Berbagai Gejala Hamil Muda yang Wajib Bunda Ketahui

gejala hamil muda

Baik sedang merencanakan kehamilan ataupun tidak, Bunda sebaiknya memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda kehamilan. Gejala hamil muda memang bisa berbeda pada setiap perempuan, bahkan gejala yang umum seperti berhentinya menstruasi pun tidak terjadi pada semua perempuan yang hamil. 

Mengetahui dengan tepat gejala-gejala kehamilan ini akan membantu Bunda menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Kondisi Awal Kehamilan

gejala hamil muda

Seorang perempuan bisa dinyatakan hamil saat sel telur yang telah dibuahi sperma menempel dan tertanam di dinding rahim. Biasanya proses implantasi ini terjadi enam hari setelah pembuahan dan butuh 3-4 hari untuk selesai. 

Pembuahan sel telur oleh sperma memang merupakan kunci dari terjadinya kehamilan. Namun jika sel telur yang telah dibuahi ini (embrio) gagal tertanam dengan baik di dinding rahim, maka kehamilan tidak terjadi. 

Hampir separuh embrio yang sampai ke dinding rahim tidak dapat tertanam dengan baik saat proses implantasi berlangsung. Jika implantasi gagal, maka proses selanjutnya pun tidak akan berjalan. Embrio yang gagal tertanam ini akan keluar saat Bunda mengalami menstruasi. 

Jika embrio sukses tertanam di dinding rahim, maka sel-sel di dalam embrio akan tumbuh dan berkembang. Begitu juga dengan plasenta yang kemudian akan mulai terbentuk. 

Tubuh pun akan melakukan penyesuaian pada rahim, salah satunya adalah memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang mempersiapkan dinding rahim untuk implantasi embrio dan mencegah dinding rahim luruh saat waktunya menstruasi. Setelah itu, mulailah gejala hamil muda bermunculan. 

Gejala Kehamilan Paling Awal

Cara yang paling tepat untuk memastikan bahwa Bunda hamil adalah dengan melakukan tes kehamilan. Gejala-gejala hamil muda akan memperkuat hasil tes ini jika hasilnya positif. 

Jika gejala-gejala kehamilan ini muncul tapi hasil tes negatif, maka Bunda jangan kecil hati dulu. Coba kembali lakukan tes kehamilan satu dan dua minggu setelahnya karena bisa jadi hasilnya berubah.

Saat proses implantasi, ada kemungkinan Bunda akan mengalami gejala paling awal dari kehamilan, yaitu keluarnya darah dari vagina dalam bentuk bercak-bercak darah. Keluarnya darah ini bisa terjadi selama beberapa hari saat proses implantasi berlangsung. 

Selain itu, keluar juga cairan vagina yang berwarna merah muda atau putih susu yang disebabkan oleh penebalan dinding rahim. Cairan ini bisa jadi akan keluar selama kehamilan tapi tidak berbahaya. 

Selain itu, Bunda kemungkinan juga akan mengalami kram di perut, pinggul, dan punggung bawah. Mirip seperti saat Bunda sedang menstruasi. 

Karena itulah, banyak perempuan yang menyangka bahwa mereka hanya akan menstruasi padahal sebenarnya kondisi ini merupakan gejala hamil muda.

Berbagai Gejala Hamil Muda dan Cara Menyikapinya

Selama beberapa minggu setelah proses implantasi selesai, Bunda akan mengalami berbagai gejala hamil muda, di antaranya adalah:

  • Tidak mengalami menstruasi. Jika Bunda berada di usia subur dan menstruasi tidak berlangsung sampai lebih dari seminggu setelah jadwal perkiraan, ada baiknya melakukan tes kehamilan.
  • Payudara membengkak, terasa nyeri, dan lebih sensitif. 
  • Rasa mual yang kemungkinan disertai dengan muntah-muntah, biasanya terjadi pada pagi hari. 
  • Kelelahan, lebih sering mengantuk, dan moody.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat akibat bertambahnya cairan di tubuh, termasuk darah.
  • Enggan makan. Kemungkinan terjadi karena Bunda menjadi lebih sensitif terhadap aroma serta adanya perubahan preferensi rasa. 
  • Perut mudah kembung dan lebih sering mengalami sembelit.

Kondisi ini memang umum terjadi pada perempuan yang hamil muda, tapi ada juga yang tidak mengalaminya. Jika Bunda kemudian melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif, maka sebaiknya segera membuat janji untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan agar dilakukan pemeriksaan lebih detail.  

Gejala-gejala hamil muda ini menandakan bahwa tubuh Bunda mulai mengalami perubahan. Karena itu, ada baiknya Bunda juga melakukan penyesuaian gaya hidup, misalnya dengan lebih banyak beristirahat, mengonsumsi makanan yang bernutrisi. Dan jika terasa mual, mengubah pola makan menjadi beberapa kali sehari dalam porsi kecil. 

Jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan dan bidan tentang bagaimana menjalani kehamilan yang sehat.

Sumber:

Mayo Clinic. 2019. Symptoms of Pregnancy: What Happen First.

Planned Parenthood. 2015. How Pregnancy Happen.

Web MD. 2020. Early Pregnancy Symptoms.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *