Saat menjalani USG pertama kali pada trimester satu, Bunda pasti sangat bersemangat karena akan memastikan bahwa kehamilan dan janin benar-benar ada. Namun dari hasil USG, ternyata dokter menyatakan kalau kantong kehamilan hilang dan tidak terdeteksi. Apakah ini berarti Bunda sudah tak lagi hamil atau mengalami keguguran?
Apa Sebenarnya Kantong Kehamilan Itu?
Keberadaan kantong kehamilan, atau Bunda lebih familiar dengan istilah kantong ketuban, memang sering dijadikan tanda kalau seorang perempuan mengalami kehamilan.
Jika keberadaan kantong kehamilan sudah terdeteksi lewat USG, maka 97,6 persen dipastikan telah terjadi kehamilan di rahim.
Kantong kehamilan adalah sebuah kantong berdinding tipis yang membungkus janin di dalam rahim selama kehamilan.
Dinding kantong ini terdiri dari dua lapisan, yaitu amnion (lapisan bagian dalam) dan chorion (lapisan bagian luar). Kantong ini kemudian akan terisi air ketuban yang melindungi janin dari cedera serta mengatur suhu janin.
Kantong kehamilan biasanya terbentuk pada usia kehamilan 4,5-5 minggu. USG transvaginal yang dilakukan pada usia kehamilan tersebut akan menunjukkan kantong kehamilan yang sudah terbentuk.
Wujudnya berupa sebuah bulatan dengan lis putih yang terletak di bagian atas rahim (fundus), dengan diameter sekitar 2-3 mm.
Penyebab Kantong Kehamilan Hilang
Pada trimester satu, Bunda disarankan untuk melakukan USG yang salah satu tujuannya adalah untuk memastikan kehamilan benar-benar terjadi.
Jika Bunda melakukannya terlalu awal, bisa jadi yang Bunda lihat hanya kantong kehamilan saja karena janin masih berbentuk embrio.
Lalu bagaimana jika kantong kehamilan tidak terdeteksi atau terlihat saat USG? Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kantong kehamilan hilang seperti ini, di antaranya adalah:
Bunda melakukan USG terlalu awal
Ini umum terjadi karena Bunda salah melakukan penghitungan usia kehamilan berdasarkan menstruasi terakhir. USG terlalu awal masih belum dapat memastikan adanya kehamilan karena masih ada kemungkinan janin tidak berkembang.
Biasanya Bunda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan USG ulang beberapa minggu kemudian.
Kehamilan ektopik
Kemungkinan ini terjadi saat level hormon beta-hCG (human chorionic gonadotropin) sudah di atas 1500 mIU/ml tapi kantong kehamilan “hilang” dan tidak terdeteksi.
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Janin dipastikan tidak akan berkembang di kehamilan ektopik karena terjadi di luar rahim.
Jika Bunda terdeteksi memiliki kehamilan ektopik, maka dokter akan segera mengambil tindakan karena kondisi ini termasuk masalah yang serius.
Kehamilan kimiawi
Kondisi ini umumnya terjadi pada usia kehamilan lima minggu. Pada kehamilan kimiawi, pembuahan terjadi dan sempat terjadi implantasi embrio di rahim sehingga menghasilkan hormon hCG yang terdeteksi saat penggunaan test pack. Namun kemudian, proses implantasi tidak berhasil sehingga embrio pun gugur.
Jika Bunda mengalami kehamilan kimiawi, dokter akan melakukan penanganan. Kuret tidak dibutuhkan karena keguguran di bawah usia 10 minggu umumnya berlangsung bersih.
Kondisi Kantong Kehamilan Kosong
Adapula kondisi kebalikan dari kantong kehamilan hilang, yaitu kantong kehamilan ada tapi kosong. Kondisi ini umumnya terjadi saat embrio gagal berkembang sehingga akhirnya gugur dengan sendirinya dan terjadi kegagalan kehamilan.
Saat dari hasil USG menunjukkan diameter rata-rata kantong kehamilan antara 16-25 mm tapi embrio tidak terlihat, maka kemungkinan terjadi kegagalan kehamilan.
Jika hasil USG selanjutnya menunjukkan rata-rata diameter kantong kehamilan ≥ 25 mm dan masih tidak terlihat adanya embrio, maka dipastikan terjadi kegagalan kehamilan.
Jika Bunda sedang merencanakan kehamilan dan butuh penjelasan lebih lanjut mengenai kantong kehamilan hilang dan kantong kehamilan kosong, maka dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Sumber:
NCBI. 2021. Gestational Sac Evaluation.
Klikdokter. 2021. Mengenal Gestasional Sac pada Ibu Hamil.
Verywell Family. 2020. What Does No Gestational Sac on My Ultrasound Mean?