Kapan Waktu Dilarang Berhubungan Saat Hamil? Ini Jawabannya

Sebagian pasangan mungkin bertanya-tanya kapan waktu dilarang berhubungan saat  hamil. Padahal, hubungan intim dapat dilakukan selama kondisi kehamilan sehat dan normal. Namun, perlu Bunda ketahui juga nih, ada beberapa waktu atau kondisi yang membuat Bunda dilarang untuk berhubungan seksual selama hamil, lho.

Kapan Waktu Dilarang Berhubungan Saat Hamil?

Meski boleh dilakukan, sebenarnya ada beberapa waktu atau kondisi ketika berhubungan seks sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa waktu yang dilarang untuk berhubungan intim saat hamil:

1. Berisiko mengalami keguguran

Berhubungan seks sebaiknya tidak dilakukan bila Bunda memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, misalnya infeksi selama kehamilan, penyakit autoimun, gangguan hormon, kelainan bentuk rahim, atau ada riwayat keguguran sebelumnya.

2. Memiliki riwayat melahirkan secara prematur

Kelahiran prematur adalah kondisi ketika persalinan terjadi di usia kehamilan sebelum 37 minggu atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Ada banyak faktor dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, mulai dari pecahnya air ketuban terlalu cepat, kurang nutrisi, gangguan tumbuh kembang janin, infeksi, cedera, hingga stres berat.

Jika pernah memiliki riwayat melahirkan secara prematur biasanya dokter akan melarang Bunda untuk berhubungan seksual. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi tersebut kembali.

3. Mengalami perdarahan vagina

Perdarahan vaginasering terjadi pada trimester pertama kehamilan. Kondisi ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, perdarahan vagina juga bisa menjadi tanda adanya kondisi serius yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin, terutama jika perdarahan tidak kunjung berhenti dan disertai rasa nyeri pada rahim.

Mengalami perdarahan vagina menjadi waktu dilarang berhubungan saat hamil. Sebab, berhubungan intim bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan hebat, bahkan keguguran.

4. Memiliki gangguan plasenta

Apabila Bunda memiliki gangguan plasenta, seperti plasenta previa, umumnya dokter akan melarang untuk berhubungan seksual saat hamil. Soalnya, kondisi ini berisiko menyebabkan perdarahan vagina saat hamil. Ketika hal ini terjadi, kondisi Bunda dan Si Kecil bisa terganggu.

5. Menderita gangguan serviks

Waktu dilarang berhubungan saat hamil selanjutnya adalah ketika ibu hamil memiliki gangguan serviks. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan kelahiran prematur. Oleh karena itu, Bunda dilarang berhubungan seksual jika memiliki gangguan tersebut.

Ingat ya, kesehatan Bunda dan Si Kecil adalah hal yang sangat penting dan perlu menjadi prioritas untuk saat ini. Oleh karena itu, Bunda harus mematuhi anjuran waktu dilarang berhubungan saat hamil, terutama jika memiliki kondisi yang sudah disebutkan di atas.

Untuk meningkatkan keintiman selama kehamilan, ada cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan selain berhubungan seksual lho, yaitu dengan berpelukan, mengobrol, atau menonton film bersama.

Sumber:

American Pregnancy Association (2023). Is Sex Safe During Pregnancy?

Mayo Clinic (2022). Healthy Lifestyle. Pregnancy Week by Week.

Baby Centre (2022). Are There Any Reason Why I Shouldn’t Have Sex While I’m Pregnant?

Healthline (2023). Can Sex in the First Trimester Cause Miscarriage? Early Pregnancy Sex Questions.

Healthline (2020). Is Bleeding After Sex While Pregnant Cause for Concern?

MedicineNet (2022). When Should You Stop Having Sex While Pregnant?

Pregnancy Birth Baby (2022). Sex During Pregnancy.

The Bump (2021). Sex During Pregnancy: What You Need to Know.

Verywell Family (2022). Sex During Pregnancy and the Risk of Miscarriage.

WebMD (2023). Sex During and After Pregnancy.

What to Expect (2021). Your Questions About Sex During Pregnancy, Answered.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *