Saat hamil, ada begitu banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Bunda. Tak jarang, perubahan ini menyebabkan adanya ketidaknyamanan berupa nyeri perut bagian bawah. Ketahui penyebab dan risiko-risiko yang mungkin terjadi bila nyeri perut bawah dibiarkan.
Penyebab Umum Nyeri Perut Bawah
Meski tidak semua nyeri perut bawah merupakan indikasi penyakit tertentu, namun rasa tidak nyaman atau kram yang mungkin Bunda rasakan bisa menjadi petunjuk adanya sesuatu yang tidak normal.
Beberapa penyebab umum dari nyeri perut bawah yang mungkin terjadi misalnya:
Infeksi saluran kemih
Kondisi ini cukup sering terjadi pada ibu hamil. Gejalanya bisa berupa rasa nyeri atau tekanan pada bagian bawah perut, rasa sakit atau panas saat BAK, timbul rasa ingin sering BAK, BAK berwarna kemerahan atau keruh, muncul demam, bahkan hingga gemetar.
Kembung
Udara yang terperangkap di dalam perut juga bisa menyebabkan ibu hamil merasa nyeri perut bawah. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon-hormon yang menyebabkan proses pencernaan menjadi lambat, adanya tekanan dari rahim yang membesar pada organ pencernaan, atau karena konstipasi/sembelit.
Keputihan
Nyeri perut bawah juga bisa disebabkan oleh keputihan yang diakibatkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini juga memerlukan pemeriksaan oleh dokter.
Penyebab Nyeri Perut Bawah Berdasarkan Trimester Kehamilan
Pada kehamilan, penyebab terjadinya nyeri perut bawah juga bisa berbeda-beda, misalnya:
Trimester pertama
Pada tiga bulan pertama kehamilan, ada beberapa penyebab dari nyeri perut bawah yang Bunda alami:
- Tanda awal kehamilan. Nyerinya mirip dengan rasa sakit yang timbul saat menstruasi atau kram pada bagian perut bawah. Hal ini pada dasarnya cukup normal, disebabkan pergerakan sel telur yang turun ke dalam rahim.
- Kehamilan ektopik. Kondisi ini disebut juga kehamilan anggur, di mana sel telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim atau berada pada saluran telur, sehingga cukup berbahaya dan perlu dilakukan tindakan oleh dokter. Bila dibiarkan kondisi ini bisa menimbulkan perdarahan dalam yang serius.
- Tanda keguguran. Bila nyeri perut bawah yang Bunda rasakan semakin serius dan disertai perdarahan, Bunda perlu segera ke dokter untuk memeriksa apakah ini merupakan tanda-tanda keguguran.
Trimester kedua
Bila nyeri perut bawah yang Bunda alami terjadi pada trimester kedua kehamilan, penyebab umum dari nyeri ini adalah:
- Adanya peregangan otot dan ligamen pada bagian rahim. Dengan adanya janin yang terus membesar, maka otot dan ligamen akan terus meregang untuk menyediakan tempat kepada janin. Bunda mungkin akan merasakan nyeri yang agak menusuk pada salah satu sisi perut bawah.
- Kontraksi dini. Ada kalanya muncul kontraksi dini pada rahim yang menyebabkan Bunda merasa nyeri pada perut bagian bawah. Bunda akan memerlukan pemeriksaan, karena kontraksi dini juga bisa menjadi tanda keguguran.
Trimester ketiga
Menjelang persalinan, tidak jarang Bunda pun akan mengalami nyeri perut bawah, yang disebabkan:
- Sindrom Braxton-Hicks. Sindrom ini juga disebut sebagai kontraksi palsu, karena bukan merupakan tanda persalinan. Ini adalah cara alami tubuh untuk mempersiapkan diri sebelum kontraksi yang sesungguhnya.
- Kelahiran prematur. Bila rasa nyeri yang Bunda rasakan tidak hilang setelah beberapa waktu pada usia kehamilan di bawah 37 minggu, bisa jadi Bunda sedang mengalami tanda persalinan dini atau kelahiran prematur. Bunda harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Cara Meredakan Nyeri Perut Bawah dengan Lebih Aman
Bisa jadi nyeri perut bawah ini terjadi karena Bunda kelelahan setelah melakukan banyak aktivitas. Bila ini terjadi, sebaiknya Bunda menghentikan segala aktivitas dan beristirahat sampai rasa nyeri perut bawah mereda dengan sendirinya.
Bila perlu, berikan kompres hangat pada bagian bawah perut untuk membantu meredakan rasa sakit. Caranya adalah dengan mengisi botol kompres yang terbuat dari karet tahan panas atau dengan menggunakan botol kaca yang dilapisi kain tebal/handuk, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Saat nyeri perut bawah terasakan, cobalah untuk bergerak lebih perlahan, atau berbaring tenang selama beberapa waktu. Buat tubuh Bunda lebih rileks sehingga otot-otot atau ligamen yang menegang akan sedikit mengendur.
Jangan Obati Sendiri
Bila Bunda merasa nyeri perut bawah terjadi terus menerus dan semakin buruk, muncul perdarahan, demam, rasa ingin pingsan, dan sebagainya, hendaknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Jangan berusaha untuk mengobati sendiri dengan mengonsumsi obat-obat pereda nyeri atau obat sakit perut tanpa rekomendasi dokter, ya, Bun. Karena tidak semua obat aman untuk Bunda yang sedang hamil. Lebih baik Bunda mengikuti apa yang direkomendasikan oleh dokter atau bidan.
Sumber:
Alodokter. 2019. Bumil, Perut Bawah Sering Sakit? Mungkin Ini Penyebabnya.
Medical News Today. 2020. Low Belly Pain When Pregnant: Causes and Treatments.
Parents. 2021. Abdominal Pain during Pregnancy: Common Causes and When to Call the Doctor.