ASI Berkurang? Mungkin Ini Penyebab, Bunda!

asi berkurang

Pada enam bulan kehidupan pertama bayi, ASI adalah satu-satunya makanan yang ia konsumsi dan memiliki peran penting bagi perkembangan hidupnya. Apa yang harus dilakukan bila ASI berkurang dan bagaimana mengatasinya?

Kebutuhan ASI Bayi

cara menyimpan asi di botol

Kebutuhan ASI selalu berubah seiring bertambahnya usia. Rata-rata, bayi baru lahir menyusu sekitar 8-12 kali per hari selama bulan pertama kelahirannya. 

ASI mampu dicerna dengan mudah sehingga bayi baru lahir akan sering merasa lapar. Namun, ketika bayi berusia 1-2 bulan, frekuensi menyusuinya akan berkurang menjadi 7-9 kali sehari.

Penting bagi Bunda untuk segera menyusui setelah bayi dilahirkan. Sebab, jika tak segera dibiasakan, bayi akan kesulitan untuk berlatih mengisap payudara. 

Meski bayi tak menunjukkan tanda-tanda ingin menyusu, Bunda harus terus mencoba menyusui bayi setiap 2 atau 3 jam sekali. Biarkan si Kecil menyusu selama yang ia inginkan dari payudara pertama, dan jangan terburu-buru untuk menggantinya pada payudara yang lain. 

Faktor Penyebab Volume ASI Berkurang

asi berkurang

Selain faktor kesehatan, penyebab ASI berkurang terjadi karena kebiasaan Bunda yang kurang tepat, temasuk:

Menunda menyusui

Bunda yang kembali bekerja atau Bunda yang mencoba beristirahat kemudian menunda waktu pompa atau menyusui, mengakibatkan ASI tidak keluar dengan rutin. Saat ASI yang keluar sedikit, makan produksi ASI pun berkurang.

Pelekatan tidak tepat

Bila bayi tidak melekat dengan benar seperti hanya menyusu pada puting, akibatnya ASI tidak keluar dari payudara, dan akhirnya tidak ada stimulus untuk menghasilkan ASI kembali.

Pastikan Si Kecil membuka mulutnya dengan lebar agar sebagian besar areola masuk ke dalam mulut dan ASI dapat keluar dengan optimal.

Kurang istirahat

Merawat si kecil, terutama setelah persalinan yang panjang dan melelahkan, tentu membuat Bunda letih.

Cari waktu yang tepat untuk beristirahat sehingga kesehatan Bunda tetap terjaga. Misalnya, tidur di saat Si Kecil juga tidur, menyusui dengan kaki selonjor, atau minta bantuan suami untuk mengawasi Si Kecil.

Tidak menjaga kesehatan

Infeksi atau anemia yang berkepanjangan dan tidak diatasi, menjadi penyebab ASI berkurang. Konsultasikan dengan dokter, apakah ada suplemen yang dapat memperbaiki kondisi Bunda.

Stres

Kehadiran Si Kecil akan memberikan kebahagiaan sekaligus ekstra kerja keras. Tidak heran, bila Bunda sering merasa kewalahan sejak Si Kecil lahir. Luangkan waktu untuk diri sendiri dengan berjalan sebentar seorang diri, menghela nafas panjang, atau meluangkan waktu untuk me time.

Hamil lagi

Kemungkinan terjadinya kehamilan lagi, bisa menjadi penyebab ASI berkurang. Periksakan diri kemudian bila memang positif, konsultasikan pada dokter mengenai solusi asupan ASI yang dibutuhkan. Atau, bila terpaksa, kebutuhan susu dapat diselingi dengan penggunaan susu formula.

Gaya hidup tidak sehat

Minum terlalu banyak kafein, soda, alkohol, dan juga merokok adalah gaya hidup tidak sehat yang harus ditinggalkan. Selain berpengaruh buruk bagi kesehatan Bunda sendiri, gaya hidup ini juga berpengaruh terhadap banyak tidaknya suplai ASI.

Masalah kesehatan

Masalah kesehatan yang membutuhkan obat-obatan dapat mempengaruhi jumlah ASI. Contohnya seperti obat flu yang memiliki kandungan ​​Pseudoephedrine yang dapat mengurangi volume ASI.

Tanda Berkurangnya ASI

Bunda dapat mengetahui bahwa volume ASI berkurang dari biasanya dengan memerhatikan beberapa gejala berikut:

  • Payudara tidak sepadat biasanya
  • Bayi terlihat masih lapar saat disusui
  • Frekuensi buang air kecil bayi berkurang, atau urinenya menjadi pekat dan berbau menyengat
  • Berat badan bayi tidak kunjung meningkat atau justru menurun

Solusi Meningkatkan Volume ASI

pelekatan menyusui

Jangan berkecil hati bila volume ASI berkurang. Karena hal ini masih bisa diatasi, bila Bunda melakukan beberapa hal berikut:

Sering menyusui

Seperti yang telah disebutkan, bayi memerlukan ASI sesuai dengan perkembangan usianya. Jangan sampai Bunda menyusui kurang dari yang disarankan, yakni sebanyak 8-12 kali sehari untuk bayi yang baru lahir.

Bunda dapat juga memompa ASI untuk memberikan stimulasi pada payudara untuk menghasilkan ASI.

Perbaiki posisi menyusui

Bayi yang  tidak berhasil menyusu, berarti tidak berhasil mengeluarkan ASI dari payudara. Yang artinya, tidak ada rangsangan untuk memproduksi ASI kembali. Pastikan bayi mengisap keseluruhan areola dan bibir.

Lakukan pengobatan secukupnya

Bila Bunda mengalami sakit, pastikan Bunda hanya mengonsumsi obat yang diperlukan dan minum dosis paling rendah, bukan maksimum sehingga tidak mempengaruhi ASI. 

Makan dan istirahat yang cukup

Bunda membutuhkan 2.000-2.500 kalori setiap hari selama menyusui. Oleh karena itu, Bunda perlu makan yang cukup untuk memenuhi jumlah tersebut sehingga proses menyusui lebih lancar.

Jangan lupa untuk pandai -pandai mencari waktu istirahat, seperti tidur saat Si Kecil tidur, atau meminta tolong suami untuk bergantian mengawasi Si Kecil.

Pijat payudara

​​Posisikan kedua telapak tangan pada bagian depan payudara kemudian gerakkan satu ke atas dan satu kebawah. Ulangi sampai dengan 15-20 kali.

Buat gerakan melingkar di sekitar puting susu sekitar 15-20 kali. Urut secara perlahan dan pelan mulai dari arah bawah hingga mengerucut ke bagian puting. Gunakan ujung ibu jari dan jari telunjuk untuk memelintir pelan puting susu hingga beberapa kali.

Berkurangnya volume ASI secara tiba-tiba biasa dialami oleh ibu menyusui. Jangan langsung berkecil hati, bila Bunda tidak memiliki riwayat sakit atau pengalaman operasi payudara, apalagi bila bayi lahir normal dan bukan prematur.

Bunda hanya perlu mengubah sedikit gaya hidup yang dapat merangsang produksi ASI kembali. Semangat terus, Bun!

Sumber:

SehatQ 2020. 12 Penyebab ASI Sedikit yang Penting untuk Diketahui Busui.

Verywell Family. 2020. Common Causes of a Decreasing Breast Milk Supply.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan. 2019. Cara Melakukan Pijat Payudara Untuk Memperlancar ASI.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *