Relaktasi Menyusui, Bagaimana Caranya?

ibuprofen untuk ibu menyusui

Banyak situasi dan kondisi yang kadang menyebabkan periode menyusui menjadi terganggu dan proses menyusui terhenti sementara. Setelah kondisi memungkinkan, Bunda kemudian memutuskan ingin menyusui kembali atau relaktasi menyusui. 

Bagaimana cara melakukan relaktasi menyusui? Berikut paparannya. 

Apa Itu Relaktasi Menyusui?

relaktasi menyusui

Relaktasi menyusui adalah sebuah proses yang dapat membantu Bunda kembali menyusui, setelah terhentinya produksi ASI atau berhenti masa menyusui. 

Ada banyak penyebab Bunda memutuskan untuk menghentikan proses menyusui, di antaranya: 

  • Karena harus terpisah dari si Kecil selama beberapa waktu.
  • Bunda ingin menyapih si Kecil.
  • Alasan medis yang memaksa berhentinya pemberian ASI.

Australian Breastfeeding Association melaporkan bahwa di masa pandemi ini banyak sekali Bunda di Australia yang ingin menyusui kembali si Kecilnya, setelah harus terpisah karena pengobatan COVID-19. 

Yang pasti, relaktasi membutuhkan kesabaran, kerja keras, serta kerja sama antara Bunda dan si Kecil agar bisa berhasil. 

Penyebab Ingin Kembali Menyusui

asi belum keluar bayi minum apa

Situasi dan kondisi yang terjadi di kehidupan kita selalu berubah, itu juga yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan keputusan sehingga Bunda ingin kembali mencoba menyusui si Kecil.

Beberapa alasan untuk relaktasi di antaranya:

  • Bunda ingin kembali mencoba menyusui si Kecil setelah terhenti karena bayi bingung puting.
  • Bunda sudah pulih dari sakit atau kondisi darurat yang terjadi.
  • Si Kecil mengalami intoleransi susu formula, sehingga perlu kembali diberi ASI.

Apakah Semua Bunda Berhasil dalam Relaktasi?

bayi mengempeng puting

Ingatlah Bunda, bahwa tidak semua orang akan menempuh proses yang sama dengan hasil yang sama. Respons si Kecil terhadap relaktasi pun berbeda-beda, sehingga tingkat keberhasilannya juga bisa berlainan. 

Dari beberapa penelitian diketahui bahwa sebagian Bunda dapat menjalani relaktasi menyusuinya dengan sukses dalam waktu beberapa minggu saja. Namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama, bahkan tidak berhasil sama sekali untuk memancing produksi ASI secara penuh.

Namun yang terpenting, berapa pun jumlah ASI yang bisa Bunda hasilkan dan diterima oleh si Kecil adalah berharga. ASI kaya akan nutrisi penting yang diperlukan si Kecil untuk tumbuh. 

Jangan merasa kecil hati kalau proses relaktasi Bunda tidak segera berhasil. Ada beberapa faktor yang mendorong keberhasilan Bunda melakukan relaktasi yaitu:

  1. Semakin muda usia bayi, maka akan semakin mudah Bunda memulai relaktasi. Rata-rata keberhasilan Bunda melakukan relaktasi adalah pada si Kecil yang usianya sekitar 3-4 bulan.
  2. Kalau produksi ASI Bunda sebelum menyapih cukup banyak dan lancar, biasanya proses relaktasi menyusui menjadi lebih mudah.
  3. Semakin banyak waktu yang Bunda sediakan untuk memulai relaktasi, hasilnya akan semakin baik. Usahakan untuk sering-sering memancing ASI dengan menggunakan pompa atau menyusui langsung ya, Bun.
  4. Menyusui adalah kegiatan kerjasama antara Bunda dan si Kecil. Bila si Kecil juga menaruh minat yang besar untuk menyusu kepada Bunda, maka tingkat keberhasilannya akan semakin tinggi.
  5. Dukungan dari keluarga sangat penting agar proses ini berhasil. Mintalah bantuan kepada pasangan maupun support system Bunda agar relaktasi bisa berjalan lancar. 

Cara Melakukan Relaktasi Menyusui

membersihkan pompa ASI

Ingatlah Bunda bahwa dalam kegiatan menyusui sangat berlaku hukum permintaan dan persediaan. Maksudnya adalah semakin sering dipancing dan dikeluarkan, akan semakin banyak produksinya. 

Meskipun sempat terjeda, biasanya tubuh Bunda pun tidak secara seketika menghentikan produksi ASI. Jadi secara hormonal, tubuh Bunda masih mampu memproduksi ASI. 

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk relaktasi:

  • Lakukan kontak kulit (skin-to-skin) dengan si Kecil, yang terbukti efektif untuk meningkatkan perasaan nyaman sekaligus meningkatkan kadar prolaktin di dalam tubuh. 
  • Jadwalkan waktu memompa atau menyusui langsung kira-kira 8-12 kali sehari (sekitar 2-3 jam sekali), dan setidaknya satu kali di malam hari. 
  • Biarkan si Kecil menyusu langsung sebanyak dan selama yang ia inginkan.
  • Bila ASI tidak keluar atau hanya ada satu atau dua tetes ASI yang dihasilkan, jangan menyerah, terus lanjutkan sampai produksi ASI kembali normal.
  • Pastikan posisi pelekatannya sempurna, yaitu seluruh bagian puting dan areola masuk seluruhnya ke dalam mulut si Kecil.
  • Lakukan kegiatan relaktasi di ruangan yang mendukung, yaitu yang tidak bising dan nyaman. 
  • Banyak makan sayuran dan buah segar, dan bila perlu tambahkan suplemen pelancar ASI sesuai saran dari dokter/konsultan laktasi. 

Menghadapi Si Kecil yang Menolak Relaktasi

relaktasi menyusui

Meskipun sudah diusahakan dengan segala macam cara, kadang si Kecil belum bersedia menyusu langsung atau malah menolak, karena sudah lebih nyaman minum susu dengan menggunakan botol. 

Bila ini situasi yang Bunda hadapi, cobalah untuk melakukan hal ini:

  • Terus lakukan pemerahan ASI, agar produksi ASI terus terjadi. Berikan ASI dengan menggunakan cup feeder kepada si Kecil.
  • Cobalah untuk menyusui si Kecil saat ia mulai mengantuk.
  • Hindari stres, karena bisa memicu berhentinya produksi ASI.
  • Jangan buru-buru memberikan empeng atau botol susu, agar si Kecil menggunakan payudara Bunda untuk membuatnya nyaman.
  • Bujuk si Kecil untuk menyusu kepada Bunda sambil digendong atau diayun.
  • Jangan ragu untuk meminta pendampingan dari konsultan laktasi maupun berkonsultasi dengan dokter.

Sumber:

Healthline. 2020. How to Start Breastfeeding Again If You’ve Stopped (or Never Started).

Web MD. 2021. What is Relactation?

Today’s Parent (2020). Can You Start Breastfeeding After Stopping? 

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *