Kapan Waktu yang Tepat Berhubungan Seks saat Hamil? Yuk, Cari Tahu!

Saat sedang hamil, semua pergerakan dan aktivitas Bunda pastinya menjadi pertimbangan. Salah satunya hubungan seks. Pernahkah Bunda bertanya-tanya, apakah boleh seks saat hamil? Jawabannya tentu boleh Bunda. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dan catatan seks saat hamil. Ini dia ulasannya.

Apakah Aman Seks saat Hamil?

posisi seks hamil tua

Apakah seks saat hamil akan menyakiti janin? Apakah seks saat hamil beresiko keguguran? Pertanyan-pertanyaan ini normal muncul bagi ibu hamil. Namun Bunda jangan khawatir, seks saat hamil aman dilakukan dan tidak akan menyakiti janin. Janin dalam perut Bunda terjaga dengan aman oleh mulut rahim, dinding rahim dan plasenta.

Seks juga aman dan tidak beresiko keguguran jika dokter menyatakan kehamilan Bunda normal dan sehat. Seks menjadi tidak aman dilakukan saat hamil jika Bunda sempat mengalami perdarahan atau kontraksi di usia kandungan kurang dari 37 minggu. Seks pada kondisi ini dapat memicu kontraksi lanjutan.

BACA: Ini Manfaat Berhubungan Seks di Masa Kehamilan

Kapan Seks Aman Dilakukan?

  Trimester pertama

Seks saat hamil trimester pertama sebenarnya boleh saja dilakukan, tetapi Bunda perlu bertanya dan mengecek kondisi kandungan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

Jika kandungan Bunda normal dan sehat, maka seks di tiga bulan pertama kehamilan boleh dilakukan. Meski demikian, pastikan Ayah tidak melakukan ejakulasi ke dalam rahim yah, Bunda. Ini dikarenakan sperma mengandung hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi dan membahayakan kehamilan.

Pada trimester ini juga perubahan hormon pada ibu hamil dapat menyebabkan naik dan turunnya gairah seksual. Kondisi ini juga dipicu oleh gejala hamil seperti mual dan muntah hingga mood yang tidak terkontrol.

 ● Trimester kedua

Seks pada hamil trimester kedua merupakan saat yang paling nyaman dan tepat dilakukan. Pada trimester kedua, umumnya Bunda sudah tidak lagi mengalami morning sickness, belly bump tidak terlalu besar, dan badan terasa lebih nyaman akibat hormon yang mulai seimbang. Bunda dan Ayah dapat mencoba berhubungan dengan posisi misionaris, namun Ayah perlu menahan berat badannya ya agar tidak menindih perut Bunda.

Selain itu, pada waktu ini perut Bunda belum seberat dan sebesar trimester ketiga nantinya. Bunda dan Ayah bisa menikmati masa honeymoon atau babymoon pada trimester ini.

 ● Trimester ketiga

Seks pada trimester ketiga juga masih aman jika kondisi kandungan Bunda tidak bermasalah. Hanya saja pada trimester ini perut Bunda sudah tampak lebih besar dan seringkali tidak nyaman saat melakukan hubungan seks.

Bunda bisa bicarakan dengan pasangan untuk posisi yang lebih nyaman. Beberapa posisi seks saat trimester tiga yang disarankan adalah women on top dan spooning. Pada posisi women on top, perut Bunda terhindar dari tekanan badan Ayah dan bunda dapat mengontrol seberapa dalam penis berpenetrasi ke dalam vagina, sehingga mengurangi iritasi pada servik.

Meski aman, saat memasuki 37 minggu, umumnya dokter akan melarang aktivitas seksual Bunda. Ini karena umumnya di usia kandungan ini, kepala janin sudah masuk ke dalam panggul dan seks berisiko persalinan dini atau pendarahan. Namun pada satu sisi, aktivitas seksual Bunda dan Ayah juga dapat membantu melancarkan persalinan dengan metode normal atau biasa disebut dengan induksi alami.

BACA: Posisi Seks yang Aman di Tiap Trimester Kehamilan

Kondisi Seks saat Hamil yang Dilarang

posisi seks hamil muda

Tidak semua ibu hamil boleh melakukan seks saat hamil. Itu sebabnya Bunda wajib bertanya terlebih dahulu kepada dokter kandungan bolehkah berhubungan seks saat hamil. Kondisi tiap ibu dan kandungannya berbeda-beda. Dokter yang menangani Bunda pastinya lebih tahu baik atau tidaknya seks saat hamil untuk dilakukan Bunda.

Umumnya jika kehamilan Bunda sehat dan Bunda tidak memiliki riwayat kesehatan yang membahayakan janin, maka seks bisa dilakukan. Namun, biasanya dokter melarang hubungan seks saat hamil dengan alasan:

● Muncul flek saat hamil

● Keluar cairan ketuban

● Kontraksi terus-menerus

● Adanya riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya

● Adanya riwayat lahir prematur pada kehamilan sebelumnya

● Muncul keputihan yang tidak normal

● Pendarahan

● Hamil anak kembar

Periksakan Diri ke Dokter Setelah Seks Jika

Meski seks saat hamil aman dilakukan, Bunda wajib memeriksakan diri ke dokter jika mengalami hal ini setelah hubungan seks.

● Perdarahan

● Nyeri hebat saat berhubungan dan setelah berhubungan

● Ketuban merembes

● Kontraksi yang tidak berhenti

Hubungan seks dapat menambah keintiman dan ikatan hubungan suami dan istri. Meski demikian, seks saat hamil perlu didiskusikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Pastikan kehamilan normal dan sehat sehingga seks saat hamil tidak beresiko pada ibu dan janin.

Itu dia ulasan dan penjelasan mengenai seks saat hamil untuk Bunda. Semoga informasi ini bermanfaat dan salam sehat!

BACA: Panduan Lengkap Berhubungan Seks Saat Hamil

Sumber:

NHS. 2020. Sex in pregnancy

Medical News Today. 2019. What to know about sex during pregnancy

Web MD. 2021. Sex During and After Pregnancy

By dr. Andri Welly, Sp. OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *