanyak 8-12 kali. Mengalami perasaan tidak menyenangkan sesering ini dan terjadi setiap hari tentu membuat ibu stres.
D-MER adalah kondisi yang berbeda dengan depresi pasca persalinan atau postpartum depression.
Pada postpartum depression, tingkat stres dan depresi tidak hanya dirasakan pada saat sedang menyusui saja, namun setiap saat setelah ibu melahirkan. Postpartum depression juga bersifat psikologi, bukan fisiologis seperti pada D-MER.
Penyebab D-MER
Sampai sekarang, belum ada yang bisa memastikan penyebab munculnya D-MER. Kemungkinan terbesar, D-MER disebabkan oleh hormon dopamin, zat kimia di dalam otak yang meningkat kadarnya saat seseorang merasa bahagia.
Saat ASI keluar, hormon yang bekerja adalah oksitosin. Saat kadar oksitosin meningkat, pada saat yang bersamaan akan menghambat pelepasan hormon dopamin. Pada keadaan normal, penurunan hormon dopamin terjadi secara baik sehingga ibu tidak merasakan apa-apa.
Namun pada ibu dengan D-MER, kadar dopamin turun lebih cepat sehingga menimbulkan gelombang emosi negatif yang menyebabkan mood menjadi tidak stabil.
Hal ini terjadi hanya sementara, setelah beberapa saat sesi menyusui dimulai dan tubuh mulai melepaskan hormon prolaktin maka kadar hormon dopamin juga akan ikut kembali normal.
Kategori D-MER
Tidak semua D-MER memiliki gejala yang sama pada ibu hamil. Masing-masing tergantung pada di tingkat D-MER yang dialami.
D-MER ringan
Ibu dengan gejala ringan, tahu persis apa yang mereka hadapi dan dengan lebih mudah mencari solusinya. Hal ini dikarenakan ibu sudah memiliki cukup informasi mengenai D-MER jauh sebelum gejala terjadi, sehingga ibu dengan gejala ringan akan lebih mudah mengatasinya.
D-MER sedang
Ibu dengan gejala sedang, akan terbantukan dengan menghindari pemicu efek D-MER seperti menghindari kafein, stres, kurang tidur.
Ibu dengan gejala D-MER sedang dapat juga mengantisipasi kondisi yang lebih buruk dengan melakukan kegiatan yang membuat ibu nyaman seperti istirahat yang cukup, olahraga, minum lebih banyak.
D-MER berat
Ibu dengan D-MER tidak boleh menunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Biasanya, dokter akan memberikan resep yang dapat meningkatkan hormon dopamin.
Mengatasi D-MER
Bila Bunda merasakan gejala D-MER, mulai melakukan tindakan yang dapat membantu kenyamanan Bunda sendiri.
Minta Dukungan Sekitar
Menghadapi perasaan yang tidak menyenangkan akan terasa lebih berat bila ditanggung sendiri. Agar Bunda merasa tenang, dan kegiatan menyusui si Kecil tidak terganggu, mulai terbuka untuk membicarakan kesulitan Bunda pada suami dan keluarga.
Tidak perlu sungkan untuk minta dukungan mereka dalam bentuk apa pun untuk mengatasi situasi ini.
Lakukan Kontak Fisik dengan Si Kecil
Pada saat menyusui, upayakan agar kulit Bunda dan si Kecil bersentuhan. Kontak fisik seperti ini diyakini akan mengurangi perasaan negatif, dan meningkatkan afeksi antara ibu dan si Kecil.
Sentuhan kulit antara ibu dan si Kecil dikatakan juga menurunkan tekanan jantung dan menurunkan hormon kortisol yang terkait dengan stres.
Berpikir Positif
Coba cari waktu untuk menenangkan diri dan berpikir positif. Dengan pikiran yang tenang, Bunda akan lebih mudah juga melalui proses menyusui.
Lagipula, D-MER adalah kondisi yang hanya berlangsung sebentar saja, jadi seharusnya tidak terlalu sulit bagi Bunda bila pikirin sudah dilatih untuk tenang.
Buat Kegiatan Menyusui yang Nyaman
Agar Bunda lebih nyaman, buat kegiatan menyusui menjadi kegiatan yang menyenangkan buat Bunda sendiri. Bunda bisa mencari kursi yang nyaman khusus untuk Bunda menyusui. Atau, Bunda dapat makan camilan kesukaan saat menyusui. Atau, sambil menonton film yang Bunda sukai.
Sumber:
What to Expect. 2020. Breastfeeding With Dysphoric Milk Ejection Reflex (D-MER).
Today’s Parent. 2019. This Scary Condition Makes You Super Sad While Breastfeeding.
The Asian Parent Indonesia. D-MER: Rasa Frustrasi dan Depresi Saat Menyusui yang Sering Dialami Ibu Pasca Melahirkan.