Badan Jadi Bau Saat Hamil? Ini Tips Mengatasinya

Tidak jarang ibu hamil mengeluarkan keringat di malam hari dan kemudian terbangun karena mencium bau badan sendiri. Berkeringat di malam hari selama kehamilan memang mungkin terjadi karena hormon yang naik turun dan perubahan metabolisme. 

Namun, apa yang membuat bau badan saat hamil? Padahal, sebelum hamil Bunda tidak pernah mengalami bau badan. Ini penjelasannya!

Penyebab Bau Badan Saat Hamil

bau badan saat hamil

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bau badan saat hamil, yakni: 

Peningkatan suplai darah

Saat hamil, suplai darah tubuh meningkat hingga 50 persen. Hal ini terjadi karena saat hamil, suplai darah lebih banyak dibutuhkan untuk membawa oksigen dan nutrisi bagi bayi yang sedang tumbuh. Dan, semua aliran darah ekstra ini bisa membuat tubuh Bunda merasa lebih panas dari sebelum hamil.

Toleransi yang rendah terhadap panas

Ibu hamil umumnya memiliki toleransi yang rendah saat menghadapi panas. Kondisi ini membuat Bunda lebih rentan terhadap bau badan, terutama di area yang memiliki lebih banyak kelenjar keringat, seperti ketiak dan selangkangan.

Faktor hormon

Hormon yang berlebih saat hamil juga meningkatkan suhu tubuh dan membuat Bunda berkeringat lebih dari biasanya, terutama saat tidur. 

Keringat yang muncul di malam hari terjadi karena perubahan normal pada fungsi tiroid selama kehamilan. Hormon tiroid membantu mengatur suhu, pencernaan, dan fungsi tubuh lainnya. Selama kehamilan, kelenjar tiroid cenderung membuat lebih banyak hormon dari biasanya.

Peningkatan hormon estradiol dan progesteron juga menjadi penyebab munculnya bau yang kuat lho, Bun. 

Berat badan bertambah

Penyebab lain dari bau badan saat hamil adalah karena peningkatan penambahan berat badan saat hamil yang menyebabkan adanya lipatan kulit. Sehingga memudahkan untuk bakteri untuk bersembunyi.

Pola makan

Selain itu, perubahan pola makan juga menjadi penyebab bau badan selama kehamilan. Daging merah misalnya, memiliki asam amino yang menyebabkan keringat berbau selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari. 

Pada dasarnya, bau badan akibat kehamilan dapat dimulai bahkan sebelum Bunda mengetahui sedang hamil dan terus berlanjut hingga setelah bayi lahir.

Mengatasi  Bau Badan Saat Hamil

bau badan saat hamil

Bau badan saat hamil adalah hal yang normal terjadi. Bunda dapat mengurangi bau badan saat hamil dengan melakukan hal sederhana seperti: 

Rajin mandi

Mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun antibakteri untuk membunuh bakteri penyebab bau badan. Setelah itu, gunakan handuk bersih untuk mengeringkan tubuh.

Keramas secara rutin

Bau juga bisa datang dari rambut. Oleh karena itu, jangan lupa untuk keramas setidaknya tiga kali dalam seminggu.

Mencukur bulu kelamin dan ketiak

Bulu yang ada di alat kelamin dan ketiak dapat membuat keringat dan bakteri terperangkap di kulit. Cukur bulu pada ketiak dan kelamin agar terhindar dari bau tak sedap.

Gunakan pakaian yang longgar

Menggunakan pakaian yang longgar juga bisa membantu mengatasi bau badan pada ibu hamil. Selain itu, hindari memakai baju yang sama berkali-kali dan pilih pakaian berbahan linen dan katun.

Minum air secara teratur

Meminum air secara teratur dapat membantu tubuh mengeluarkan racun. Dengan begitu, tubuh akan menjadi bersih dari racun dan bau badan tak sedap bisa diatasi.

Menjaga pola makan

Hindari mengonsumsi bawang putih dan bawang merah serta daging merah berlebihan. Keduanya dapat menyebabkan bau badan saat hamil. 

Bau Badan atau Penciuman yang Lebih Tajam?

Bunda sebenarnya tidak perlu rendah diri saat mencium bau tidak sedap di badan. Karena bisa jadi, bau badan Bunda sebenarnya termasuk normal. Hanya memang, penciuman Bunda lebih tajam dari sebelum hamil. 

Tidak hanya mual dan muntah, perubahan kadar hormon estrogen dan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) di trimester pertama diduga juga dapat memengaruhi sistem saraf yang bertugas menghantarkan sinyal bau ke otak.

Selain perubahan kadar hormon, penciuman yang lebih sensitif juga diduga merupakan sebuah “bawaan alami” seorang calon ibu untuk melindungi janinnya yang masih lemah di kehamilan trimester pertama.

Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian yang menyebutkan bahwa penciuman ibu hamil bereaksi keras terutama terhadap bahan-bahan yang dapat membahayakan kehamilan, seperti alkohol, rokok dan kafein.

Lagipula, pada dasarnya, selama Bunda menjalani hidup sehat, bau badan saat hamil tidak akan separah yang Bunda bayangkan, kok!

Sumber: 

Firstcryparenting. 2018. Body Odour During Pregnancy – Causes and Remedies.

Healthline. 2021. What Smell? Causes and Remedies for Body Odor in Pregnancy.

Alodokter. 2020. Cara Tetap Nyaman Saat Bumil Lebih Sensitif terhadap Bau.

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *