Tahu adalah makanan yang populer di Indonesia. Tahu banyak dikonsumsi mulai sebagai camilan sampai bagian dari lauk pauk. Walau populer, tidak banyak yang tahu manfaat tahu untuk ibu hamil. Apa saja nutrisi tahu yang berguna bagi ibu hamil?
Kandungan Nutrisi Tahu
Tahu adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar kacang kedelai. Untuk membuat tahu, kedelai perlu direndam dan direbus hingga menjadi susu. Kemudian, susu kedelai tersebut dimasak kembali dan ditambahkan zat pengental untuk membentuknya.
Berdasarkan teksturnya, tahu dapat dibedakan menjadi tahu padat, tahu lembut, dan tahu sutra. Ketiga jenis tahu ini memiliki kandungan nutrisi yang hampir sama. Hanya saja, tahu yang bertekstur padat memiliki lebih banyak kalori dan nutrisi di dalamnya daripada tahu yang bertekstur lembut.
Tahu dikenal sebagai lauk sederhana yang memiliki nutrisi bermanfaat. Jumlah nutrisi per 100 gram tahu mengandung:
- Energi: 73kkal
- Protein: 8 gram
- Serat: 1 gram
- Karbohidrat: 2 gram
- Kalsium: 201 mg
- Besi: 1.6mg
- Magnesium: 37 mg
- Fosfor: 121 mg
- Kalium: 148 mg
- Natrium: 12 mg
- Seng: 0,8 mg
- Tembaga: 0,2 mg
- Vitamin C: 0,2 mg
- Tiamin: 0,1 mg
- Riboflavin: 0,1 mg
- Niacin: 0,1 mg
- Asam Pantotenat: 0,1 mg
- Vitamin B6: 0,1 mg
- Folat: 19 ug
Manfaat Tahu untuk Ibu Hamil
Ibu hamil memerlukan nutrisi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidak hanya berkewajiban mencukupi nutrisi, Bunda juga perlu berhati-hati terhadap beberapa makanan yang berbahaya bagi janin.
Tahu merupakan makanan yang aman bagi ibu hamil dan juga memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa manfaat tahu untuk ibu hamil:
- Tinggi protein
Tahu mengandung protein yang membantu pertumbuhan dan perkembangan janin yang tepat. Para ahli merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi 75-100 gram protein per hari. Protein memberikan pengaruh baik pada pertumbuhan jaringan janin, termasuk otak. Protein juga membantu payudara dan jaringan rahim berkembang selama kehamilan.
- Sumber kalsium
Kalsium adalah komponen yang sangat diperlukan untuk perkembangan tulang yang tepat dalam tubuh ibu dan juga bayi. Kalsium pada tahu membantu dalam perkembangan tulang, gigi, saraf, dan otot pada bayi yang sedang tumbuh.
- Membantu produksi sel darah
Tahu adalah sumber yang kaya zat besi dan tembaga, yang membantu pengiriman oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi adalah bagian penting dari hemoglobin yang membantu menciptakan energi dan melepaskan oksigen dalam tubuh. Selain itu, zat besi juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Bunda.
- Mengandung flavonoid & isoflavonoid
Flavonoid dan isoflavon yang ada pada tahu merupakan antioksidan yang baik dan bermanfaat dalam mencegah timbulnya penyakit. Mengonsumsi kandungan ini sebelum dan selama kehamilan dapat membantu melindungi bayi dari diabetes dan obesitas di masa depan.
- Mencegah kanker
Tahu mengandung senyawa bio yang disebut genistein, yang bila dikonsumsi dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara.
- Membantu mengurangi berat badan
Tahu rendah kalori dan kaya protein nabati dan membantu Bunda merasa kenyang untuk waktu yang lebih lama, dan mengurangi rasa lapar yang sering dirasakan.
- Mengurangi risiko penyakit jantung
Tahu kaya akan asam lemak Omega 3 yang membantu menghindari kemungkinan penggumpalan darah, sehingga mencegah penyumbatan arteri. Selain itu, tahu adalah sumber lemak tak jenuh ganda yang baik dan membantu mengurangi kadar kolesterol serum dalam tubuh.
- Membantu pertumbuhan rambut
Keratin, yang merupakan protein penting untuk pertumbuhan rambut, hadir dalam jumlah yang cukup dalam tahu dan membantu menumbuhkan dan menjaga kesehatan rambut.
Risiko Makan Tahu Selama Kehamilan
Kehamilan adalah saat di mana Bunda harus ekstra hati-hati dengan apa yang Bunda konsumsi. Oleh karena itu, walau bermanfaat untuk tubuh, Bunda tetap perlu menjaga konsumsi tahu agar tidak terlalu berlebihan.
Mengonsumsi tahu berlebihan akan membuat Bunda mengalami risiko:
- Efek asam fitat
Asam fitat yang terkandung dalam kedelai menghambat penyerapan mineral penting seperti kalsium, besi, tembaga, mangan, dan seng di usus. Kedelai yang difermentasi dengan baik mengurangi kandungan asam fitat.
- Bersifat anti-nutrisi
Kedelai mengandung sejumlah besar anti-nutrisi, yang dapat mengganggu enzim pencernaan dalam tubuh. Salah satu anti-nutrisi tersebut adalah penghambat enzim pencerna protein tripsin, yang mempengaruhi pencernaan dan penyerapan protein.
- Risiko akumulasi kandungan aluminium
Tahu sebagai produk kedelai dapat menimbulkan risiko akumulasi aluminium tingkat tinggi selama pemrosesan atau pencucian kedelai, yang dilakukan dalam tangki aluminium. Aluminium dapat menyebabkan masalah neurologis pada otak janin.
Bunda disarankan untuk menghindari makan tahu jika memiliki masalah yang berhubungan dengan tiroid, karena tahu mengandung zat yang disebut isoflavon yang dapat mengganggu fungsi tiroid jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Karena janin bergantung sepenuhnya pada hormon tiroid ibu pada trimester pertama, konsumsi tahu yang berlebihan dapat menyebabkan masalah serius selama kehamilan.
Namun bagi Bunda yang tidak memiliki latar belakang kesehatan tiroid, tidak perlu ragu mengonsumsi tahu untuk mendapatkan manfaatnya. Selama dikonsumsi dalam jumlah terbatas, tahu merupakan makanan bergizi tinggi yang bermanfaat selama kehamilan.
Sumber:
Firstcryparenting. 2018. Tofu in Pregnancy – Health Benefits and Harmful Effects.
Beingtheparent. Is It Safe To Eat Tofu During Pregnancy?
Alodokter. 2021. 5 Manfaat Tahu dan Resep Sehat Olahannya.