Cara Memilih Sayuran yang Baik agar Sehat dan Bebas Penyakit

Cara Memilih Sayuran yang Baik agar Sehat dan Bebas Penyakit, diary bunda

Cara memilih sayuran yang baik perlu Bunda ketahui agar bisa menyajikan makanan yang sehat bagi Si Kecil dan keluarga. Selain itu, dengan memilih sayuran yang baik, Bunda sekeluarga dapat terhindar dari penyakit infeksi yang bisa menular lewat sayur, juga dari zat di dalam sayur yang bisa saja berbahaya.

Sayur-sayuran memang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, karena sayur kaya akan nutrisi penting, seperti serat, vitamin A, vitamin C, kalium, kalsium, dan fosfor.

Nah, kandungan nutrisinya ini memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk mencegah gangguan pencernaan. Namun, kalau Bunda tidak mengerti cara memilih sayuran yang baik, khawatirnya justru bisa muncul gangguan pencernaan akibat konsumsi sayur, misalnya diare, tipes, atau keracunan makanan.

Beragam Cara Memilih Sayuran yang Baik

Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran yang baik adalah dengan menanamnya sendiri. Meski begitu, cara ini tidak praktis, terutama jika Bunda tidak punya banyak waktu atau tidak paham cara berkebun.

Cara paling mudah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan sayuran tentunya adalah dengan membelinya di pasar atau supermarket. Selain praktis dan cepat, cara ini juga memberikan lebih banyak pilihan jenis sayuran, mulai dari sayuran lokal hingga sayuran impor.

Karena ada banyak pilihan dan Bunda tidak tahu dari mana sayuran ini berasal, serta bagaimana proses menanam, mengirim, dan menyimpannya sebelum dijual, pintar-pintarlah memilih sayuran yang baik ya, Bun. Dengan begitu, kandungan nutrisi pada sayuran bisa Bunda dapatkan secara maksimal dan sayuran pun bebas dari kontaminasi kuman atau zat berbahaya.

Cara memilih sayuran yang baik saat berbelanja di pasar tradisional maupun pasar swalayan adalah sebagai berikut:

1. Pastikan sayuran tidak layu dan terlihat segar

Pertama-tama, cara memilih sayuran yang baik adalah dengan melihat tampilannya untuk mengetahui apakah sayur tersebut segar atau tidak. Sayur yang tidak segar terlihat layu, keriput, kering, atau warnanya sudah agak kecokelatan di beberapa bagian. Biasanya, ini adalah tanda bahwa sayur sudah lama dipetik dan disimpan.

2. Periksa warna dan tekstur sayur

Untuk memilih sayuran yang baik, Bunda bisa memeriksa warna di seluruh bagian sayur, termasuk di sela-selanya. Sayuran yang baik biasanya tidak memiliki bercak kotor, cokelat, atau kehitaman. Jika baru dipetik, sayuran umumnya berwarna cerah dan merata.

Selain warnanya, periksa juga tekstur sayur. Setiap sayuran memang memiliki tekstur yang berbeda, misalnya tomat bertekstur kenyal dan timun bertekstur lebih keras. Meski begitu, sayur yang kurang bagus atau sudah tidak segar biasanya lebih lembek.

3. Pastikan sayuran bebas pestisida

Pestisida adalah zat yang digunakan untuk memberantas hama pada sayuran, misalnya ulat. Meski ada manfaatnya, pestisida pada sayuran bisa menjadi racun yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada manusia, mulai dari yang ringan hingga yang berat, bahkan bisa sampai menyebabkan gangguan reproduksi.

Oleh karena itu, sebisa mungkin pilihlah sayuran yang bebas pestisida ya, Bunda. Sayuran bebas pestisida biasanya memiliki lubang kecil karena bekas dimakan ulat. Ini tidak berarti sayuran tersebut kotor atau terkontaminasi. Meski begitu, kalau lubangnya terlalu banyak sampai merusak sayur, ya sebaiknya jangan Bunda pilih.

4. Pastikan sayur tidak berbau

Sayuran yang baik dan segar seharusnya memiliki bau segar yang khas dari sayuran tersebut. Jadi, kalau kalau baunya berbeda dari biasa, terlalu menyengat, atau bahkan berbau busuk, bisa jadi sayuran itu sudah mulai membusuk atau terkontaminasi, dan tidak layak dikonsumsi.

5. Pilihlah sayur yang belum dibersihkan

Sayuran yang belum dibersihkan, misalnya terlihat masih ada bercak tanah, biasanya belum melalui proses apa pun. Sayuran seperti ini umumnya lebih segar dan lebih tahan lama daripada sayuran yang sudah dicuci sebelumnya.

Meski begitu, sebelum sayuran dikonsumsi, Bunda tetap harus mencucinya dulu sampai bersih ya, bisa dengan air mengalir, bisa juga dengan pembersih khusus untuk sayur dan buah. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang menempel di sayuran.

6. Belilah sayur di tempat yang terpercaya

Untuk mendapatkan sayuran dengan kondisi dan kualitas yang baik, sebaiknya belilah sayuran di tempat langganan yang sudah Bunda percayai, atau di tempat yang memiliki standar pemeriksaan dan pemasok yang terpercaya. Dengan begitu, keamanan, mutu, dan kesegaran sayurnya tidak perlu Bunda ragukan lagi.

Nah, sekarang Bunda sudah tahu ya cara memilih sayuran yang baik? Jadi, usahakanlah untuk menyajikan sayuran setiap hari bagi keluarga, karena makanan ini sangat kaya akan nutrisi.

Agar anggota keluarga di rumah suka makan sayur dan tidak bosan, Bunda bisa mengganti jenis sayuran yang disajikan setiap harinya dan mengolahnya menjadi berbagai menu makanan yang nikmat.

Selain diolah menjadi masakan, sayuran juga bisa dimakan langsung dalam bentuk salad. Cara ini lebih sehat, karena kandungan nutrisi di dalam sayuran tidak rusak akibat proses pemanasan sewaktu dimasak.

Nah, supaya rasa salad lebih nikmat, bahkan disukai oleh Si Kecil, Bunda bisa menambahkan KEWPIE Salad Dressing dengan Wijen Sangrai ke dalamnya. Pelengkap salad ini mengandung minyak kedelai, cuka, dan wijen dengan aroma yang khas dan rasanya pun lezat.

KEWPIE Salad Dressing dengan Wijen Sangrai mengandung telur yang sudah dipasteurisasi sehingga bebas bakteri dan aman untuk dikonsumsi, termasuk oleh ibu hamil. Karena mengandung telur, KEWPIE Salad Dressing dengan Wijen Sangrai dapat memberikan asupan protein yang sangat diperlukan oleh tubuh.

Meski sayuran kaya akan zat gizi, Bunda tetap perlu waspada terhadap munculnya keluhan setelah mengonsumsi sayuran. Ini memang jarang terjadi, apalagi kalau Bunda menerapkan cara memilih sayuran yang baik.

Keluhan bisa saja muncul karena kondisi sayuran yang dikonsumsi sudah tidak segar, terkontaminasi kuman, tercemar bahan berbahaya, atau diproses dengan cara yang tidak higienis. Jadi, kalau sampai muncul keluhan, seperti mual, muntah, atau diare, sebaiknya periksakan ke dokter agar penyebabnya bisa diketahui dan ditangani.

Sumber:

World Health Organization (2016). Health Topics. Food Safety: Pesticide Residue.

Victoria State Government (2022). BetterHealth Channel. Fruit and Vegetables.

Michigan State University (2018). Identifying Fresh Vegetables.

North Dakota State University (2020). Vary Your Veggies: How to Select and Store Vegetables.

BabyCenter (2023). How to Buy the Freshest Vegetables.

Healthline (2021). What You Need to Know About Food Poisoning, Its Causes, and Treatments.

WebMD (2022). Health Benefits of Vegetables.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *