Terutama bagi Bunda yang pertama kali hamil, tentunya akan banyak pertanyaan yang ingin diajukan kepada dokter saat periksa hamil. Saat ke dokter kandungan, sebaiknya tanya apa saja, ya?
Mengapa Perlu Periksa Hamil?
Saat hamil, ada begitu banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh Bunda. Selain itu, kini ada sesosok bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim Bunda, yang membutuhkan pantauan di setiap tahap tumbuh kembangnya.
Periksa kehamilan adalah sebuah hal yang wajib untuk dilakukan oleh Bunda. Karena melalui pemeriksaan rutin, dokter akan dapat melihat setiap perkembangan yang terjadi dan kondisi janin di dalam rahim.
Bila terjadi kondisi yang kurang baik, melalui periksa rutin dokter akan dapat melakukan tindakan secara lebih cepat, sehingga peluang terjadinya risiko bisa dikurangi.
Kapan Harus Tanya Dokter Kandungan?
Secara umum, periksa hamil dapat dibedakan menjadi pemeriksaan prenatal (sebelum persalinan) dan pemeriksaan postpartum (setelah persalinan).
Pemeriksaan prenatal dimulai sejak Bunda mulai terlambat haid, atau setelah mengetes kehamilan di rumah dengan hasil positif dengan menggunakan tespek.
Pada pemeriksaan pertama, dokter biasanya akan menggunakan perangkat USG untuk memastikan kehamilan Bunda, memeriksa posisi dan kantong janin, kondisi janin, hingga detak jantungnya.
Pemeriksaan prenatal paling sedikit dilakukan 6 kali yaitu: 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, lalu menjadi 3 kali trimester ketiga. Bila Bunda ingin melakukan pemeriksaan tiap bulan, tentu lebih baik lagi.
Tanya Dokter Kandungan Apa Saja?
Tentu Bunda punya banyak pertanyaan tentang kondisi si Kecil, termasuk apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum bersalin. Jangan ragu-ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada dokter, karena Bunda berhak untuk tahu segala sesuatunya.
Untuk mencegah lupa atas apa saja yang ingin ditanyakan, tak ada salahnya Bunda membuat daftar pertanyaan secara tertulis. Cara ini akan mempermudah Bunda mengajukan pertanyaan.
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul saat Bunda periksa hamil, sesuai usia kehamilan.
Trimester pertama (usia kehamilan 0-13 minggu)
Pada trimester pertama, biasanya pertanyaan yang diajukan berkisar tentang apa yang nanti dihadapi selama masa kehamilan, perubahan-perubahan yang mulai dirasakan, termasuk mual dan muntah yang mengganggu dan masalah keguguran.
- Apakah benar saya hamil?
- Berapa usia kehamilan saya?
- Apakah lokasi kehamilan saya normal?
- Berapa banyak kenaikan berat badan yang tergolong normal saat hamil?
- Apakah masih boleh mengonsumsi obat-obatan?
- Obat apa saja yang aman untuk ibu hamil?
- Apakah saya bisa mengalami komplikasi?
- Apa saja suplemen vitamin yang perlu saya konsumsi?
- Apa saja tes yang perlu saya jalani dalam trimester pertama kehamilan?
- Apakah saya masih boleh berolahraga?
- Apakah ada makanan yang dilarang, dan apa saja yang direkomendasikan?
- Apakah boleh berhubungan seks?
- Apakah gejala yang saya rasakan ini normal?
- Kapan rasa mual dan ingin muntah akan hilang?
- Apa saja gejala keguguran?
- Apakah saya perlu senam hamil?
- Apa saja tanda bahaya selama kehamilan trimester 1?
- Apa saja yang tidak boleh saya lakukan selama hamil trimester 1?
Trimester kedua (usia kehamilan 14-27 minggu)
Pada trimester kedua, biasanya pertanyaan yang diajukan seputar tumbuh kembang janin. Misalnya kondisi Bunda setelah sudah tidak mengalami mual dan muntah (atau yang masih mengalami mual dan muntah), serta apa saja gangguan atau risiko yang mungkin terjadi.
- Bagaimana kondisi janin saya saat ini?
- Mengapa saya masih mual dan ingin muntah?
- Kapan saya mulai bisa merasakan gerakan Si Kecil?
- Apa itu diabetes gestasional? Apakah saya mengalaminya?
- Kapan kira-kira saya akan melahirkan?
- Apakah kenaikan berat badan saya masih normal?
- Apakah ada komplikasi yang bisa muncul pada trimester kedua?
- Mengapa saya mengalami kram perut?
- Mengapa saya mengalami flek?
- Mengapa rambut saya rontok hebat?
- Mengapa kulit saya muncul bercak-bercak hitam?
- Mengapa saya sulit tidur?
- Mengapa saya sering BAK?
- Mengapa saya mengalami sembelit?
- Apakah saya boleh tidur menyamping?
- Apa saja tanda bahaya selama kehamilan trimester 2?
Trimester ketiga (usia kehamilan 28-40 minggu)
Pada trimester ketiga, biasanya Bunda sedang mulai dilanda gelisah untuk mempersiapkan persalinan. Bunda ingin memastikan kondisi Si Kecil yang sudah semakin besar dan berat, masalah gerakan si Kecil, juga apa saja yang perlu diperhatikan saat menghadapi proses persalinan.
- Apakah ketuban bisa pecah sewaktu-waktu?
- Apa yang akan terjadi setelah ketuban saya pecah?
- Mengapa saya sering sesak napas?
- Apa berat badan saya masih normal?
- Berapa berat bayi saya saat ini?
- Apakah kondisi bayi saya masih normal?
- Apa yang akan saya rasakan saat kontraksi?
- Kapan biasanya kontraksi akan terjadi: pada siang atau malam hari?
- Mengapa saya sering mengalami kontraksi, tetapi waktunya tidak beraturan?
- Apakah dan kapan saya bisa mendapatkan suntikan epidural?
- Apa itu baby blues?
- Apa itu depresi pasca persalinan?
- Kapan saya harus ke rumah sakit untuk melahirkan?
- Apa saja opsi persalinan yang bisa saya dapatkan?
- Apa saja opsi kontrasepsi yang bisa saya gunakan?
- Bagaimana cara untuk berlatih menyusui?
- Mengapa tangan dan kaki saya bengkak?
- Mengapa bayi saya menendang keras-keras?
- Mengapa bayi saya tidak banyak bergerak?
- Apa saja yang perlu saya siapkan sebelum ke rumah sakit?
- Apa saja tanda bahaya selama kehamilan trimester 3?
- Bagaimana jika saya masih belum melahirkan setelah lewat HPL?
Tak perlu segan untuk berdiskusi mendalam dengan dokter atau bidan ya, Bun. Karena bila Bunda sudah mendapatkan cukup informasi, biasanya perasaan akan menjadi lebih tenang dan siap menghadapi persalinan.
Sumber:
What to Expect. 2021. 15 Crucial Questions Every Woman Needs to Ask Her OB/GYN During Pregnancy.
The Parenting Co. 2019. 30 Must-Have Questions to Ask Ob-Gyn for Every Trimester.
Parenting First Cry. 2018. 12 Important Pregnancy Questions to Ask Your Ob-Gyn.