Bayi menangis setiap kali buang air kecil? Waspada terhadap Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Si Kecil, Bun! Walau normal terjadi pada bayi, ISK akan berdampak pada ginjal bila tidak segera ditangani.
Definisi Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak selain infeksi saluran napas atas dan diare.
Sekitar 8 persen anak perempuan dan 2 persen anak laki-laki akan mengalami setidaknya satu kali infeksi saluran kemih saat kecil.
Saluran kemih yang dimaksud meliputi:
- Ginjal yang memproduksi urine
- Ureter yang merupakan saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
- Kandung kemih yang menyimpan urin hingga tubuh siap untuk mengosongkannya
- Uretra, yang adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar dari tubuh.
Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Bayi
Infeksi saluran kemih bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
Bakteri Escherichia coli
ISK paling sering disebabkan kuman Escherichia coli (E. coli). Dalam keadaan normal, urine dapat melewati saluran kencing tanpa hambatan.
Namun jika bakteri yang berasal dari kulit di sekitar area genital, anus, atau aliran darah masuk ke urine, dapat menyebabkan infeksi dan peradangan.
Dibandingkan bayi laki-laki, bayi perempuan lebih rentan mengalami ISK. Hal ini karena perempuan memiliki saluran kencing yang lebih pendek daripada laki-laki. Akibatnya, bakteri akan lebih mudah masuk ke kandung kemih.
Proses pembersihan yang salah
Kebiasaan mengelap yang salah dari anus ke alat kelamin Si Kecil (belakang ke depan) bisa menjadi penyebab terjadinya infeksi.
Sabun
Begitu juga penggunaan sabun dengan busa yang tidak baik bagi bayi karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
Vesicoureteral Reflux
Kondisi Vesicoureteral Reflux (VUR), yaitu saat urine dari kandung kemih kembali ke ginjal bisa menjadi faktor penyebab penyumbatan saluran kemih pada bayi yang serius.
Popok
Penyebab terjadinya ISK pada bayi termasuk penggunaan popok yang terlalu ketat serta jarang diganti (sebaiknya diganti tiap 3 jam atau setiap BAB).
ISK pada bayi umumnya terjadi di uretra dan kandung kemih, namun jika tidak segera diobati infeksi dapat naik ke ureter dan ginjal yang berarti kondisi ISK sudah lebih serius.
Gejala ISK pada Bayi
Pada sebagian anak, ISK tidak menunjukkan gejala. Terutama pada bayi baru lahir, gejala ISK sering tidak terdeteksi. Namun Bunda perlu waspada, jika bayi baru lahir menunjukkan gejala-gejala berikut:
- Sikapnya yang apatis atau tidak responsif
- Kesulitan minum
- Kulitnya tampak kuning
- Gagal tumbuh
- Muntah
- Diare
- Suhu tubuh turun atau meningkat
Sementara pada bayi usia satu bulan sampai satu tahun, gejala ISK dapat berupa:
- Demam
- Penurunan berat badan
- Gagal tumbuh
- Nafsu makan berkurang
- Rewel
- Kulit tampak kuning
- Kolik
- Muntah
- Diare
Pada anak lebih besar, gejala ISK lebih terlihat saat memperlihatkan gejala:
- Keluhan nyeri ketika buang air kecil
- Anyang-anyangan
- Mengompol
- Urine keruh
- Nyeri pinggang
- Mual
- Muntah
- Diare
- Demam tinggi disertai menggigil, yang kadang-kadang sampai kejang
- Urine mungkin bercampur darah dan berbau
Pemeriksaan ISK pada Bayi
Jika Si Kecil dicurigai menderita infeksi saluran kemih, dokter akan memeriksa urine dan mengidentifikasi bakteri dengan melakukan tes yang disebut kultur urine.
Tes ini penting bagi dokter untuk menentukan apakah bayi mengalami infeksi dan mengetahui bakteri penyebab sehingga dapat meresepkan antibiotik yang tepat.
Hal lain yang mungkin dilakukan dokter adalah menggunakan kateter untuk mendapatkan sampel urine.
Dokter akan membersihkan alat vital bayi dengan larutan steril, lalu ia memasangkan kateter urine menuju uretra untuk mendapatkan urine langsung dari kandung kemih.
Pilihan lain yang lebih jarang dikerjakkan adalah mengumpulkan urine langsung dari kandung kemih dengan memasukkan sebuah jarum ke bagian bawah perut.
Jika diduga terdapat komplikasi pada ginjal, pemeriksaan ISK pada bayi biasanya diikuti dengan pemeriksaan pada ginjal bayi.
Dokter akan meminta pemeriksaan penunjang lebih lanjut tentang kondisi ginjal dengan melakukan tes seperti USG untuk pemeriksaan ginjal dan kandung kemih, Voiding Cystourethrogram (VCUG), scan radionuklida ginjal (DMSA), CT scan atau MRI ginjal dan kandung kemih.
Cara Mengatasi dan Menghindari ISK pada Bayi
Tidak perlu panik bila bayi mengalami ISK. Seperti yang telah disebutkan, ISK pada bayi normal terjadi. Yang penting, Bunda mengerti bagaimana mengatasi ISK pada bayi saat hal tersebut terjadi.
Dan tentunya, mengubah pola yang salah untuk mengurangi risiko terulangnya infeksi, dengan cara melakukan beberapa hal berikut:
Pastikan bayi mendapat cukup cairan
Cairan dapat mencegah konstipasi, yang membuat infeksi saluran kemih lebih mungkin terjadi. Banyak minum juga membuat bayi pipis lebih sering, sehingga saluran kencingnya menjadi bersih.
Lanjutkan pemberian ASI
Penelitian telah menunjukkan bahwa memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama hidupnya bisa mencegah bayi terkena infeksi saluran kemih.
Dan efek positif ini tetap akan ia miliki bahkan setelah proses penyapihan saat anak berusia dua tahun.
Hindari menggunakan sabun kasar dan busa mandi
Walau sabun dengan busa menjadi hiburan bagi Si Kecil, hindari penggunaannya. Karena sabun dengan busa, terutama bagi bayi perempuan, memperbesar risiko terjadinya ISK.
Jaga asupan nutrisi bayi
Jika bayi sudah mulai mengonsumsi makanan padat, berikan banyak buah dan sayur yang bisa membantu mencegah konstipasi.
Minum obat
ISK pada bayi biasanya memerlukan perawatan dengan antibiotik yang diresepkan dokter.
Membersihkan bayi dengan tepat
Mulai kebiasaan baru yang mengurangi risiko terjadinya ISK pada bayi dengan mengelap alat kelamin Si Kecil dari depan ke belakang, bukan dari anus ke depan setiap kali membersihkannya. Dan segera ganti popok bayi bila sudah penuh.
ISK pada bayi akan hilang dalam waktu beberapa hari, bila segera mendapatkan penanganannya. Untuk mencegah hal yang sama terulang, akan lebih baik bila Bunda lebih menjaga kebersihan kelamin Si Kecil.
Sumber:
IDAI. 2015. Infeksi Saluran Kemih pada Anak.
Alodokter.2020. Bayi Mengalami ISK? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya.
Web MD. 2021. If Your Child Gets a UTI.
Healthline. 2018. Urinary Tract Infection in Children.