Bagaimana Melakukan Diet Gula saat Hamil

diet gula saat hamil

Pepatah “Mencegah lebih baik daripada mengobati” mengandung kebenaran yang tak dapat dibantah. Menjalani pola makan yang sehat selama kehamilan merupakan salah satu bentuknya, termasuk melakukan diet gula saat hamil. 

Dengan membatasi konsumsi gula saat hamil, maka Bunda dapat mencegah terjadinya obesitas yang memicu komplikasi kehamilan, di antaranya adalah diabetes gestasional, preeklampsia, dan kelahiran prematur. 

Perlukah Diet Gula saat Hamil? 

diet gula saat hamil

Mungkin Bunda sudah mengetahui kalau saat hamil, penting untuk menerapkan pola makan yang sehat dengan nutrisi yang seimbang. Tak hanya untuk kebaikan tubuh Bunda tapi juga untuk mendukung tumbuh kembang janin. 

Namun kadang keinginan untuk makan makanan manis tak tertahankan, apalagi jika Bunda ngidam es krim, kue-kue manis, cokelat, dan lainnya. 

Menurut sebuah survei kesehatan yang diadakan di Amerika Serikat, ibu hamil ternyata mengonsumsi lebih banyak gula dibanding perempuan tidak hamil. Jika perempuan yang tidak hamil mengonsumsi 76,7 gram gula per hari, maka konsumsi gula ibu hamil mencapai 85,1 gram per hari. 

Padahal, konsumsi gula yang sehat setiap harinya hanya sejumlah 25 gram. Gula sebanyak itu berasal dari minuman yang diberi gula, mulai dari kue, biskuit, pastry, kembang gula, jus buah, smoothies, dan makanan penutup.

Walau belum tentu mencerminkan keadaan di Indonesia, tapi paling tidak ada gambaran bahwa ibu hamil kadang mengonsumsi makanan manis berlebihan dengan alasan ngidam. Karena itu, tidak ada salahnya Bunda menerapkan diet gula saat hamil. 

Diet di sini bukan berarti berhenti mengonsumsi gula sama sekali, tapi membatasi konsumsinya maksimal 25 gram per hari. 

Dampak Konsumsi Gula Berlebihan saat Hamil

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi ibu hamil dan bagi bayinya setelah dilahirkan. 

Pada ibu hamil, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi secara berlebihan dapat menyebabkan berat badan berlebih bahkan obesitas. 

Obesitas kehamilan tak bisa dianggap enteng karena dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan berupa diabetes gestasional, hipertensi gestasional, preeklampsia, kelahiran prematur, serta melahirkan dengan operasi caesar. 

Konsumsi gula berlebihan juga dapat membuat ibu hamil mengalami kerusakan gigi.

Ini juga berbahaya bagi ibu hamil karena gigi yang berlubang dapat memicu infeksi bakteri, sementara ibu hamil sangat disarankan untuk menghindari infeksi karena dapat memengaruhi tumbuh kembang janin.

Efeknya dari ibu hamil yang mengonsumsi gula berlebih ke kondisi kesehatan anak pun tak kalah besar. Anak berpotensi untuk memiliki berat lahir berlebih atau makrosomia. 

Lalu bertahun-tahun kemudian, ia berpotensi mengalami obesitas, gangguan hipertensi, diabetes, berkurangnya keterampilan kognitif, atopi, dan asma atopik. Anak juga jadi lebih menyukai dan memilih makanan yang manis, serta memiliki kesulitan untuk mengontrol nafsu makan.

Melihat dampak buruknya ini, membatasi konsumsi gula atau diet gula saat hamil menjadi pilihan yang tepat. Tak hanya tubuh Bunda yang menerima manfaatnya, tapi juga kehidupan anak di masa depan pun ikut menjadi lebih baik.

Batasi Juga Konsumsi Makanan dan Minuman Ini

Selain diet gula saat hamil, Bunda juga dapat membatasi asupan makanan berikut ini:

Makanan tinggi lemak

Terlalu banyak atau terlalu sering makan makanan berlemak akan membuat berat badan bertambah. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung lemak jenuh karena akan membuat kadar kolesterol di dalam darah meningkat. 

Untuk memenuhi kebutuhan lemak, lebih baik beralih mengonsumsi lemak tak jenuh yang sumbernya dari tanaman dan ikan berlemak.

Makanan dengan kadar garam tinggi

Ibu hamil memang membutuhkan kandungan yodium dari garam, tapi konsumsi garam berlebihan juga dapat memicu obesitas dan komplikasi kehamilan.

Bunda dapat mengurangi konsumsi camilan asin yang kebanyakan tinggi kalori dan garam tapi minim nutrisi.

Untuk penerapan diet gula saat hamil serta makanan lainnya, Bunda dapat berkonsultasi dengan ahli nutrisi untuk pemilihan jenis makanan yang lebih sehat dan menyusun menu sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ibu hamil.

Sumber:

Casas, Rosa, et al. 2020. Impact of Sugary Food Consumption on Pregnancy: A Review. Nutrients. 2020 Nov 22, 12 (11), 3574.

Alodokter. 2021. Sering Konsumsi Minuman dan Makanan Manis Saat Hamil? Ketahui Bahayanya!

Halodoc. 2020. Ini Alasan Ibu Hamil Harus Kurangi Gula.

Pregnancy, Birth & Baby. 2020. Healthy Diet during Pregnancy.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *