Penyebab Rambut Bayi Tidak Kunjung Tumbuh

bayi tidak kunjung tumbuh rambut

Bunda tentu menginginkan si Kecil tumbuh tanpa kekurangan sesuatu apa pun, termasuk juga memiliki rambut halus, lembut, dan tumbuh subur. Namun kadang yang terjadi tidak sesuai dengan harapan: bayi tidak kunjung tumbuh rambut, atau tumbuh tipis-tipis dan jarang. 

Mengapa demikian? Perlukah dikhawatirkan? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini.

Faktor Genetik Sangat Menentukan

ciri janin cacat di dalam kandungan

Tumbuh kembang si Kecil, termasuk juga rambutnya sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Bila salah satu atau kedua orang tua memiliki jenis rambut yang tipis, kemungkinan besar si Kecil juga akan mengalaminya. 

Saat berada di dalam kandungan, yaitu pada sekitar usia 22 minggu, sebenarnya rambut si Kecil sudah mulai tumbuh. Bukan saja di kepala, namun juga di tubuhnya, yang disebut dengan lanugo. Rambut-rambut halus ini biasanya akan rontok secara alami dalam beberapa minggu setelah si Kecil lahir. 

Demikian juga dengan rambut pada bagian kepala bayi baru lahir. Rambut pada bagian kepala ini juga merupakan rambut bayi yang belum permanen. Sebelum usianya mencapai 1 tahun, biasanya rambut ini juga akan rontok dengan sendirinya. 

Kapan Rambutnya Tumbuh Kembali?

bayi tidak kunjung tumbuh rambut

Yang menjadi masalah adalah setelah lanugo rontok, rambut bayi tidak kunjung tumbuh.  

Biasanya rambut bayi yang baru akan mulai tumbuh setelah memasuki usia 3 bulan hingga 7 bulan. Namun kembali, hal ini sangat banyak dipengaruhi oleh kondisi genetik, etnik, keseimbangan nutrisinya, juga kondisi si Kecil saat dilahirkan. 

Kalau Bunda pernah mendengar saran untuk sering mencukur rambut bayi agar tumbuh lebih cepat dan tebal, ini hanya mitos belaka ya, Bun. Pencukuran rambut tidak ada hubungannya atau tidak menentukan kondisi rambut barunya. 

Apa Penyebab Bayi Tidak Kunjung Tumbuh Rambut?

cradle cap

Perubahan hormon

Bukan Bunda saja yang mengalami perubahan hormonal, lho! Si Kecil pun segera setelah dilahirkan juga mengalami perubahan hormon. 

Salah satu akibat dari perubahan ini adalah rambut yang tiba-tiba berhenti tumbuh. Kemudian, saat fase rambut yang baru mulai tumbuh, rambutnya yang lama mulai rontok. Hal ini bisa terjadi pada bulan pertama. 

Trauma

Seiring pertumbuhannya, ada kalanya si Kecil tanpa sadar menarik-narik rambutnya sendiri. Hal ini bisa disebabkan ia merasa lelah atau marah. 

Akibat dari tarikan atau seringnya sebagian rambut diputar-putar oleh jari, beberapa bagian kepalanya akan terlihat “pitak” atau botak sebagian. 

Infeksi jamur

Kerontokan pada rambut bayi juga bisa disebabkan adanya infeksi jamur pada kulit kepala. Gejala-gejala infeksi ini biasanya berupa kulit memerah atau mengelupas di beberapa bagian kepala. 

Alopecia areata

Kondisi keseimbangan sistem imun si Kecil terkadang juga menyerang folikel-folikel rambut. Bila sistem imun tidak seimbang, akibatnya adalah timbul kebotakan pada beberapa bagian kepala. 

Pada kondisi ini, produksi rambut pada folikel menjadi terhambat, sehingga pertumbuhan rambut menjadi sangat lambat. Hal ini banyak dialami oleh anak-anak yang lebih besar, meskipun bisa juga dialami oleh bayi. 

Meskipun masalah ini biasanya bisa pulih dengan sendirinya, namun saran terbaik adalah memeriksakan si Kecil ke dokter.

Dermatitis seboroik

Cradle cap adalah salah satu jenis gangguan kulit yang dipicu oleh timbulnya peradangan yang menyebabkan kelebihan produksi minyak pada kulit kepala bayi.

Cradle cap biasanya dialami oleh bayi pada usia di bawah 3 bulan dan akan menghilang dengan sendirinya saat usianya 6 bulan ke atas.

Cara Merawat Rambut si Kecil Agar Tumbuh Lebih Subur

bayi tidak kunjung tumbuh rambut

Meski kondisi rambut juga ditentukan oleh faktor genetik, Bunda tetap bisa melakukan beberapa rutinitas untuk memastikan rambutnya sehat dan subur. Beberapa tips perawatan rambut si Kecil di antaranya”

  • Tidak perlu mencuci rambut si Kecil setiap hari, terutama pada bayi yang baru lahir. Cukup keramasi si Kecil seminggu dua kali.
     
  • Gunakan sampo khusus untuk anak-anak dengan formula tidak pedih di mata. 
  • Jangan gosok kulit kepala si Kecil terlalu keras, karena bisa menyebabkan stres pada folikel rambutnya yang masih rentan.
  • Untuk si Kecil yang sudah mendapat MPASI, berikan makanan yang mengandung vitamin A dan B seperti asparagus, bayam, ayam, keju, brokoli, alpukat, wortel, mangga atau ubi. Vitamin-vitamin ini dapat membantu menstimulasi kesehatan dan pertumbuhan rambut. 
  • Oleskan lidah buaya atau minyak kemiri untuk merangsang tumbuhnya rambut. Bunda juga dapat menggunakan hair lotion yang diformulasi untuk merangsang pertumbuhan rambut. Namun jika kulit bayi ternyata sensitif dan mengalami reaksi alergi, segera konsultasikan ke dokter.

Sumber:

Mom Loves Best. 2021. Infant Hair Loss: Is My Baby Going Bald?

What to Expect. 2020. Newborn Hair Care.

Healthline. 2016. Bald Baby: When Will They Start Growing Hair?

Hello Motherhood. 2017. Why Doesn’t My Toddler’s Hair Grow?

Ayahbunda. Jika Rambut Bayi Telat Tumbuh.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *